PT Telkom Indonesia Persero Tbk
96 2. Pelatihan UKM Digital, Jalan Menuju Global Market
Pelatihan ini kami selenggarakan sejak tahun 2015, diberikan dalam rangka membantu mitra
binaan mempromosikan dan memasarkan produknya memasuki pasar global dengan
memanfaatkan fasilitas website blanja.com. Kami juga menyelenggarakan pelatihan export agar
mitra binaan mengetahui prosedur dan persyaratan perdagangan lintas negara global.
Pada tahun 2016 pelatihan diberikan kepada 1.871 UKM termasuk 92 UKM diantaranya adalah
mitra binaan.
2. Digital Training for SME, The Path to Global Market
We held the training since 2015, it is provided to help the partners to promote and market their products
to the global market by utilizing blanja.com website. We also conducted export training in order for the
partners to know the procedures and requirements of global trade.
Since 2015 the training given to 1,871 SMEs, including 92 of which are the partners.
Diagram – Information System Coniguration of the Partnership Program Management
Supporting application of the Partnership Program Digitizing System are:
• Smartbisnis: digital-based application that provides
publicly accessible Partnership Program’s fund submission services via smartbisnis website.
Through this application, Partnership Program’s inancial assistance can be proposed at any time
without having to come directly to Telkom oices. Distribution of funds of the Partnership Program
that is distributed to 7,171 partners since its implementation in early 2016.
• Telkom has also implemented digital-based
installment payments through a virtual account, where the partners can make payments through all
Banking payment channels, such as: ATM, mobile banking, internet banking, interbank transactions
and banks’ service counters without having to go to the Telkom oices.
Currently a total of 33,983 partners have used virtual account facility.
Bagan - Konigurasi Sisitim Informasi Pengelolaan Program Kemitraan
Aplikasi pendukung dari Sistim Digitalisasi Program Kemitraan adalah:
• Smartbisnis: aplikasi layanan pengajuan bantuan
dana PK berbasis digital yang dapat diakses oleh masyarakat luas melalui web smartbisnis. Melalui
aplikasi ini pengajuan bantuan dana PK dapat diakukan setiap saat tanpa harus datang langsung
ke kantor Telkom. Penyaluran dana Program Kemitraan melalui Smart bisnis disalurkan
kepada 7.171 mitra binaan sejak diimplementasikan pada awal tahun 2016.
• Telkom juga telah menerapkan pembayaran
angsuran berbasis digital melalui virtual account, dimana mitra binaan dapat melakukan pembayaran
melalui semua channel pembayaran Bank antara lain: ATM, mobile banking, internet banking,
trasaksi antar Bank dan loket layanan Bank tanpa harus mendatangi ke kantor Telkom.
Sebanyak 33.983 mitra binaan saat ini telah memanfaatkan fasilitas virtual account.
PT Telkom Indonesia Persero Tbk
97 3.
Sail To Karimata Exhibition, Meeting International Buyers
In 2016, Telkom facilitates its partners to participate in the international exhibition Sail to Karimata,
organized by the Coordinating Ministry for Maritime Afairs, which was attended by national and foreign
entrepreneurs. The participation in the similar program consists of 1 Labuan Bajo, 2 Raja Ampat,
3 Tomini, and 4 Karimata.
Community Economic Competence Development [G4-
EC8]
One of the ways to improve welfare and eliminate income inequality is through increasing the economic competence
of marginal groups by providing opportunities for micro, small and medium enterprises to optimally develop.
Therefore, we realized the economic empowerment program through three main activities that were aimed
to help increase the competence of the partners who were engaged in small and medium enterprises and
cooperatives SME-K, namely: 1 the provision of soft loans, 2 entrepreneurship training, and 3 the
development of creativity.
The target of this economic competence development program is small and medium enterprises, in the form of
individual entrepreneurs or cooperatives that engaged in various business sectors, including: industry, trade,
agriculture, animal husbandry, plantation, isheries, service industry and other sectors.
1. Provision of Loan Funds
We distributed soft loans to micro-entrepreneurs to trigger the growth of the economic potential of the
community by promoting bottom-up intervention. To increase the efectiveness of the management
and supervision as well as to maximize the results of the Partnership Program, Telkom prioritized
distribution patterns through speciic business
3. Pameran Sail To Karimata, Bertemu Dengan International Buyers
Tahun 2016 Telkom memfasilitasi mitra binaannya untuk berpartisipasi pada ajang pameran berskala
internasional Sail to Karimata, yang diselenggarakan oleh Departemen Maritim dan Kelautan, yang diikuti
oleh para pelaku usaha dari dalam dan luar negeri. Kepersertaan keempat dari program sejenis ini
meliputi 1 Labuan Bajo, 2 Raja Ampat, 3 Tomini, dan 4 Karimata.
Pengembangan Kompetensi Ekonomi Masyarakat [G4-
EC8]
Salah satu cara meningkatkan kesejahteraan dan menghilangkan ketimpangan pendapatan adalah
meningkatkan kompetensi ekonomi kaum marginal dengan memberi kesempatan pengembangan usaha
mikro, kecil dan menengah se-optimal mungkin. Untuk itu, kami merealisasikan program pemberdayaan ekonomi
masyarakat melalui tiga kegiatan utama yang ditujukan untuk membantu peningkatan kompetensi para mitra
binaan yang bergerak dalam usaha kecil menengah dan koperasi UKM-K, yakni: 1 pemberian dana
pinjaman lunak, 2 pelatihan kewirausahaan, dan 3
pengembangan kreativitas. Sasaran program pengembangan kompetensi ekonomi
ini adalah pelaku UKM, berupa wirausaha perorangan maupun koperasi yang bergerak di berbagai sektor usaha,
meliputi: industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, jasa dan sektor lainnya.
1. Pemberian Dana Pinjaman Lunak
Kami menyalurkan dana pinjaman lunak kepada pengusaha mikro untuk memicu pertumbuhan potensi
ekonomi masyarakat dengan mengedepankan pendekatan
bottom-up intervention. Guna meningkatkan efektiitas pengelolaan dan
pengawasan serta mengoptimalkan hasil Program Kemitraan, Telkom lebih memprioritaskan pola
penyaluran melalui klaster-klaster usaha tertentu,