63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Objek Penelitian
a. Sejarah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah
Istimewa Yogyakarta
Sejak tahun 2002 Direktorat Jenderal Pajak DJP yang berada di bawah naungan Depertemen Keuangan di mana DJP sendiri bertugas
memberikan pelayanan prima dan pelaksanaan
good governance
mengingat kedudukan DJP sebagai instansi yang sangat strategis. Modernisasi DJP di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta di mulai
pada tanggal 6 November 2007 dengan diresmikannya gedung sekaligus pembentukan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
Daerah Istimewa Yogyakarta Kanwil DJP DIY dan Kanwil DJP Jawa Tengah II oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Pada saat yang sama dibentuk pula 5 Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama di lingkungan Kanwil DJP DIY, yaitu:
1 KPP Pratama Yogyakarta
2 KPP Pratama Sleman
3 KPP Pratama Bantul
4 KPP Pratama Wonosari
5 KPP Pratama Wates
b. Visi Misi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah
Istimewa Yogyakarta Visi
“Menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya
masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi .”
Dari penggalan kalimat tersebut menegaskan bahwa sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien itu artinya mampu
untuk diukur dan dipertanggungjawabkan. Dapat dipercaya masyarakat yaitu memastikan bahwa sistem tersebut dapat memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya kepada masyarakat. Integritas yang tinggi adalah menjalankan tugas dan pekerjaan dengan selalu memegang teguh kode
etik dan prinsip-prinsip moral. Dan profesionalisme yang tinggi ialah memiliki kompetensi di bidangnya dan menjalankan tugas maupun
pekerjaan sesuai dengan kompetensi, kewenangan, serta norma-norma
profesi, etika, dan sosial. Misi
“Menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan Undang- Undang
Perpajakan yang
mampu mewujudkan
kemandirian pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui sistem
administrasi perpajakan yang efektif dan efisien. ”
Dari penggalan kalimat tersebut menjelaskan tentang keberadaan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak sebagai institusi pemerintah
untuk menghimpun pajak dari masyarakat yang digunakan untuk pembiayan pemerintah yang dijalankan melalui sistem administrasi
perpajakan yang efektif dan efisien. Efektif dan efisien diartikan bahwa sistem tersebut dapat diukur dan dipertanggungjawabkan dalam rangka
melayani masyarakat secara optimal.
c. Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 132PMK.012006 tanggal 22 Desember 2006 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Wilayah mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, bimbingan teknis,
pengendalian, analisis,
evaluasi, penjabaran
kebijakan serta
pelaksanaan tugas di
bidang perpajakan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam menjalankan tugas sebagaimana tersebut di atas, Kantor Wilayah Direktorat Pajak menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1 Pemberian bimbingan dan evaluasi pelaksanaan tugas Direktorat
Jenderal Pajak; 2
Pengamanan rencana kerja dan rencana penerimaan di bidang perpajakan;
3 Bimbingan konsultasi dan penggalian potensi perpajakan serta
pemberian dukungan teknis komputer;
4 Pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data serta penyajian
informasi perpajakan; 5
Penyiapan dan pelaksanaan kerjasama perpajakan, pemberian bantuan hukum serta bimbingan pendataan dan penilaian;
6 Bimbingan pemeriksaan dan penagihan, serta pelaksanaanan
administrasi penyidikan; 7
Bimbingan pelayanan dan penyuluhan, serta pelaksanaan hubungan masyarakat;
8 Bimbingan dan penyelesaian keberatan, pengurangan atau
penghapusan sanksi admnistrasi, dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar, serta pelaksanaan urusan banding
dan gugatan; 9
Bimbingan dan penyelesaian pembetulan keputusan keberatan, keputusan pengurangan atau penghapusan sanksi admnistrasi, dan
keputusan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar;
10 Bimbingan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea
Perolehan Hak atas Tanah danatau Bangunan; 11
Pelaksanaan administrasi kantor.
d. Struktur Organisasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
Daerah Istimewa Yogyakarta
Berikut ini adalah gambar struktur organisasi pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta:
Kepala Kantor
Bidang Dukungan Teknis dan
Konsultasi Bidang Kerjasama
Ekstensifikasi dan Penilaian
Bidang Pemeriksaan,
Penyidikan, Penagihan Pajak
Sub Bag Kepegawaian Sub Bag Keuangan
Sub Bag Tata Usaha dan Rumah Tangga
Sub Bag Bantuan Hukum dan Pelaporan
Seksi Dukungan Teknis dan
Komputer Seksi Bimbingan
Konsultasi Seksi Data dan
Potensi Seksi Bimbingan
Kerjasama Perpajakan
Seksi Bimbingan Ekstensifikasi
Perpajakan Seksi Bimbingan
Pendapatan dan Penilaian
Seksi Bimbingan Pengenaan
Seksi Bimbingan Pemeriksaan
Seksi Administrasi Penyidikan
Seksi Bimbingan Penagihan
Seksi Bimbingan Penyuluhan
Seksi Bimbingan Pelayanan
Seksi Hubungan Masyarakat
Seksi Pengurangan, Keberatan, Banding I
Seksi Pengurangan, Keberatan, Banding II
Seksi Pengurangan, Keberatan, Banding III
Seksi Pengurangan, Keberatan, Banding IV
Bidang Penyuluhan, Pelayanan,
Hubungan Masyarakat
Bidang Pengurangan,
Keberatan, Banding
Bagian Umum
Gambar 2. Struktur Organisasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah
Istimewa Yogyakarta Sumber:
www.kanwiljogja.pajak.go.idtupoksi.php
2. Deskripsi Data Responden
a. Deskripsi Responden berdasarkan Jenis Wajib Pajak
Deskripsi data responden berdasarkan jenis wajib pajak dapat dilihat pada tabel berikut: