Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN
;
Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral ;
Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional
;
Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik ;
Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler
;
Inspektorat Jenderal ;
Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan; Staf Ahli Bidang Politik, Hukum dan Keamanan;
Staf Ahli Bidang Diplomasi Ekonomi; Staf Ahli Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar
Negeri; Staf Ahli Bidang Hubungan Antarlembaga; dan
Staf Ahli Bidang Manajemen.
116. sejarah 3 partai pada masa orba
1. Golkar - Soeharto merupakan pilar utama kekuatan Golkar pada saat itu, ditambah
birokrasi dan ABRI, terbukti dalam kemenangan Golkar yang selalu tampil menjadi mayoritas tunggal dalam pemilu dan dalam parlemen pada 1971,
1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.
- selalu menjadi partai pemenang dalam Pemilihan Umum - rakyat dipaksa untuk memilih Golkar
- Struktur lembaga legislatif yang amat di dominasi Golkar yang hampir tak terpisahkan dari Birokrasi ABRI telah menyebabkan kungkungan birokrasi
terhadap lembaga legislatif baik di pusat maupun daerah - Adanya kekerasan politik dan recruitment politik local yang dipaksa memilih
Golkar membuat masyarakat daerah tetap sama sekali tidak mempunyai peran yang menentukan dalam penyelnggaraan pemerintahan daerahnya sendiri.
2. PDI gabungan dari PNI, Partai Katolik, Partai Murba, IPKI, dan Parkind 3. PPP
Partai Persatuan Pembangunan PPP merupakan partai gabungan yang terdiri dari 4 partai besar yang berbasis keagamaan yaitu Partai Islam. Partai Persatuan Pembangunan
atau yang dikenal dengan PPP ini berdiri sejak 5 Januari 1973, 4 Partai Islam yang tergabung didalam PPP adalah Partai Nadhlatul Ulama, Partai
Muslimin Indonesia Parmusi, Partai Syarikat Islam Indonesia PSII, dan Partai Islam Perti.
117. KNIP, itu maklumat wakil presiden 16 okt 1945 118. Bhs indo. Cari kompositum kata dari kata: stagnan, kasip, universal
119. Teks proklamasi dibacakan dimana Rumah soekarno, JL. Pegangsaan Timur No 56 – Jakarta Pusat
Pukul 10.00 WIB
120. Kebijakan pertanian pada masa suharto dilaksanakan pada pelita ke berapa
Pelita ke IV 121. Hingga Juli 2011, telah bergabung 193 negara ke dalam lembaga
internasional Perserikatan Bangsa-bangsa PBB
122. ATURAN PERALIHAN Pasal I
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mengatur dan menyelenggarakan kepindahan pemerintahan kepada Pemerintah Indonesia.
Pasal II Segala badan negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan
yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini.
Pasal III Untuk pertama kali Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia.
Pasal IV Sebelum Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan
Pertimbangan Agung dibentuk menurut Undang-Undang Dasar ini, segala kekuasaannya dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah komite nasional.
123. Para Pihak yang Beracara di Mahkamah Internasional:
Untuk kasus yang bersifat contentious, Statuta MI membatasi hanya Negara yang dapat beracara di MI. Ada tiga kategori Negara atau state yang dapat beracara di MI yaitu,
kategoripertama adalah Negara Anggota PBB. Mengacu kepada pasal 351 dari Statuta MI dan pasal 93 1 dari Piagam PBB, Negara anggota PBB adalah ipso facto terhadap statuta MI
dan otomatis mempunyai akses ke MI. Kurang lebih ada 189 negara telah yang menjadi anggota PBB.
Kategori Negara yang kedua adalah Negara Bukan Anggota PBB akan tetapi party kepada Statuta MI. Selain itu Negarayang bukan anggota PBB dan bukan anggota Statuta MI dapat
juga beracara di MI dengan persyaratan tertentu yang diberikan oleh Dewan Keamanan PBB.
