Kerangka Pikir KAJIAN TEORI

dalam diri seorang pencerita. Salah satu cara untuk dapat menumbuhkan imajinasi, kreatifitas, pola berfikir, dan motivasi yaitu dengan cara menggunakan sebuah strategi, teknik atau metode dalam bercerita. Selain pencerita harus menguasi beberapa aspek dalam bercerita, pencerita dituntut untuk mempunyai pola atau skema tentang ide, gagasan, dan informasi yang akan diceritakan. Penyusunan skema ini membutuhan pola-pola berpikir yang sistematis dan didukung oleh imajinasi pencerita. Strategi lingkaran pertanyaan ini adalah salah satu strategi pembelajaran yang mampu memberikan kemudahan siswa dalam memahami pembuatan pola atau skema secara sistematis. Penggunaan strategi lingkaran pertanyaan mempunyai kelebihan tersendiri. Strategi lingkaran memberikan keleluasaan siswa dalam mengembangkan imajinasi, dan cerita, sehingga siswa mempunyai motivasi dalam bercerita. Kemudahan yang didapatkan siswa dalam membuat cerita secara sistematis dapat menimbulkan rasa nyaman dalam bercerita. Rasa nyaman dalam bercerita dapat memengaruhi aspek bercerita seperti kepercayaan diri, dan totalitas dalam bercerita. Strategi ini memberikan sebuah pembelajaran tentang pemplotan dan penyusunan kerangka karangan secara mendasar. Cerita yang dikembangkan dapat sesuai, runtut, dan sejalan dengan logika cerita, selain itu siswa juga dapat memberikan pesan moral yang jelas, sesuai dengan tujuan cerita. Strategi ini membantu untuk lebih fokus dalam memberikan sebuah penampilan bercerita yang lebih menarik. Pembelajaran tanpa menggunakan strategi lingkaran pertanyaan akan jauh berbeda. Pembelajaran yang dilakukan dengan metode konvensional seperti metode ceramah akan membuat siswa mengalami kejenuhan, sehingga dapat memengaruhi motivasi, dan imajinasi siswa menjadi tidak berkembang. Siswa yang mengalami kejenuhan tidak bisa tampil bercerita dengan maksimal. Dengan demikian, diduga ada perbedaan antara pembelajaran bercerita menggunakan strategi lingkaran petanyaan dengan pembelajaran bercerita tanpa menggunakan strategi lingkaran pertanyaan.

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori-teori yang telah disusun dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut.

1. Hipotesis Nol Ho

a. Tidak ada perbedaan kemampuan bercerita antara siswa kelas VII SMPN 2 Pengasih yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan strategi lingkaran pertanyaan Circle of Question dan siswa yang mendapat pembelajaran bercerita tanpa menggunakan strategi lingkaran pertanyaan Circle of Question . b. Strategi lingkaran pertanyaan Circle of Question tidak efektif digunakan dalam pembelajaran bercerita siswa kelas VII SMPN 2 Pengasih.

2. Hipotesis Kerja Ha

a. Terdapat perbedaan kemampuan bercerita antara siswa kelas VII SMPN 2 Pengasih yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan strategi lingkaran pertanyaan Circle of Question dan siswa yang mendapat pembelajaran tanpa menggunakan strategi lingkaran pertanyaan Circle of Question . b. Strategi lingkaran pertanyaan Circle of Question efektif digunakan dalam pembelajaran bercerita siswa kelas VII SMPN 2 Pengasih.