Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam

3. Demokrasi Pancasila 1966-sekarang 129. Pancasila dalam keadaan kritis ketika? PKI Saat terjadinya G30S PKI terjadi hal yang sangat bertentangan dengan pancasila, namun berhasil diselesaikan sehingga 1 Oktober dijadikan hari kesaktian pancasila. 130. Alasan dekrit presiden? kegagalan Badan Konstituante untuk menetapkan UUD baru sebagai penggantiUUDS 1950. Dekret Presiden 1959 dilatarbelakangi oleh kegagalan Badan Konstituante untuk menetapkan UUD baru sebagai pengganti UUDS 1950.Anggota konstituante mulai bersidang pada 10 November 1956.Namun pada kenyataannya sampai tahun 1958 belum berhasil merumuskan UUD yang diharapkan.Sementara, di kalangan masyarakat pendapat-pendapat untuk kembali kepada UUD 45 semakin kuat. Dalam menanggapi hal itu, Presiden Ir. Soekarno lantas menyampaikan amanat di depan sidang Konstituante pada 22 April 1959 yang isinya menganjurkan untuk kembali ke UUD 45. Pada 30 Mei 1959 Konstituante melaksanakan pemungutan suara. Isi dekrit presiden: a. Pembubaran Konstituante b. Pemberlakuan kembali UUD 45 dan tidak berlakunya UUDS 1950 c. Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya 131. Bunyi pancasila yang benar jawaban: disila 4 ada garis miring diantara permusyawaratan perwakilan PANCASILA 1. Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. 3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam

Permusyawaratan Perwakilan. 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. 132. Yang bukan tugas atau bukan kebijakan pada orba? pilih di optionMengurangi investasi negara asing di Indonesia Kebijakan Ekonomi Pemerintah Orde Baru pada tanggal 1 Januari 1967 memberlakukan Undang-Undang Penanaman Modal Asing PMA dan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN pada tanggal 3 Juli 1968 sebagai UU. No. 6 tahun 1968 · Pemerintahan Orde Baru memutuskan untuk menerapkan tiga langkah pembangunan ekonomi berikut pada masa awal pemerintahannya.: 1. Menjadwalkan kembali pelunasan utang luar negeri sebagai langkah awal untuk mengembalikan kepercayaan pihak luar negeri. 2. Mengendalikan inflasi yang tak terkontrol melalui program impor komoditi besar- besaran yang di biayai oleh pinjaman-pinjaman hasil re-negoisasi. 3. Mengundang investasi sebesar-besarnya, terutama investasi asing, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi · Setelah itu dikeluarkan ketetapan MPRS No.XXIIIMPRS1966 tentang Pembaruan Kebijakan ekonomi, keuangan dan pembangunan. Lalu Kabinet AMPERA membuat kebijakan mengacu pada Tap MPRS tersebut adalah sebagai berikut. a Mendobrak kemacetan ekonomi dan memperbaiki sektor-sektor yangmenyebabkan kemacetan, seperti : a. Rendahnya penerimaan Negara b. Tinggi dan tidak efisiennya pengeluaran Negara. c.Terlalu banyak dan tidak produktifnya ekspansi kredit bank d. Terlalu banyak tunggakan hutang luar negeri penggunaan devisa bagi impor yang sering kurang berorientasi pada kebutuhan prasarana. b Debirokratisasi untuk memperlancar kegiatan perekonomian. c Berorientasi pada kepentingan produsen kecil Kebijakan Pembangunan A. Trilogi Pembangunan adalah sebagai berikut. 1. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepadaterciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. 3. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. B. Asas-Asas Pembangunan 1. Asas manfaat 2. Asas usaha bersama 3. Asas demokrasi 4. Asas adil dan merata 5. Asas peri kehidupan dan keseimbangan 6. Asas kesadaran hokum 7. Asas kepercayaan diri C. Modal Dasar Pembangunan a. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa b. Kedudukan geografi c. Sumber-sumber kekayaan alam d. Jumlah penduduk e. Modal Rohaniah dan mental f. Modal budaya g. Potensi efektif bangsa h. Angkatan bersenjata D. Faktor-faktor Dominan dalam Pembangunan a Faktor demografi dan social budaya b Faktor geografi,hidrologi,geologi dan topologi c Faktor Klimatologi d Faktor flora dan fauna eFaktor kemungkinan dan pengembangan Kebijakan Luar Negeri a Indonesia menjadi Anggota PBB b Normalisasi Hubungan Indonesia dengan Malaysia c Pembentukan ASEAN d Konsep SEANWFZ e Keikutsertaan Indonesia dalam berbagai organisasi Internasional 1 Organization of Petroleum Exporting Countries OPEC 2 Organisasi Konferensi Islam OKI 3 Concultative Group on Indonesia CGI 4Asia Pasific Economic Cooperation APEC

133. Manfaat dan kerugian ekonomi orba Manfaat :