Negara integralistik HAM, menjiwai sila ke? Sila ke-2 Hakikat pengertian sila ke-dua meniwai:

2. Peleburan Fusi Hal ini terjadi ketika negara-negara kecil mendiami suatu wilayah dan mengadakan perjanjian untuk saling melebur menjadi negara baru. 3. Penyerahan Cessie Hal ini terjadi pada suatu wilayah yang diserahkan kepada negara lain berdasarkan wilayah tertentu. 4. Penaikan Acessie Hal ini terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan lumpur sungai atau timbul dari dasar laut Delta . 5. Pencaplokan Enexatie Hal ini terjadi ketika suatu negara berdiri dengan menguasai atau mencaplok wilayah yang dikuasai negara lain. 6. Proklamasi Proclamation Hal ini terjadi ketika penduduk pribumi suatu wilayah yang diduduki negara lain melakukan perlawanan sehingga berhasil merebut kembali wilayahnya dan menyatakan kemerdekaannya. 7. Pembentukan Baru Innovation Munculnya suatu negara baru yang diatas wilayah suatu negara yang pecah karena suatu hal dan kemudian lenyap. 8. Pemisahan Sparatise Terjadinya negara baru karena memisahkan diri dari negara yang menguasainya.

149. Negara integralistik

Pemikiran Mr.Soepomo tentang konsep Negara integralistik paham Negara kekeluargaan dikemukakan dalam sidang BPUPKI yang kedua, tepatnya pada tanggal 31 Mei 1945 di Gedung Chuo Sangi In di jalan Pejambon 6 Jakarta, menyatakan bahwa cita – cita negara yang sesuai dengan Indonesia adalah negara integralistik. Menurutnya,integralistik berarti negara tidak untuk menjamin negara individu, bukan pula untuk kepentingan golongan tertentu tetapi menjamin kepentingan masyarakat seluruhnya sebagai satu kesatuan yang integral. Didalamnya, segala golongan, segala bagian, semua individu berhubungan erat satu sama lain yang didasarkan pada prinsip persatuan antara pimpinan dan rakyat dan prinsip persatuan dalam negara seluruhnya. Pendapat ini didukung oleh Ir. Soekarno dan anggota – anggota BPUPKI beretnis Jawa. 150. HAM, menjiwai sila ke? Sila ke-2 Hakikat pengertian sila ke-dua meniwai: a. Alinea pertama UUD 1945 b. Pasal 27, 28 HAM, 29, 30 dan 31 UUD 1945 151. Masalah kalimat majemuk, kalimat majemuk bertingkat, kalimat berobjek, kalimat efektif 1. Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi didalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat. Untuk kalimat majemuk dibedakan menjadi 4 macam : Macam-macam Kalimat Majemuk A. Kalimat majemuk setara Kalimat majemuk setara terdiri dari dua kalimat tunggal atau lebih. Kalimat majemuk jenis ini dikelompokkan menjadi empat jenis: 1. Kalimat majemuk setara penjumlahan, yaitu dua kalimat tunggal atau lebih yang sejalan dan dapat dihubungkan oleh kata dan atau serta. Contoh: Aku makan Dia minum Aku makan dan dia minum Tanda koma bisa digunakan jika kalimat yang digabungkan lebih dari dua kalimat tunggal. Contoh: Saya makan Dia minum Mereka duduk-duduk saja Saya makan, dia minum, dan mereka duduk-duduk saja. 2. Kalimat majemuk setara pertentangan, yaitu dua kalimat tunggal yang berbentuk kalimat setara dan menunjukkan makna pertentangan, dapat dihubungkan oleh kata tetapi. Contoh: Amerika dan Jepang tergolong negara maju Indonesia dan Brunei tergolong negara berkembang Jepang tergolong negara maju, tetapi Indonesia tergolong negara berkembang. Kata-kata penghubung lain yang bisa menghubungkan dua kalimat tunggal dalam kalimat majemuk setara pertentangan ialah kata sedangkan dan melainkan. 3. Kalimat majemuk setara perurutan, yaitu dua kalimat tunggal atau lebih yang kejadiannya dikemukakan secara berurutan, dapat dihubungkan oleh kata lalu dankemudian. Contoh: Upacara serah terima jabatan pengurus OSIS sudah usai, lalu kepala sekolah mengucapkan selamat kepada pengurus yang baru. 4. Kalimat majemuk pemilihan, yaitu dua kalimat tunggal atau lebih yang menunjukkan pemilihan, dapat dihubungkan oleh kata atau. Contoh: Pemilik rekening listrik bisa membayar tagihan ke kantor PLN, atau bisa juga ke bank dengan cara mentransfer. Kalimat Majemuk Setara Rapatan Dalam kalimat majemuk setara, ada juga yang berbentuk kalimat rapatan. Kalimat majemuk setara rapatan adalah suatu bentuk yang merapatkan dua atau lebih kalimat tunggal. Yang dirapatkan adalah unsur subjek dan unsur objek yang sama. Unsur yang sama tersebut cukup disebutkan satu kali. Contoh: Aku berlatih Aku bertanding Aku berhasil menang Aku berlatih, aku bertanding, aku berhasil menang Aku berlatih, bertanding, dan berhasil menang

B. Kalimat Tidak Setara

Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas satu suku kalimat yang bebas klausa bebas dan satu suku kalimat atau lebih yang tidak bebas klausa terikat. Jalinan kalimat ini menggambarkan taraf kepentingan yang berbeda-beda di antara unsur gagasan yang majemuk. Inti gagasan dituangkan ke dalam induk kalimat, sedangkan pertaliannya dari sudut pandangan waktu, sebab, akibat, tujuan, syarat, dan sebagainya dengan aspek gagasan yang lain diungkapkan dalam anak kalimat. Contoh: Komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern tunggal Mereka masih dapat mengacaukan data-data komputer tunggal Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, mereka masih dapat mengacaukan data-data komputer. Kalimat Majemuk Tak setara yang Berunsur Sama Kalimat majemuk taksetara dapat dirapatkan andaikata unsur-unsur subjeknya sama. Contoh: Kami sudah lelah Kami ingin pulang Karena sudah lelah, kami ingin pulang Pada anak kalimat terdapat kata kami sebagai subjek anak kalimat, dan pada induk kalimat terdapat pula kata kami sebagai subjek induk kalimat. Dalam hal seperti ini, subjek itu ditekankan pada induk kalimat sehingga subjek pada anak kalimat boleh dihilangkan, dan bukan sebaliknya. 2. jika dalam anak kalimat tidak terdapat subjek, itu berarti bahwa subjek anak kalimat sama dengan subjek induk kalimat.

3. Penghilangan Kata Penghubung