Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 2002 2 6
pantai dan laut Teluk Balikpapan sebagai wilayah bawahnya. Berbagai bentuk buangan dari daratan
bagian kelurahan-kelurahan yang ada di dalam DAS Teluk Balikpapan, baik buangan di permuka-
an maupun yang meresap ke dalam tanah, secara gravitasi pada akhirnya bisa sampai di pesisir dan
perairan Teluk Balikpapan. Sehingga memiliki pengaruh ekologis kuat yang dapat merubah
kualitas lingkungan hidup perairan Teluk Balikpapan. Sebaliknya, wilayah bawah pesisir-
pantai Teluk Balikpapan merupakan wilayah kon- sentrasi penduduk yang secara ekonomi regional
membutuhkan pasokan dan respon ekonomi suplai komoditi atau jual-beli barang dan jasa
dari wilayah belakang sekitarnya hinterland hingga wilayah daratan pedalaman di wilayah atas
upland areas yang merupakan bagian hilir dan hulu DAS Teluk Balikpapan.
Limbah kegiatan-kegiatan di darat yang terbawa oleh limpasan air, cepat atau lambat,
akan dapat merubah kondisi perairan daerah- daerah pesisir yang merupakan bagian terendah
dari sebuah sistem DAS. Oleh karenanya, DAS merupakan hal pokok yang penting dalam
pengelolaan pesisir. Sehubungan dengan itu, dibutuhkan sebuah upaya pengelolaan terpadu
berbagai sumber daya pesisir dan laut Teluk Balikpapan yang harus memadukan pengelolaan
daratan dan perairannya integrated land and wa- ter management
, antara perairan Teluk Balikpapan dan DAS-nya.
3.2 Rencana Pengelolaan Teluk Balikpapan dan Implementasinya
Rencana Pengelolaan Teluk Balikpapan pada hakekatnya adalah sebuah perencanaan
strategi jangka panjang dengan siklus waktu implementasi 10 sampai 15 tahun yang disusun
dan diterapkan oleh stakeholder dari berbagai kalangan di Kota Balikpapan dan Kabupaten Pasir
Gambar 2 Rangkaian kegiatan industri hulu dan industri hilir merupakan sektor penggerak roda perekonomian di Teluk Balikpapan dan wilayah DAS-nya. Sangat perlu menerapkan metode-metode ramah lingkungan untuk
mempertahankan kualitas ekologis lingkungan.
Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 2002 2 7
khususnya maupun di Propinsi KalTim umumnya, untuk pengelolaan Ekosistem Teluk
Balikpapan yang terdiri dari perairan laut Teluk Balikpapan dan daratan daerah aliran sungai-
nya DAS Teluk Balikpapan. Pelaksanaan periode implementasi secara for mal
diasumsikan mulai awal tahun 2002. Dipilih- nya siklus waktu 10 sampai 15 tahun untuk
implementasi Rencana Pengelolaan ini didasari oleh upaya pengadaptasian implementasi
Rencana Pengelolaan ini yang bersifat menyokong dan melengkapi pelaksanaan siklus
jangka menengah-panjang pembangunan daerah.
3.3 Isu Utama dan Visi Pengelolaan Lingkungan Hidup Teluk
Balikpapan Berdasarkan proses-proses konsultasi
dan diskusi bersama stakeholder selama tahap identifikasi serta analisis isu, permasalahan-
permasalahan sebagaimana ditampilkan Boks 1 mer upakan isu-isu utama yang harus
ditangani dalam pengelolaan Teluk Balikpapan selanjutnya. Sebagian permasalahan itu diakibat-
kan oleh konflik antar pengguna sumberdaya alam. Jika permasalahan-permasalahan tersebut
tidak ditangani, tidak tertutup kemungkinan kompetisi pengelolaan Teluk Balikpapan akan
semakin tidak demokratis di waktu mendatang. Permasalahan-permasalahan tersebut juga bisa
menyebabkan konflik lebih lanjut atau konflik baru antar penggunanya. Mempelajari banyak
pengalaman yang kurang menguntungkan di waktu lampau dan menuju reformasi pengelolaan
sumberdaya pesisir dan laut yang terdesentralisasi dan adil, permasalahan-permasalahan tersebut
harus ditangani untuk meminimalkan atau bahkan menghilangkan konflik lama dan mencegah
konflik baru antar pengguna Teluk Balikpapan.
Karakter dasar dari pengelolaan yang lebih baik di sini adalah pengelolaan sumberdaya
wilayah pesisir secara terpadu dan berkelanjutan. Berkenaan dengan itu, suatu keadaan yang ingin
dicapai dari implementasi Rencana Pengelolaan Teluk Balikpapan yang merupakan visi
pengelolaan Teluk Balikpapan adalah:
Terciptanya masyarakat yang sejahtera dan lingkungan Daerah Aliran Sungai DAS
Teluk Balikpapanyang sehat serta lestari melalui pengelolaan sumberdaya wilayah
pesisir secara terpadu dan berkelanjutan
Partisipasi, koordinasi dan kemitraan antar stakeholder
sesuai dengan relevansi, kapasitas dan lingkup atau bidang masing-masing merupakan
kunci pengelolaan terpadu yang dibutuhkan dalam mengimplementasikan program-program aksi
pengelolaan dalam Rencana Pengelolaan untuk mewujudkan Visi Pengelolaan Teluk Balikpapan
sebagaimana dimanifestasikan di atas.
3.4 Cakupan Wilayah Pengelolaan dan Tingkat Perencanaan