Cakupan Wilayah Pengelolaan dan Tingkat Perencanaan

Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 2002 2 7 khususnya maupun di Propinsi KalTim umumnya, untuk pengelolaan Ekosistem Teluk Balikpapan yang terdiri dari perairan laut Teluk Balikpapan dan daratan daerah aliran sungai- nya DAS Teluk Balikpapan. Pelaksanaan periode implementasi secara for mal diasumsikan mulai awal tahun 2002. Dipilih- nya siklus waktu 10 sampai 15 tahun untuk implementasi Rencana Pengelolaan ini didasari oleh upaya pengadaptasian implementasi Rencana Pengelolaan ini yang bersifat menyokong dan melengkapi pelaksanaan siklus jangka menengah-panjang pembangunan daerah.

3.3 Isu Utama dan Visi Pengelolaan Lingkungan Hidup Teluk

Balikpapan Berdasarkan proses-proses konsultasi dan diskusi bersama stakeholder selama tahap identifikasi serta analisis isu, permasalahan- permasalahan sebagaimana ditampilkan Boks 1 mer upakan isu-isu utama yang harus ditangani dalam pengelolaan Teluk Balikpapan selanjutnya. Sebagian permasalahan itu diakibat- kan oleh konflik antar pengguna sumberdaya alam. Jika permasalahan-permasalahan tersebut tidak ditangani, tidak tertutup kemungkinan kompetisi pengelolaan Teluk Balikpapan akan semakin tidak demokratis di waktu mendatang. Permasalahan-permasalahan tersebut juga bisa menyebabkan konflik lebih lanjut atau konflik baru antar penggunanya. Mempelajari banyak pengalaman yang kurang menguntungkan di waktu lampau dan menuju reformasi pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut yang terdesentralisasi dan adil, permasalahan-permasalahan tersebut harus ditangani untuk meminimalkan atau bahkan menghilangkan konflik lama dan mencegah konflik baru antar pengguna Teluk Balikpapan. Karakter dasar dari pengelolaan yang lebih baik di sini adalah pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir secara terpadu dan berkelanjutan. Berkenaan dengan itu, suatu keadaan yang ingin dicapai dari implementasi Rencana Pengelolaan Teluk Balikpapan yang merupakan visi pengelolaan Teluk Balikpapan adalah: Terciptanya masyarakat yang sejahtera dan lingkungan Daerah Aliran Sungai DAS Teluk Balikpapanyang sehat serta lestari melalui pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir secara terpadu dan berkelanjutan Partisipasi, koordinasi dan kemitraan antar stakeholder sesuai dengan relevansi, kapasitas dan lingkup atau bidang masing-masing merupakan kunci pengelolaan terpadu yang dibutuhkan dalam mengimplementasikan program-program aksi pengelolaan dalam Rencana Pengelolaan untuk mewujudkan Visi Pengelolaan Teluk Balikpapan sebagaimana dimanifestasikan di atas.

3.4 Cakupan Wilayah Pengelolaan dan Tingkat Perencanaan

Wilayah perencanaan yang menjadi fokus Rencana Pengelolaan Teluk Balikpapan adalah ekosistem Teluk Balikpapan yang terdiri atas perairan laut Teluk Balikpapan, wilayah perairan estuari sekeliling perairan laut Teluk Balikpapan, wilayah daratan pulau-pulau di perairan Teluk Balikpapan dan hamparan daratan DAS Teluk Balikpapan dengan total luas mencapai 207.096 hektar Gambar 3. Komponen-komponen geografis Ekosistem Teluk Balikpapan dapat dilihat pada Tabel 1. Batas-batas terluar dari Boks 1. Isu-isu utama dalam pengelolaan Lingkungan Hidup Teluk Balikpapan z Terbatasnya ketersediaan air bersih bagi masyarakat z Berkurangnya hutan alami z Rusaknya kawasan lindung contohnya Hutan Lindung Sungai Wain z Perencanaan Tata Ruang yang tidak terkoordinir dan penggunaan tanah yang tidak konsisten z Meningkatnya laju erosi dan sedimentasi z Meningkatnya polusi perairan z Rusaknya ekosistem mangrove z Potensi ekowisata yang belum dikembangkan secara optimal z Masih perlu ditingkatkannya partisipasi dan kesadaran masyarakat z Mekanisme kerja sama antar lembaga belum terpadu dan masih bersifat sektoral Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 2002 2 8 Gambar 3. Teluk Balikpapan dan DAS-nya sebagai fokus wilayah perencanaan dalam Rencana Pengelolaan Teluk Balikpapan. wilayah fokus Rencana Pengelolaan Teluk Balikpapan dapat ditelusuri melalui batas-batas DAS Teluk Balikpapan batas-batas perairan teluk dari Teluk Balikpapan. Perairan Teluk Balikpapan pada dasarnya juga merupakan sistem estuari yang bertemu langsung dengan perairan laut lepas Selat Makassar. Sekitar dua kilometer dari mulut Teluk Balikpapan di lepas pantai Tanjung Jumelai terda- pat sebuah ekosistem terumbu karang. Meskipun wilayah fokus pengelolaan bagi Rencana Pengelolaan ini belum meliputi komunitas terumbu karang tersebut, akan tetapi sejumlah program atau kegiatan pengelolaan yang diamanatkan RPTB diarahkan untuk mencegah dampak negatif kepada komunitas terumbu karang tersebut yang merupakan ekosistem khas yang rentan terhadap perubahan lingkungan pesisir dan laut Teluk Balikpapan. Sebuah DAS pada umumnya mencakup dua hingga lebih daerah administrasi pemerintahan, sebagaimana halnya DAS Teluk Balikpapan yang mencakup bagian-bagian daerah administrasi Kota Balikpapan dan Kabupaten Pasir. Konsekeuensi inisiatif PPT Teluk Balikpapan memilih perairan teluk berikut DAS-nya sebagai satu kesatuan unit pengelolaan adalah harus diupayaknnya keterpaduan antar daerah dan tingkat pemerintahan terkait, yang dalam PPT merupakan keterpaduan yang dinilai oleh banyak pihak sangat sulit dicapai. Di sisi lain, pengelolaan pesisir terpadu berbasiskan DAS seperti DAS Teluk Balikpapan merupakan pengelolaan saat mana aktivitas-aktivitas perumusan dan pengam- bilan keputusan berkaitan dengan strategi, pro- gram dan kegiatannya, yang biasanya dominan terjadi di tingkat kabupaten, tingkat kota atau Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 2002 2 9 tingkat antar kabupaten-kota atau yang lebih tinggi. Sehubungan dengan DAS Teluk Balikpa- pan mencakup bagian-bagian daerah administrasi Kota Balikpapan dan Kabupaten Pasir, maka perencanaan PPT Teluk Balikpapan ini berada pada tingkat kabupatenkota, atau level antar kabupaten-kota.

3.5 Prinsip Pendekatan Perencanaan Pengelolaan Teluk Balikpapan