Adapun persyaratan yang Kategori yang terakhir adalah Negara yang bukan anggota kepada Statuta MI. Untuk Negara-negara yang masuk dalamkategori ini harus membuat deklarasi
untuk tunduk kepadasegala ketentuan MI dan Piagam PBB pasal 94,
124.Tanda terpecahnya dwi tunggal banyak sumber beda, jadi bingung yang mana
“Hatta sering tidak seirama denganku”, kata Soekarno menilai sahabat kentalnya.Perbedaan dalam pandangan politik itu, kian lama menggunung dan mudah dilihat orang.Hasilnya, Hatta
tak mau lagi mendampingi Soekarno menjadi nakhoda Indonesia.Hatta mundur sebagai Wakil Presiden pada akhir tahun 1956.Padahal meski berbeda, Hatta menyukai Soekarno.Buktinya,
ketika ibukota Indonesia pindah ke Jogjakarta, Hatta lebih senang ikut Soekarno dan membiarkan PM Sutan Sjahrir sendirian di Jakarta.Padahal Sjahrir dan Hatta banyak se-ide,
bahkan se-kampung.Sejak Hatta mundur, Soekarno berjalan sendirian.Tak ada lagi orang sebagai “second opinion-nya” Soekarno.Dan ini secara perlahan mengantarkan Soekarno ke
ujung jalan akhir kekuasaannya.Hatta makin menjauhi Soekarno dan menghiasi keretakan itu dengan tulisan dan opini yang kritis pedas kepada sahabatnya.Kritik santun untuk menuntun
sahabatnya agar berjalan sesuai idealisme yang pernah mereka bangun bersama.Pernah sebuah majalah keagamaan dilarang terbit Soekarno, karena memuat tulisan Hatta
yang mengkritik Soekarno.Sejak itu Dwitunggal menjadi Dwitanggal.Berakhirlah Dynamic-Duo yang pernah dimiliki Indonesia.Tapi sekali lagi, mereka tidak berpisah
sebagai sahabat.Sebagai pribadi mereka tetap berkawan akrab.Dengan sangat elegan, mereka berdua bisa membedakan wilayah pribadi dan wilayah politik.Beda jauuuuh dengan kita
sekarang. DIHORMATI Begitu hormatnya Soekarno dengan Hatta, dia memerintahkan pengawal kepresidenan untuk tetap menjaga keselamatan keluarga Hatta, meski tidak lagi
sebagai Wakil Presiden. “Jaga Bung Hatta baik-baik”, pesan Soekarno kepada kepala pengawalnya, Mangil Martowidjojom setelah Hatta mundur. Bila Hatta sakit, Soekarno sigap
membesuknya dan kadang bercengkrama di rumah Hatta di Jalan Diponegoro, yang cuma 25 meter jaraknya dari rel kereta api. Bahkan sering Soekarno pamit dulu ke Hatta, bila ingin
berkunjung ke luar negeri.Saling hormat kedua orang ini, menular sampai ke keluarga.Kedua keluarga mereka sudah seperti sedarah, padahal belum ada perkimpoian antara anggota
keluarga mereka.Ketika Soekarno sudah tak berdaya, Hatta-lah yang mewakili keluarga Soekarno untuk urusan keluarga, seperti pernikahan. Hatta juga yang membela mati-matian
Soekarno yang sudah tiada, bila ada pemutar balikan sejarah yang sering dilakukan ‘sejarawan pesanan’, yang mencoba ‘membunuh’ atau menghilangkan peran Soekarno dalam
drama sejarah Indonesia. Suatu hari, pernah Hatta menulis kesaksian alibi sejarah di atas kertas bermaterai, untuk membela sahabatnya itu.Hatta sosok tegas yang lembut super
sopan.“Bung Hatta orangnya tenang tapi menghanyutkan”, komentar Guntur tentang sahabat ayahnya itu. Julukan yang mereka dapat pun aneh dan unik: PROKLAMATOR. Tidak pernah
akan ada orang Indonesia dapat predikat itu. Pahlawan nasional bisa membludak. Presiden dan Wakil Presiden akan membengkak jumlahnya. Tapi Proklamator, hanya punya
SOEKARNO dan HATTA ada juga sih ‘proklamator lain’ di Indonesia, seperti upaya separatis kemerdekaan di beberapa daerah Indonesia.Lucunya, gelar itu baru diberikan
secara resmi oleh pemerintah, 41 tahun setelah Indonesia merdeka.“It’s too late”, kata orang.
“Ngapain aja pemerintah selama ini?”, begitu segelintir komentar. Hatta dan Soekarno ibarat malam dan siang.Beda, Tapi dua-duanya berguna.Kita tak bisa hidup tanpa tidur di malam
senyap.Namun tak mungkin pula menjalani seluruh hidup hanya dengan tidur-tiduran di kegelapan hari.Sebagai sahabat sejati, ada awal bagi Soekarno dan Hatta membangunnya.
Tapi persahabatan sejati mereka tidak akan pernah berakhir. Tidak akan pernah Sampai kapanpun…. Mereka SATU.
125. Pimpinan jawa hokokai disebutGunseikan Himpunan Kebaktian Rakjat Djawa