Hakikat Bercerita Deskripsi Teori

Menurut Subyantoro 2013:35, bercerita adalah suatu kegiatan yang disampaikan oleh pencerita kepada siswanya, ayah dan ibu kepada anak-anaknya, juru bicara kepada pendengarnya. Bercerita juga merupakan suatu kegiatan yang bersifat seni, karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar pada kekuatan kata-kata. Kekuatan kata-kata inilah yang dipergunakan untuk mencapai tujuan bercerita. Pengertian cerita dan bercerita mempunyai beberapa pandangan. Menurut Musfiroh 2010:53, bercerita cenderung mengacu pada istilah teknis, bercerita juga bisa dikaitkan dengan istilah “cerita” dalam bentuk tulisan dan pementasan. Sebenarnya, esensi dari bercerita itu terletak pada adanya cerita yang diceritakan, sehingga apa pun bentuknya lisan, tulis, akting, semuanya dapat dikategorikan sebagai aktivitas bercerita. Berdasarkan pemaparan teori di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa bercerita adalah suatu cara untuk mengkomunikasikan suatu peristiwa nyata atau tidak nyata yang dianggap memiliki makna atau esensi yang penting dan berguna untuk disampaikan kepada pendengar. Bercerita tidak hanya berhenti ketika pendengar sudah tahu dan mengerti tentang cerita yang disampaikan, namun juga mampu mendapatkan makna cerita yang disampaikan.

2. Unsur-unsur Cerita

Kegiatan bercerita tidak akan lepas dari sebuah cerita. Cerita yang akan diceritakan mempunyai sebuah komponen-komponen yang membangun cerita tersebut. Beberapa komponen yang membentuknya seperti tema, latar, tokoh, dan alur Musfiroh 2010:66. a Tema Tema dalam sebuah cerita adalah sebuat dasar bagi berkembangnya cerita tersebut. Tema merupakan Central Idea ide utama dan Central purpose tujuan utama Musfiroh 2010:67. Sejalan dengan pernyataan Nurgiyantoro 2009:68 yang menyatakan bahwa tema disaring dari motif-motif yang terdapat dalam karya yang bersangkutan yang menentukan hadirnya peristiwa-peristiwa, konflik, dan situasi tertentu. Cerita tidak boleh keluar dari tema yang diangkat, maka dari itu semua peristiwa yang terjadi secara keseluruhan saling berhubungan dan mengacu pada tema yang dipilih. Pengambilan tema dalam pembelajaran bercerita di sekolah harus disesuaikan dengan jenjang atau tingkat kelas yang ada. Tema yang diangkat dalam cerita perlu menyesuaikan dengan pesan moral yang ingin disampaikan, misalnya saling menolong, menghargai teman, tidak mencuri, tidak sombong, dan sebagainya. b Latar Latar adalah unsur dalam cerita yang menunjukkan tempat kejadian cerita. Latar atau setting merupakan landas tumpu yang merujuk pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan Abrams dalam Nurgiyantoro 2009:216. Dengan kata lain, latar adalah sebuah tempat dimana tokoh-tokoh dalam sebuah cerita itu berperan.