Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 2002 1 3
Perikanan adalah 1 Rehablitasi ekosystem dan pemberdayaan masyarakat di Pulau Tegal dan
Puhawang, Lampung Selatan; 2 Penyusunan Rencana Tata Ruang Pesisir Teluk Lampung dan
3 Pemberdayaan masyarakat pesisir di Lampung Selatan dan Lampung Timur. Total anggaran yang
dialokasikan untuk ketiga program di atas adalah Rp. 470.000.000,-. Implementasi Renstra Pesisir
di tingkat masyarakat didanai oleh Proyek Pesisir, yaitu pengembangan Daerah Perlindungan Laut
di Pulau Sebesi dan Pengembangan Tambak Ramah Lingkungan dan Rehabilitasi Mangrove di
Pematang Pasir, Lampung Selatan. Program ini merupakan program lapangan yang dikembangkan
oleh Proyek Pesisir PKSPL-IPB. Total anggaran yang dialokasikan untuk implementasi program
di dua lokasi ini pada tahun 2001 sebesar Rp. 800.000.000,-.
4.3 Contoh Implementasi Renstra
Dalam menyebarluaskan dan memasyara- katkan Renstra Pengelolaan Wilayah Pesisir di
propinsi Lampung, maka pemerintah dan masyarakat dengan difasilitasi oleh Proyek Pesisir
Lampung telah melaksanakan percontohan pelaksanaan Renstra dalam skala kecil early ac-
tion
= pelaksanaan pendahuluan di tingkat desa dan pulau kecil, yaitu di desa Pematang Pasir dan
Pulau Sebesi Kabupaten Lampung Selatan. Percontohan ini mengacu kepada Renstra
dalam menangani isu degradasi habitat wilayah pesisir yaitu rehabilitasi mangrove di desa
Pematang Pasir dan perlindungan terumbu karang di Pulau Sebesi. Kegiatan ini sesuai dengan
rencana yang tertuang dalam dokumen Renstra Pesisir Lampung Pemda Propinsi Lampung,
2000 pada isu poin D1 mangrove sasaran D.1.2. dan D.2. ter umbu karang sasaran D.2.1.
melindungi terumbu karang dengan prioritas pertama yang mulai dilaksanakan pada tahun
20012002.
Percontohan ini bertujuan untuk: a menumbuh-kembangkan kepedulian, partisipasi
dan tanggung jawab masyarakat serta b melatih dan memberikan contoh skala kecil kepada
masyarakat dalam mengelola sumberdaya alam di wilayah pesisir khususnya eksositem mangrove
dan terumbu karang secara terpadu, berbasis masyarakat dan berkelanjutan.
Kegiatan utama yang dilakukan dalam percontohan di desa Pematang Pasir adalah
melaksanakan rehabilitasi mangrove bersama masyarakat, percontohan tambak ramah
lingkungan, peningkatan kapasitas sumberdaya Tabel 2. Realisasi implementasi program pengelolaan Pesisir di Propinsi Lampung
Realisasi Implementasi No
Nama Isu Renstra
2001 APBD
APBN Hibah
Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia SDM Rendahnya penaatan dan penegakan hukum
Belum adanya penataan ruang wilayah pesisir Degradasi habitat wilayah pesisir
Pencemaran wilayah pesisir Kerusakan hutan, Taman Nasional dan Cagar Alam laut
Potensi dan obyek wisata belum dikembangkan secara optimal Belum optimalnya pengelolaan perikanan
Rawan bencana alam Ancaman intrusi air laut
Pulau-pulau kecil
Jumlah Program
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
11. 9
5 1
25 7
6 6
- 1
13 64
1 1
9 3
3 3
4 -
- -
24 -
- 1
- -
- -
- -
- -
1 -
- -
1 -
- -
1 -
- 1
3
Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 2002 1 4
masyarakat melalui diskusi dan pelatihan, penyusunan peraturan desa oleh pemerintah desa
dan masyarakat desa melalui Badan Perwakilan Desa BPD. Sedangkan kegiatan percontohan
di Pulau Sebesi adalah peningkatan kapasitas sumberdaya masyarakat melalui diskusi dan
pelatihan, mengembangkan daerah perlindungan laut marine sanctuary serta membangun sistem
monitoring dan evaluasi ekosistem berbasis masyarakat.
5. KENDALA YANG DIHADAPI