Jagung Kacang Kedelai Daging Sapi Daging Ayam Bawang Merah Bawang Putih Cabe Tepung Terigu Minyak Goreng Gula Pasir Garam

23

4. RestoranRumah Makan

Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom 17 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B” pada halaman terakhir yang terisi.

5. Jasa BogaCatering

Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom 18 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B” pada halaman terakhir yang terisi.

6. Warung Makan

Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom 19 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B” pada halaman terakhir yang terisi.

7. Kedai Makan

Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom 20 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B” pada halaman terakhir yang terisi.

8. Kedai Minum

Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom 21 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B” pada halaman terakhir yang terisi.

9. Café Rumah Minum

Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom 22 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B” pada halaman terakhir yang terisi.

10. Jumlah

Rincian ini merupakan penjumlahan dari rincian 1 s.d 9. BLOK II.b : REKAPITULASIUSAHA PENGGUNA BAHAN POKOK Seperti halnya blok II.a, blok ini diisi setelah pendaftaran bangunan dan rumah tangga dalam blok sensus terpilih selesai dilakukan. Isian Blok II.b disalin dari halaman terakhir Blok IV yang terisi. Sebelum mengisi Blok II.b, petugas harus yakin bahwa isian Blok IV telah diperiksa dengan cermat terutama konsistensi penjumlahan tanda chec k √ antara baris A, B, dan C pada Blok IV di masing-masing kolom tertentu [Kolom 23 s.d kolom 34]. Jumlah UsahaPerusahaan Penggunaan Bahan Pokok berikut : [ jumlah tanda check √ pada masing-masing kolom di Blok IV kolom 23 s.d kolom 34] 1. Beras Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 23 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B” pada halaman terakhir yang terisi.

2. Jagung

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 24 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B”pada halaman terakhir yang terisi. 24

3. Kacang Kedelai

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 25 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B”pada halaman terakhir yang terisi.

4. Daging Sapi

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 26 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B” pada halaman terakhir yang terisi.

5. Daging Ayam

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 27 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B”pada halaman terakhir yang terisi.

6. Bawang Merah

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 28 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B”pada halaman terakhir yang terisi.

7. Bawang Putih

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 29 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B”pada halaman terakhir yang terisi.

8. Cabe

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 30 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B”halaman terakhir yang terisi.

9. Tepung Terigu

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 31 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B”pada halaman terakhir yang terisi.

10. Minyak Goreng

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 32 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B”pada halaman terakhir yang terisi.

11. Gula Pasir

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 33 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B”pada halaman terakhir yang terisi.

