Topik pembelajaran Kerangka umum program pembelajaran Proyek Pesisir

Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 2002 2 Strategi jenis kedua bersifat mikro dengan tujuan khusus proses penerapan model atau good practices yang diperkirakan sesuai untuk kondisi lokal. Secara filosopis, kedua jenis strategi ini dapat dipertimbangkan sebagai good practice untuk dipelajari dan bermanfaat bagi lembaga donor, pemerintah ataupun LSM yang berminat untuk menerapkan pengelolaan pesisir.

2. Kerangka umum program pembelajaran Proyek Pesisir

2.1 Topik pembelajaran

Proyek Pesisir memiliki agenda pembela- jaran, komponen penting yang dianggap oleh CRC-URI sebagai cara terbaik untuk menyeleng- garakan proyek yang secara serius akan memper- kenalkan penerapan good practices kepada masyarakat dan pemerintah Indonesia. Agenda pembelajaran ini penting karena sejumlah alasan. Pertama, stakeholder dan penentu kebijakan atau pengambil keputusan harus secara aktif memikirkan apa yang terbaik untuk menangani persoalan-persoalan lokal dan belajar dari pengalaman. Kedua, good practice yang pernah diterapkan oleh pihak lain dan direkomendasikan belum tentu sesuai dengan kondisi lokal. Ketiga, proyek ‘serupa’ banyak dilakukan di Indonesia namun kesempatan untuk mempelajari pengala- man-pengalaman mereka sangat jarang. Setelah proyek berakhir, jarang tersimpan dokumentasi yang baik tentang apa yang berhasil dan apa yang gagal, persoalan-persoalan yang dihadapi dan cara mengatasinya. Padahal informasi sejenis itu sangat bermanfaat jika kita ingin melakukan hal-hal serupa ‘proyek-proyek baru’ di lokasi lain. Secara ringkas Tobey 2000 merangkum bahwa kegiatan pembelajaran ini bertujuan untuk menghasilkan model pengelolaan pesisir yang lebih baik, transfer pengetahuan pengelolaan pesisir, replikasi praktek-praktek teladan pengelolaan pesisir, mengurangi upaya pencarian ulang model- model pengelolaan untuk setiap proyek baru dan melang gengkan dampak upaya-upaya yang diperkenalkan oleh proyek. Hasil kegiatan pembe- lajaran tersebut merupakan landasan untuk: z Menentukan kekuatan, kelemahan, kendala dan kemajuan program-program pengelolaan, z Mempromosikan kegiatan pembelajaran bagi staf proyekprogram, lembaga donor, dan masyarakat yang berkepentingan dengan pesisir, z Menjelaskan teori-teori perubahan, asumsi dan dampak adanya pengelolaan pesisir z Menyebarluaskan praktek-praktek teladan dan pengalaman ke daerah lain ataupun proyek- proyek lain z Menyempurnakan konsep dan instrumen pengelolaan pesisir z Memperbaiki rancangan dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan pesisir yang sesuai dengan tantangan di masa yang akan datang. Sebagai konsekuensi dari pendokumenta- sian yang dilakukan berbarengan dengan pelaksanaan kegiatan proyek, urutan topik-topik yang didokumentasikan sesuai dengan tahapan Strategi mikro untuk penerapan model atau best practice pengelolaan pesisir : z Penentuan desa yang akan dijadikan lokasi proyek percontohan z Memastikan masyarakat memiliki orientasi dan siap untuk terlibat dan melakukan proses perencanaan z Mengidentifikasi kondisi setempat sebelum proyek atau upaya pengelolaan diterapkan z Mengidentifikasi permasalahan atau isu-isu lokal z Memastikan bahwa setiap isu tersebut adalah benar dan menyusun urutan kepentingannya z Menyusun strategi penanganan isu-isu yang terpilih z Memilih strategi penangan isu dan kemudian mengadopsinya z Memulai penanganan isu z Melaksanakan pengkajian ulang, evaluasi langkah-langkah yang telah dilaksanakan dan penyesuaian rencana Keterangan: dilaksanakan secara berurutan Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 2002 3 dari siklus perencanaan yang diadopsi oleh proyek Gambar 1. Siklus ini diawali dengan identifikasi permasalahan dan pengkajiannya, penyusunan rencana pengelolaan, adopsi rencana secara for- mal dan alokasi anggaran, implementasi rencana, kemudian diakhiri dengan penyesuaian dan evaluasi Olsen et al., 1999. Pendokumentasian tahun pertama kegiatan 1997-1999 mencakup topik early implementation action, provincial working group dan kerangka umum monitoring. Topik pada tahun kedua kegiatan 1997-2000 mencakup daerah perlindungan laut, pengembangan tambak ramah lingkungan, penyusunan profil wilayah pengelolaan. Topik pada tahun ketiga kegiatan 1997-2001 mencakup penyusunan rencana pengelolaan di tiga skala wilayah administrasi yang berbeda dan co-management. Sedangkan topik pada tahun keempat kegiatan 1997-2002 mencakup proses implementasi rencana pengelolaan dengan bahasan upaya-upaya yang dilakukan untuk melembagakan pengelolaan pesisir di setiap lokasi proyek.

2.2 Metode yang diterapkan