Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 2002 3
dari siklus perencanaan yang diadopsi oleh proyek Gambar 1. Siklus ini diawali dengan identifikasi
permasalahan dan pengkajiannya, penyusunan rencana pengelolaan, adopsi rencana secara for-
mal dan alokasi anggaran, implementasi rencana, kemudian diakhiri dengan penyesuaian dan
evaluasi Olsen et al., 1999. Pendokumentasian tahun pertama kegiatan 1997-1999 mencakup
topik early implementation action, provincial working group
dan kerangka umum monitoring. Topik pada tahun kedua kegiatan 1997-2000 mencakup
daerah perlindungan laut, pengembangan tambak ramah lingkungan, penyusunan profil wilayah
pengelolaan. Topik pada tahun ketiga kegiatan 1997-2001 mencakup penyusunan rencana
pengelolaan di tiga skala wilayah administrasi yang berbeda dan co-management. Sedangkan topik pada
tahun keempat kegiatan 1997-2002 mencakup proses implementasi rencana pengelolaan dengan
bahasan upaya-upaya yang dilakukan untuk melembagakan pengelolaan pesisir di setiap lokasi
proyek.
2.2 Metode yang diterapkan
Agenda pembelajaran dari pengalaman proyek di lapang dilaksanakan dengan pendekatan
pendokumentasian oleh staf proyek ketika proyek sedang berlangsung. Pendekatan ini dianggap
sangat tepat karena sejumlah alasan. Pertama, para pelaku proyek dan pihak-pihak yang terkait
masih memiliki ingatan yang segar tentang peristiwa atau pengalaman dengan proses
pelakasanaan proyek. Kedua, pendokumentasian terkesan lebih ‘ramah’ dibandingkan dengan
evaluasi. Aktivitas evaluasi dapat membuat seseorang merasa ‘terancam’ karena tidak siap
dengan konsekuensi dari hasil evaluasi. Ketiga, para pelaku proyek khususnya pengelola proyek
memiliki kesempatan untuk mengkaji-ulang strategi yang telah atau sedang diterapkan dalam
kegiatan proyek. Hal ini memberikan kesempatan kepada pengelola dan staf proyek untuk
menyesuaikannya dengan kondisi lokal atau perkembangan terakhir secara lebih tepat.
Dengan pendekatan ini proyek secara tidak langsung menerapkan filosopi pengelolaan yang
bersifat adaptif. Keempat, pendokumentasian kegiatan yang dilakukan memberi kesempatan
kepada setiap pihak yang terlibat untuk mempelajarinya sehingga terbentuk tim yang
memiliki orientasi yang jelas dan kritis untuk memastikan bahwa proyek ini berkembang sesuai
dengan tujuannya.
Dalam pendokumentasian ini dilakukan analisis terhadap kumpulan dokumen dan
publikasi yang berkaitan, wawancara dengan informan kunci, internal workshop dan external work-
shop
. Peserta internal workshop terbatas hanya pimpinan dan staf proyek. Internal workshop
dilaksanakan sebagai upaya validitas informasi dan proses penarikan kesimpulan tentang best prac-
Gambar 1. Siklus program pengelolaan wilayah pesisir Sumber: Olsen et al., 1999.
Perencanaan program
Adopsi program dan pendanaan
Monitoring dan evaluasi
Pelaksanaan program
Identifikasi isu pengelolaan
WAKTU
Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 2002 4
tices . External workshop dilakukan untuk menjaga
obyektivitas penarikan kesimpulan tentang best practices
. External workshop tersebut dihadiri oleh berbagai stakeholder proyek. Mereka antara lain
perwakilan lembaga donor USAID, mitra kerja proyek dari pemerintah pusat, pemerintah daerah
bahkan dari anggota masyarakat lokasi proyek, perwakilan LSM serta cendekiawan pengelolaan
pesisir. Dalam lokakarya tersebut, bukan hanya informasi pengalaman yang diuji tetapi juga
rumusan best practice dan lessons learned yang diusulkan staf proyek dibahas ulang oleh peserta.
2.3 Evolusi tim pembelajaran