Setelah melakukan kompromi antara 4 orang dari kaum kebangsaan nasionalis dan 4 orang dari pihak Islam, tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan menghasilkan
rumusan dasar negara yang dikenal dengan Piagam Jakarta
Jakarta Charter yang berisikan:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
46. Opec
Sejarah Berdirinya OPEC Venezuela adalah negara pertama yang memprakarsai pembentukan organisasi
OPEC dengan mendekati Iran, Gabon, Libya, Kuwait dan Saudi Arabia pada tahun 1949, menyarankan mereka untuk menukar pandangan dan mengeksplorasi jalan lebar
dan komunikasi yang lebih dekat antara negara-negara penghasil minyak. Pada 10 – 14 September 1960, atas gagasan dari Menteri Pertambangan dan Energi Venezuela
Juan Pablo Pérez Alfonzo dan Menteri Pertambangan dan Energi Saudi Arabia Abdullah Al Tariki, pemerintahan Irak, Persia atau Iran, Kuwait, Saudi Arabia dan
Venezuela bertemu di Baghdad untuk mendiskusikan cara-cara untuk meningkatkan harga dari minyak mentah yang dihasilkan oleh masing-masing negara. OPEC
didirikan di Baghdad, dicetuskan oleh satu hukum 1960 yang dibentuk oleh Presiden Amerika Dwight Eisenhower yang mendesak kuota dari impor minyak Venezuela dan
Teluk Persia seperti industri minyak Kanada dan Mexico. Kelima negara tersebut Irak, Persia atau Iran, Kuwait, Saudi Arabia dan Venezuela selanjutnya dikenal
sebagai negara pendiri OPEC.
Eisenhower membentuk keamanan nasional, akses darat persediaan energi, pada waktu perang. Yang menurunkan harga dari minyak dunia di wilayah ini, Presiden
Venezuela Romulo Betancourt bereaksi dengan berusaha membentuk aliansi dengan negara-negara Arab produsen minyak sebagai satu strategi untuk melindungi otonomi
dan profabilitas dari minyak Venezuela. Sebagai hasilnya, OPEC didirikan untuk menggabungkan dan mengkoordinasi kebijakan-kebijakan dari negara-negara anggota
sebagai kelanjutan dari yang telah dilakukan.
Tujuan OPEC Setelah lebih dari 40 tahun berdiri, OPEC telah menerapkan berbagai strategi dalam
mencapai tujuannya. Dari pengalaman tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu: “preserving and enhancing the role of oil as a prime
energy source in achieving sustainable economic development” melalui:
Koordinasi dan unifikasi kebijakan perminyakan antar negara anggota;
Menetapkan strategi yang tepat untuk melindungi kepentingan negara anggota;
Menerapkan cara-cara untuk menstabilkan harga minyak di pasar internasional
sehingga tidak ter- jadi fluktuasi harga;
Menjamin income yang tetap bagi negara-negara produsen minyak;
Menjamin suplai minyak bagi konsumen;
Menjamin kembalinya modal investor di bidang minyak secara adil.
47. Mekanisme pemberhentian presiden