12. Garam

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 34 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B”pada halaman terakhir yang terisi. BLOK III : KETERANGAN PETUGAS Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas, baik yang melakukan pendaftaran, maupun pengawas. Tuliskan nama petugas, tanggal dimulainya pendaftaranpegawasan atau pemeriksaan, serta tanda tangan dari petugas pendaftar dan pengawas. 25 BLOK IV : PENDAFTARAN USAHARUMAH TANGGA Blok ini digunakan untuk mendaftar semua bangunan, baik untuk usaha maupun rumah tangga. Dalam pengisian Blok IV ini dilakukan baris demi baris, mulai dari baris 1 sampai dengan baris terakhir. Masing-masing baris terdiri dari beberapa kolom. Lakukan pengisian untuk masing-masing kolom, dari kolom 1 sampai dengan kolom 35 sesuai dengan kondisi yang terjadi. Kolom 1: Nomor Segmen Tuliskan nomor urut segmen, yang disalin dari sketsa peta blok sensus SE 2006. Segmen adalah bagian dari Blok Sensus yang mempunyai batas jelas alam buatan seperti: rel kereta api, jalanganglorong atau sungaikali. Blok Sensus BS adalah bagian dari satu wilayah desakelurahan yang merupakan daerah kerja dari seorang pencacah. Kolom 2: Nomor Bangunan Fisik Tuliskan nomor urut bangunan fisik, dimulai dari nomor urut 1 satu sampai dengan nomor urut terakhir dalam satu blok sensus. Bangunan Fisik adalah tempat perlindungan baik permanen maupun tidak permanen pada tempat tetap yang mempunyai atap, lantai, dan dinding. Penjelasan: a. Bangunan fisik merupakanbangunan yang dapat digunakan sebagai tempat tinggal atau bukan tempat tinggal. b. Bangunan yang bukan digunakan untuk tempat tinggal dan bukan digunakan untuk tempat kegiatan ekonomiusaha, namun memiliki luas paling sedikit 10M 2 , dianggap sebagai bangunan fisik tersendiri. c. Tempat kegiatan usaha yang mempunyai roda, seperti gerobak rokok namun tidak dipindah-pindahkan, dalam survei ini dikategorikan sebagai bangunan fisiksensus. Kolom 3: Nomor Bangunan Sensus Tuliskan nomor urut bangunan sensus, dimulai dari nomor urut 1 satu pada bangunan sensus pertama di bangunan fisik pertama dan berlanjut sampai nomor urut terakhir pada bangunan sensus terakhir di bangunan fisik terakhir dalam satu blok sensus. Bangunan Sensus adalah sebagian atau seluruh bangunan fisik yang mempunyai pintu keluarmasuk tersendiri dalam satu kesatuan fungsipenggunaan. Termasuk 26 seluruhsebagian bangunan fisik yang tidak mempunyai dinding tetapi untuk usaha. Kolom 4: Penggunaan Bangunan Sensus tuliskan kode : Tuliskan salah satu kode 1, 2 atau 3 pada kolom 4 sesuai dengan kegunaan dari bangunan sensus tersebut. Kode 1 : Tempat Tinggal Bangunan Sensus Tempat TinggalRumah adalah bangunan sensus yang digunakan hanya untuk tempat tinggal oleh rumah tangga biasa maupun khusus. Kode 2 : Campuran Bangunan Sensus Campuran adalah bangunan sensus yang sebagian digunakan untuk tempat tinggal dan sebagian lagi digunakan untuk keperluan lain. Misalnya: Rumah Kantor Rukan, Rumah Toko Ruko, Industri Rumah Tangga, dan sejenisnya. Kode 3 : Bukan Tempat Tinggal Bangunan Sensus Bukan Tempat Tinggal adalah bangunan sensus yang seluruhnya tidak digunakan untuk tempat tinggal. Misalnya: kantor, toko, pabrik, masjid, gereja, sekolah dan lain sebagainya. Contoh: a. Bangunan sensus yang digunakan sebagai tempat tinggalrumah saja tanpa ada usaha, maka isian kolom 4 adalah kode 1 yaitu Bangunan Sensus Tempat Tinggal. b. Bangunan sensus yang digunakan sebagai tempat usaha, dan pemiliknya tinggal di bangunan tersebut yang tidak mempunyai pintu keluar-masuk sendiri,misalnya Bangunan-bangunan bukan tempat tinggal dalam satu kompleks seperti perkantoran, pabrik dan sekolah, meskipun setiap ruangan mempunyai pintu keluar masuk tersendiri, dalam listing didaftar sebagai satu bangunan fisik dan satu bangunan sensus. Penulisan nama rumahtangga pada bangunan sensus campuran harus pada baris yang terpisah dengan penggunaan untuk keperluan lain dari bangunan sensus tersebut. 