monarki absolut
monarki konstitusonal
monarki parlementer
sedangkan republik dibagi lagi menjadi tiga yaitu:
republik absolut
republik konstitusonal
republik parlementer Bentuk pemerintahan Indonesia yang sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945
Bentuk pemerintahan Indonesia yang sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945 adalah Republik.
Karena sesuai dengan pernyataan pasal 1 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi ”Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik” sudah menunjukkan secara
tegas. Indonesia juga dipimpin oleh seorang presiden bukan seorang Raja.
3. Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahan dibagi menjadi dua yaitu:
a. Sistem pemerintahan presidensial b. Sistem pemerintahan parlementer
Negara Indonesia, berdasarkan pada UUD yang dimilikinya menganut sistem pemerintahan
presidensial yakni sistem pemerintahan Negara republik – di dalamnya, kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilihan umum dan terpisah dari kekuasaan legislatif.Selain itu
menurut UUD 1945, sistem pemerintahan Indonesia tidak menganut sistem pemisahan kekuasaan atau trias politika murni sebagaimana yang diajarkan oleh Montesquieu.
Namun, Indonesia menganut sistem pembagian kekuasaan
Hubungan antara sistem pemerintahan yang ada di Indonesia dan sistem pemerintahan yang sesuai dengan UUD 1945
Sejak Agustus 1945 sampai akhir tahun 1949, Indonesia mulai memberlakukan UUD 1945.Menurut ketentuan UUD tersebut, sistem pemerintahan Indonesia adalah
presidensial.Namun, sejak November 1945, berdasarkan Maklumat Wakil Presiden No. X dan Maklumat Pemerintah 14 November 1945, kekuasaan pemerintah dipegang oleh
seorang perdana menteri. Hal ini merupakan awal dari suatu sistem pemerintahan parlementer.Sistem parlementer ini adalah sebah penyimpangan ketentuan UUD 1945
yang menyebutkan pemerintah harus dijalankan menurut sistem cabinet presidensial dimana menteri sebagai pembantu presiden.Jadi sejak November 1945 sampai Juli 1959,
sistem pemerintahan yang diselenggarakan di Indonesia berlainan dengan sistem pemerintahan yang ditentukan dalam naskah UUD 1945.
148. Terbentuknya negara ada primer ada sekunder
Terjadinya Negara Secara Primer
Terjadinya Negara Secara Primer Primaires Wording dimulai dari masyarakat hukum yang paling sederhana kemudian berkembang secara bertahab ke tingkat yang lebih maju.
Dibawah ini adalah fase-fase pertumbuhan negara secara primer:
1. Fase kelompoksuku Genootschaf Awal kehidupan manusia dimulai dari keluarga, kemudian terus berkembang menjadi
kelompok-kelompok masyarakat hukum tertentusuku.
2. Fase Kerajaan Rijk Kepala suku yang semula berkuasa dimasyarakat hukumnya kemudian mengadakan ekspansi
Perluasan Kekuasaan dengan menaklukan negara lain. Hal ini mengakibatkan berubahnya fungsi kepala suku dari primus interparest menjadi seorang raja.
3. Fase Negara Nasional Staat Pada fase ini kesadaran bernegara masyarakat telah muncul.Akan tetapi, raja yang
memerintah menjalankan kekuasaannya secara absolute dengan sistem pemerintahan terpusat ditangan raja.
4. Fase Demokrasi Democratishe Natie Fase ini terbentuk atas dasar kesadaran akan adanya kedaulatan ditangan rakyat.
5. Fase Diktator Dictatuur Pada fase ini, pemerintahan yang dipilih oleh rakyat secara demokratis berubah menjadi
pemerintahan yang diktator.
B. Terjadinya Negara Secara Sekunder Terjadinya negara secara sekunder sangat erat kaitannya dengan fakta sejarah. Berdasarkan
fakta sejarah ada 8 sebab terjadinya negara, yaitu: 1. Pendudukan occupatie
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai kemudian diduduki dan dikuasai oleh kelompok tertentu.
2. Peleburan Fusi Hal ini terjadi ketika negara-negara kecil mendiami suatu wilayah dan mengadakan
perjanjian untuk saling melebur menjadi negara baru.
3. Penyerahan Cessie Hal ini terjadi pada suatu wilayah yang diserahkan kepada negara lain berdasarkan wilayah
tertentu.
4. Penaikan Acessie Hal ini terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan lumpur sungai atau timbul dari
dasar laut Delta .
5. Pencaplokan Enexatie Hal ini terjadi ketika suatu negara berdiri dengan menguasai atau mencaplok wilayah yang
dikuasai negara lain.
6. Proklamasi Proclamation Hal ini terjadi ketika penduduk pribumi suatu wilayah yang diduduki negara lain melakukan
perlawanan sehingga berhasil merebut kembali wilayahnya dan menyatakan kemerdekaannya.
7. Pembentukan Baru Innovation Munculnya suatu negara baru yang diatas wilayah suatu negara yang pecah karena suatu hal
dan kemudian lenyap.
8. Pemisahan Sparatise Terjadinya negara baru karena memisahkan diri dari negara yang menguasainya.
149. Negara integralistik