Bab yg dihapus dalam uud bab IV : Dewan Pertimbangan Agung Pelita I, II, III, IV tgl brp Konflik vertikal atau horizontal dalam integrasi nasional - Urutan jabatan perwakilan luar negeri Indonesia sejarah 3 partai pada masa orba

proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan interdependensi aktivitas ekonomi dan budaya. 109.Ciri ideologi terbuka 1. Merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat. 2. Berupa nilai-nilai dan cita-cita yang berasal dari dalam masyarakat sendiri. 3. Hasil musyawarah dan konsensus masyarakat. 4. Bersifat dinamis dan reformis. 5. Ciri khas ideologi terbuka adalah cita-cita dasar yang ingin diwujudkan masyarakat bukan berasal dar luar masyarakat atau dipaksakan dari elit penguasa tertentu. 6. Terbuka kepada perubahan-perubahan yang datang dari luar, tetapi memiliki kebebasan dan integritas untuk menentukan manakah nilai-nilai dari luar yang mempengaruhi dan mengubah nilai-nilai dasar yang selama ini sudah ada dan manakah yang tidak boleh berubah.

110. Bab yg dihapus dalam uud bab IV : Dewan Pertimbangan Agung

111. Wto konferensinya tingkat apa? Kepala negara, kepala pemerinta, anggota aja atau apa? Menteri

112. Pelita I, II, III, IV tgl brp

A. Pelita I 1 April 1969 sampai 31 Maret 1974 B. Pelita II 1 April 1974 sampai 31 Maret 1979 C. Pelita III 1 April 1979 sampai 31 Maret 1984 D. Pelita IV 1 April 1984 sampai 31 Maret 1989

113. Konflik vertikal atau horizontal dalam integrasi nasional -

114. Bahasa indonesia, teks dicari pesan eksplisit nya. eksplisit : maknamaksud diajukan secara langsung dan jelas

115. Urutan jabatan perwakilan luar negeri Indonesia

 Wakil Menteri Luar Negeri  Sekretariat Jenderal ;  Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika ;  Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa ;  Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN ;  Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral ;  Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional ;  Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik ;  Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler ;  Inspektorat Jenderal ;  Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan;  Staf Ahli Bidang Politik, Hukum dan Keamanan;  Staf Ahli Bidang Diplomasi Ekonomi;  Staf Ahli Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri;  Staf Ahli Bidang Hubungan Antarlembaga; dan  Staf Ahli Bidang Manajemen.

116. sejarah 3 partai pada masa orba

1. Golkar - Soeharto merupakan pilar utama kekuatan Golkar pada saat itu, ditambah birokrasi dan ABRI, terbukti dalam kemenangan Golkar yang selalu tampil menjadi mayoritas tunggal dalam pemilu dan dalam parlemen pada 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. - selalu menjadi partai pemenang dalam Pemilihan Umum - rakyat dipaksa untuk memilih Golkar - Struktur lembaga legislatif yang amat di dominasi Golkar yang hampir tak terpisahkan dari Birokrasi ABRI telah menyebabkan kungkungan birokrasi terhadap lembaga legislatif baik di pusat maupun daerah - Adanya kekerasan politik dan recruitment politik local yang dipaksa memilih Golkar membuat masyarakat daerah tetap sama sekali tidak mempunyai peran yang menentukan dalam penyelnggaraan pemerintahan daerahnya sendiri. 2. PDI gabungan dari PNI, Partai Katolik, Partai Murba, IPKI, dan Parkind 3. PPP Partai Persatuan Pembangunan PPP merupakan partai gabungan yang terdiri dari 4 partai besar yang berbasis keagamaan yaitu Partai Islam. Partai Persatuan Pembangunan atau yang dikenal dengan PPP ini berdiri sejak 5 Januari 1973, 4 Partai Islam yang tergabung didalam PPP adalah Partai Nadhlatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia Parmusi, Partai Syarikat Islam Indonesia PSII, dan Partai Islam Perti. 117. KNIP, itu maklumat wakil presiden 16 okt 1945 118. Bhs indo. Cari kompositum kata dari kata: stagnan, kasip, universal

119. Teks proklamasi dibacakan dimana Rumah soekarno, JL. Pegangsaan Timur No 56 – Jakarta Pusat