27 penjual nasi uduk di rumah, maka isian kolom 4 adalah kode 2 yaitu Bangunan Sensus Campuran. c. Bangunan sensus yang tidak digunakan sebagai tempat usaha dan tidak ada rumah tangga di bangunan tersebut,misalnya gedungsekolah, maka isian pada kolom 4 adalah kode 3yaitu Bangunan Sensus Bukan Tempat Tinggal. Kolom 5: Nomor Urut UsahaRumah Tangga Tuliskan nomor urut usaharumah tangga mulai dari nomor 1 satu sampai dengan nomor urut terakhir yang ada dalam satu blok sensus terpilih. Nomor urut hanya diberikan kepada: a. Rumah Tangga b. Perusahaanusaha Kolom 6: Nama UsahaKepala Rumah Tangga Tuliskan nama perusahaanusaha atau nama kepala rumah tangga atau kegunaan dari bangunan sensus. Kepala rumah tanggaKRT adalah salah seorang dari ART yang bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan sehari-hari di rumah tangga atau orang yang dituakan atau dianggapditunjuk sebagai KRT. Apabila ditemukan perusahaanusaha tidak mempunyai nama, maka tuliskan jenis usaha yang terdapat di bangunan tersebut diikuti nama pengelolanya. Contoh pengisianpenulisan di kolom 6: a. Warteg Pak Dullah warung tegal milik Pak Sadullah b. Toko Sembako Mariam c. Masjid Nurul Iman d. Aneka Tambang, PT Penjelasan: - KRT yang mempunyai tempat tinggal lebih dari satu, hanya dicatat di salah satu tempat tinggalnya di mana ia berada paling lama. - KRT yang mempunyai kegiatanusaha di tempat lain dan pulang ke rumah istri dan anak-anaknya secara berkala setiap minggu, setiap bulan, setiap 3 Pemberian nomor urut harus berurutan mulai dari nomor urut terkecil sampai ke nomor urut terbesar. 28 bulan, asalkan masih kurang dari 6 bulan, tetap dicatat sebagai kepala rumah tangga KRT di rumah istri dan anak-anaknya. - Khusus untuk KRT yang berprofesi sebagai penyedia makan minum keliling namun tinggal ditempat terpisah dengan keluarganya dan pulang ke rumah istri dan anak-anaknya secara berkala setiap minggu, setiap bulan, setiap 3 bulan, asalkan masih kurang dari 6 bulan, maka perlakukannya adalah: a Di rumah istri dan keluarganya, KRT tersebut dicatat sebagai KRT dari rumah tangga tersebut, namun usahanya tidak dicatat pada Daftar VKBP15-L, jika berada dalam blok sensus terpilih. b Di tempat tinggal untuk usaha yang terpisah dengan keluarganya, maka usaha penyedia makan minum keliling tersebut akan dicatat pada Daftar VKBP15-L, jika berada dalam blok sensus terpilih. - KRT yang berprofesi sebagai pelaut yang bekerja di kapal berbendera asing dan lamanya melaut lebih dari 6 bulan, tidak dicatat sebagai KRT di rumah istri dan anak-anaknya. - Jika dalam satu bangunan ditempati oleh dua rumah tangga atau lebih, maka tuliskan masing-masing RT tersebut pada kolom 5 nomor urut dan kolom 6 nama Kepala Rumah Tangga KRT pada baris terpisah. Kemudian selesaikan pengisian kolom berikutnya untuk masing-masing KRT. - Seorang yang menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus tetapi makannya diurus sendiri dianggap satu rumah tangga biasa - Rumah tangga biasa yang menempati dua bangunan sensus dianggap sebagai satu rumah tangga biasa bila kedua bangunan sensus tersebut masih dalam satu Blok Sensus. - Jika beberapa orang yang bersama-sama mendiami beberapa kamar dalam satu bangunan sensus atau bangunan fisik, dan pengelolaan makannya sendiri- sendiri, maka setiap kamar dianggap satu rumah tangga. Contoh: tiga orang indekos bersama-sama dalam satu kamar, tetapi makannya sendiri-sendiri dianggap satu rumah tangga biasa. - Untuk bangunan sensus bukan tempat tinggal tuliskan penggunaan bangunan sensus tersebut, misalnya: Toko Buku Gunung Agung, Toko Mini, SDN 06 Makassar, Masjid Al-Huda, Gereja HKBP, atau Kantor Kelurahan. Untuk bangunan sensus campuran tuliskan nama penggunaannya dan penghuninya, misalnya: Penjahit“Dedy”, Salon “Oneng”, atau Warung “Jono”. Untuk rumah yang tidak dihuni maka tuliskan “rumah kosong”. 29 Kolom 7: Tuliskan Alamat Lengkap Jalan, No., RT, RW Jika kolom 6 terisi, maka tuliskan alamat perusahaanusaha atau rumah tangga secara lengkap dan jelas seperti nama jalan, nama kampungdusun, nomor RTRW, nomor telponHP. Apabila pada saat melakukan listing ditemukan perusahaanusaha hotelakomodasi, maka perlakuan sebagai berikut:  Jika usaha akomodasi merupakan usaha yang terdapat dalam direktori, maka dicatat sebagai bangunan hotel dalam Daftar VKBP15-L sampai kolom 12 dan langsung dicacah dengan Daftar VKBP15-SHPM.  