Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 2002 1 0
maupun daerah secara umum, yaitu GBHN dan pokok refor masi nasional, pokok-pokok
refor masi pembangunan daerah, program pembangunan daerah, dan program pembangunan
tahunan daerah daerah. Renstra pesisir menjadi landasan acuan bagi pengembangan program
pengelolaan pesisir daerah terutama dalam pengembangan pokok-pokok refor masi
pembangunan daerah dan pengembangan Rencana Zonasi, Rencana Pengelolaan Spesifik, serta
Rencana Aksi. Sebaliknya pula, Renstra Pesisir menjadi masukan bagi penyusunan perencanaan
program pembangunan daerah seperti yang tertuang dalam program pembangunan daerah dan
program pembangunan tahunan daerah. Keberadaan Renstra Pesisir Lampung ini
merupakan kondisi yang strategis bagi pengelolaan wilayah pesisir secara berkelanjutan
dan berbasis masyrakat, karena telah dirancang sedemikan rupa melalui pelibatan segenap
komponen stakeholder.
3.4 Isu-isu Pengelolaan Pesisir Lampung
Berdasarkan hasil penjaringan isu yang dilakukan dari tingkat yang paling rendah desa
sampai ke tingkat kabupaten dan propinsi, analisis dan pengelompokan isu, maka didapatkan
sepuluh isu prioritas pengelolaan pesisir Lampung, yaitu 1 rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia
SDM, 2 rendahnya penaatan dan penegakan hukum, 3 belum adanya penataan ruang pesisir,
4 degradasi habitat wilayah pesisir, 5 pencemaran wilayah pesisir, 6 kerusakan hutan,
taman nasional, cagar alam laut, 7 belum optimalnya pemanfaatan objek wisata, 8 belum
optimalnya pengelolaan perikanan, 9 rawan bencana alam, dan 10 intrusi air laut.
Analisis isu di atas dilakukan secara mendalam dengan melakukan kajian sebab akibat
terhadap setiap isu. Dengan demikian, penentuan strategi penanganannya dapat menjadi lebih
efektif untuk menangani permasalahan yang muncul. Hubungan sebab akibat dari setiap isu
ini dapat dilihat pada Lampiran 1.
3.5 Implementasi Program Renstra Pesisir
Berdasarkan tahun implementasinya, Renstra Pesisir diprogram untuk diimplementa-
sikan selama empat tahun 2001-2004. Namun demikian terdapat strategi yang telah diimple-
mentasikan pada tahun 2000. Sebagaimana terlihat pada Tabel 1, pada tahun 2001 terdapat
64 strategi yang seharusnya diimplementasikan, atau sekitar 59 dari total programstrategi yang
Tabel 1. Rincian program berdasarkan tahun implementasi dalam Renstra Pesisir Lampung
No Nama Isu
Implementasi program 2001
2002 2003
2004
Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia SDM Rendahnya penaatan dan penegakan hukum
Belum adanya penataan ruang wilayah pesisir Degradasi habitat wilayah pesisir
Pencemaran wilayah pesisir Kerusakan hutan, Taman Nasional dan Cagar Alam laut
Potensi dan obyek wisata belum dikembangkan secara optimal Belum optimalnya pengelolaan perikanan
Rawan bencana alam Ancaman intrusi air laut
Jumlah Program
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10
9 5
1 25
7 6
6 -
1 64
4 4
1 2
2 2
- 2
2 2
21 -
1 1
4 3
- 6
2 3
- 20
- 3
1 -
- -
- -
- -
4
Sumber: Disarikan dari Rencana Strategis Pesisir Lampung 2000
Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 2002 1 1
ada dalam Renstra Pesisir Lampung. Sedangkan pada tahun beriktunya 2002 sampai 2004 strategi
yang seharusnya dilaksanakan adalah berturut- turut 21 19, 20 18, dan 4 4. Konse-
kuensi yang harus dialami adalah banyaknya pro- gram yang harus diimplementasikan pada tahun
2001. Hal ini menuntut alokasi sumberdaya yang juga lebih besar untuk mendukung program-pro-
gram tersebut. Padahal, jika dilihat dari aspek pendanaan, hal ini membutuhkan dana yang cukup
besar sementara Pemerintah Daerah dan masyarakat Lampung memiliki keterbatasan
dalam hal ini. Oleh Karena itu, perlu upaya-upaya untuk menunjang pelaksanaan strategi ini agar,
Renstra Pesisir yang telah disusun secara partisipatif ini dapat diimplementasikan.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah mengkoordinasikan program ini dengan
Departemen Kelautan dan Perikanan di tingkat nasional, sehingga apabila Departemen Kelautan
dan Perikanan memiliki program pengembangan pesisir dan laut di Propinsi Lampung dapat
mengacu kepada Renstra Pesisir Lampung.
Dari segi kompleksitas isu, maka isu degradasi habitat wilayah pesisir sebagai isu yang
sangat kompleks dan memerlukan program yang cukup banyak untuk mengatasi isu tersebut.
Seperti terlihat pada Tabel 1, pada tahun 2001 penanganan isu degradasi habitat wilayah pesisir
akan ditangani melalui implementasi sebanyak 25 program atau sekitar 14 dari total program yang
rencananya akan diimplementasikan pada tahun 2001. Isu lainnya yang juga memiliki strategi
penanganan yang cukup banyak adalah isu rendahnya kualitas sumberdaya manusia 9 pro-
gram, pencemaran wilayah pesisir 7 program, dan kerusakan hutan, taman nasional dan cagar
alam laut 6 program.
3.6 Strategi Pelembagaan Rentra Pesisir