Jika usaha akomodasi tersebut tidak tercatat dalam direktori, maka dicatat sebagai bangunan hotel dalam Daftar VKBP15-L sampai kolom 12 dan tidak perlu dicacah dengan Daftar VKBP15-SHPM.  Baik usaha akomodasi yang terdapat dalam direktori maupun tidak, harus ditanyakan apakah usaha akomodasi tersebut memiliki usaha restoranrumah makan: a jikamemiliki usaha restoranrumah makan dan masih dalam satu manajemen dengan usaha akomodasi, maka usaha restoranrumah makan tidak dicatat dalam Daftar VKBP15-Ldan tidak dicacah dengan Daftar VKBP15-SHPM. b Jika usaha akomodasi tersebut mempunyai usaha restoranrumah makan namun tidak dalam satu manajemen hotel, maka perlakuannya adalah: - Jika usaha restoranrumah makan tidak terdaftar dalam direktori, maka catat pada Daftar VKBP15-Lsampai kolom 35. - Jika usaha restoranrumah makan tersebut terdaftar dalam direktori, maka dicatat pada Daftar VKBP15-Lsampai kolom 13 dan langsung dicacah dengan Daftar VKBP15-SHPM. 30 Kolom 8: Apakah ada ART Penyedia Makan Minum Keliling ?,  Jika Ya tuliskan kode ”1”  Jika Tidak tuliskan kode “2”, dan lanjut ke kolom 12 Penyedia makan minum keliling tempat tidak tetap adalah usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan makanan dan minuman siap dikonsumsi yang didahului dengan proses pembuatan dan biasanya dijual dengan cara berkeliling, seperti tukang bubur ayam, nasi goreng, jamu gendong, dan sebagainya. Pertanyaan ini digunakan untuk mengetahui usaha-usaha Penyedia Makan Minum Keliling yang dilakukan oleh ART dalam rumah tangga yang bersangkutan. Kolom 9: Jumlah Usaha Penyedia Makan Minum Keliling Tuliskan banyaknya Usaha Penyedia Makan Minum Keliling yang terdapat dalam Rumah Tangga tersebut. Jika satu ART mempunyai profesi lebih dari satu jenis usaha penyedia makan minum keliling yang berbeda dan dapat dipisahkan bahan bakunya, maka dicatat lebih dari satu usaha. Contoh : 1 Dalam satu rumah tangga terdapat 2 usaha penyedia makan minum keliling, yaitu usaha Bakso Malang Keliling oleh Pak Amir dan Mie Ayam Keliling oleh Pak Taufik, maka pada kolom 9 tertulis angka “2”. Kolom 8 sampai dengan kolom 11 akan terisi jika kolom 4 berkode “1” atau “2” yaitu Bangunan Sensus Tempat Tinggal atau Campuran. S edangkan jika kolom 4 berkode “3” yaitu Bangunan Sensus Bukan Tempat Tinggal maka tidak perlu mengisi kolom 8 sampai dengan kolom 11 Tapi lanjut ke kolom 12 Kolom 9 sampai dengan kolom 11 akan terisi jika kol 8 berkode “1”. J ika kol 8 berkode “1”, maka tuliskan semua ART yang berprofesi sebagai Penyedia Makan Minum Keliling di RT tersebut. 31 2 Pada pagi hari, Pak Amir menjual bubur ayam keliling hingga siang hari. Pada sore harinya, beliau melakukan kegiatan yang sama, yaitu menjual bubur ayam keliling lagi. Maka usaha Pak Amir dicatat sebagai satu usaha dengan banyaknya bahan baku yang digunakan adalah gabungan dari dua kegiatan tersebut. 3 Pada pagi hari, Pak Joko berjualan bubur ayam keliling hingga siang hari. Pada malam hari, beliau berjualan sekoteng secara keliling. Maka usaha Pak Joko dicatat sebagai dua usaha, jika kedua usaha tersebut dapat dipisahkan penggunaan bahan bakunya. Namun jika tidak bisa dipisahkan, cukup dicatat sebagai satu usaha saja dengan banyaknya bahan baku yang digunakan adalah gabungan dari dua kegiatan tersebut. Kolom 10: Nomor Urut Tuliskan nomor urut usaha Penyedia Makanan Minuman Keliling mulai dari nomor 1 satu sampai nomor urut terakhir untuk masing-masing rumah tangga penyedia makan minum keliling. Kolom 11: Nama Usaha dan Nama ART Penyedia Makan Minum Keliling Tuliskan nama jenis usaha dan nama anggota rumah tangga ART Penyedia Makan Minum Keliling. Contoh : Jamu Gendong Ibu Sri, Nasi Goreng Keliling Sugiyanto, Es Campur Keliling Santoso, Bakso Malang Keliling Pak Mantep. Kolom 12: Cakupan Kegiatan tulis kode Tuliskan kode cakupan kegiatan dan keterangan jenis usaha yang terdapat pada masing-masing bangunan sensus hasil pendataan perusahaanusaha. Kode yang dimaksud meliputi : Kode 1 : Kegiatan usaha Industri Manufaktur Tertentu, Restoran Rumah Makan, Katering, Warung Makan, Kedai Makan Minum, dan Cafe. Industri Manufaktur Tertentu yang dimaksud adalah industri dengan 2 digit KBLI 2009, yaitu: Industri makanan 10; Industri minuman 11; Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia 20; dan Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional 21. Namun tidak termasuk industri yang input dan outputnya sama misalnya: pengemasan garam, daging beku, dan sebagainya serta industri yang outputnya tercatum pada halaman terakhir Daftar VKBP15-L 32 [misalnya: Industri tepung beras beras ketan, industri tepung jagung, industri maizena pati jagung]. Kode 2 : Kegiatan usaha Penyedia Makan Minum Keliling yang tidak mangkal di suatu tempat tetap selama minimal setengah dari jam operasi usaha. Kode 3 : Kegiatan usaha Lainnya. Kode 4 : Tidak ada usaha. Jika kolom 12 berisi kode :  “1” maka lanjutkan ke pertanyaan kolom berikutnya.  “2” maka lanjutkan ke kolom 23 sd kolom 34.  “3” atau “4” maka STOP dan ganti baris berikutnya. Kolom 13 : Apakah Usaha Terdaftar dalam Direktori VKBP15-DSP?  Tuliskan kode “1”, jika usaha tersebut terdapat dalam daftar direktori, kemudian STOP dan pindah ke baris berikutnya  Tuliskan kode “2”, jika usaha tersebut tidak terdapat dalam daftar direktori, kemudian lanjutkan ke pertanyaan kolom berikutnya. Industri Manufaktur Tertentu yang dimaksud adalah industri dengan 2 digit KBLI 2009, yaitu: Industri makanan 10; Industri minuman 11; Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia 20; dan Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional 21. Namun tidak termasuk industri yang input dan outputnya sama misalnya: pengemasan garam, daging beku, dan sebagainya serta industri yang outputnya tercatum pada halaman terakhir Daftar VKBP15- Kolom 13 diisi Jika kol 12 berkode “1” Kolom 14 sampai dengan kolom 22 akan terisi jika kolom 13 berkode “2” Berikan tanda √ pada kolom yang sesuai dengan jenis usaha. Jenis usaha yang dimaksud adalah usaha cakupan survei non Direktori. Pada setiap baris hanya boleh terisi satu tanda check √. Kolom 14 sd kolom 16 Khusus untuk Jenis Usaha Industri Manufaktur Tertentu. 33 L misalnya: Industri tepung berasberas ketan, industri tepung jagung, industri maizena pati jagung. Industri Manufaktur adalah kegiatan produksi yang mengubah barang dasar bahan mentah menjadi barang jadisetengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya. Termasuk ke dalam kategori ini adalah kegiatan jasa industri pengolahan makloon. PerusahaanUsaha Industri Manufaktur adalah unit kegiatan ekonomi yang melakukan mengusahakan industri manufaktur; terletak pada suatu bangunanlokasi tertentu serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut. Contoh: 1. Usaha pembuatan lemper dan kue basah lainnya 2. Usaha pembuatan bedak beras 3. Usaha pembuatan brownies Klasifikasi perusahaanusaha industri manufaktur di Indonesia, menurut BPS dibagi ke dalam 4 empat skala usaha berdasarkan jumlah tenaga kerja pekerja pada suatu perusahaanusaha. Skala usaha tersebut adalah sebagai berikut: Industri Besar : perusahaanusaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 100 orang atau lebih. Industri Sedang : perusahaanusaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 20-99 orang. Industri Kecil : perusahaanusaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 5-19 orang. Industri Mikro : perusahaanusaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 1-4 orang. Jenis usaha Industri Manufaktur yang dicakup dalam listing ini adalah industri dengan 2 digit KBLI 2009 sebagai berikut: 10 : Industri makanan, 11 : Industri minuman 20 : Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia 21 : Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional 34 Ada beberapa pedoman, apakah perusahaanusaha termasuk kategori industri manufaktur, diantaranya adalah:

a. Mengacu kepada konsep industri, yaitu apabila terjadi proses produksi sehingga ada