Skema Pembentukan Sampel Tata Tertib Pengisian Daftar Mengacu kepada konsep industri, yaitu apabila terjadi proses produksi sehingga ada Lihat nature-nya, yaitu tujuan utama perusahaanusaha kondisi saat ini. Apabila

20 Pemilihan kabupatenkota dalam tiap provinsi Pemilihan Blok Sensus dalam kabupatenkota terpilih VKBP15.DSBS Listing Bangunan dan Rumah Tangga VKBP15.DS Cacah dengan kuesioner VKBP15-SHPM Terpilih 260 KabupatenKota Alokasi kabupaten dengan Compromise Allocation Dibentuk berdasarkan kerangka sampel tiap kabupaten PENCACAH PENCACAH PENCACAH BPS RI Direktori restoran menurut kabupaten Pemilihan Sampel secara sistematik VKBP15.DSPR Cacah dengan VKBP15-SHPM Direktori rumah sakit menurut kabupaten Pemilihan Sampel secara sistematik VKBP15.DSRS Cacah VKBP15-SRS Pemilihan Sampel secara sistematik VKBP15.DSPC Cacah VKBP15-SHPM Direktori hotel dan penyediaan akomodasi menurut kabupaten VKBP15.DSPH Cacah VKBP15-SHPM Pemilihan Sampel secara sistematik Direktori catering menurut kabupaten Sensus VKBP15.DSLP Cacah VKBP15-SLP Direktori lembaga pemasyarakatan menurut kabupaten Pengolahan hasil listing bangunan dan rumah tangga BPS KabKota Pengiriman hasil pengolahan ke BPS RI Pengiriman VKBP15.DS ke BPS Prov Pengiriman VKBP15.DS ke BPS KabKota Direktori Industri Besar Sedang menurut kabupaten VKBP15.DSIBS Cacah VKBP15-SINDO Pemilihan Sampel secara sistematik Stratifikasi Blok Sensus Pemilihan Sampel Usaha Rumah Tangga Penyedia Makan Minum Alokasi Sampel Usaha Rumah Tangga Penyedia Makan Minum Pemilihan Sampel Usaha IMK Pengguna Bahan Pokok Alokasi Sampel Usaha IMK Pengguna Bahan Pokok BPS RI Cacah dengan kuesioner VKBP15-SINDO Usaha penyediaan makan minum IMK Pemilihan sampel BS dengan PPS dengan size banyaknya usaha penyediaan makan minum dan IMK Pengiriman hasil pengolahan ke BPS Provinsi BPS Provinsi

3.8 Skema Pembentukan Sampel

Skema Pembentukan Sampel Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 VKBP15 21 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VKBP15-L

4.1. Tata Tertib Pengisian Daftar

a. Semua pengisian daftar ini harus menggunakan pensil hitam. b. Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan menggunakan huruf kapital balok, tidak boleh disingkat, kecuali singkatan yang sudah umum. Angka harus ditulis dengan angka biasa bukan angka romawi. c. Perhatikan instruksirambu-rambu tata cara pengisian di setiap pertanyaan. d. Pengisian daftar menggunakan beberapa cara: 1. Mengisi keteranganjawaban pada tempat yang tersedia; 2. Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan right justified.

4.2. Tata Cara Pengisian Daftar VKBP15-L

Pendaftaran perusahaanusaha merupakan salah satu dari kegiatan pendahuluan dari Survei Konsumsi Bahan Pokok Tahun 2015. Pendaftaran ini dilakukan untuk mendaftar usaha perusahaan yang terdapat pada blok sensus. Daftar VKBP15-L adalah daftar yang digunakan untuk mencatat seluruh bangunan dan rumah tangga yang berada pada blok sensus terpilih beserta keterangan lainnya. Pendaftaran perusahaanusaha dilakukan pada bangunan tempat usaha dimana usaha tersebut berada. Sedangkan pendaftaran rumah tangga dilakukan pada bangunan rumah tinggal atau bangunan campuran. Dalam melakukan pendaftaran perusahaan usaha, petugas akan dibekali dengan peta blok sensus hasil SE2006ST2003SP2000 yang menjadi wilayah tugasnya. Pendaftaran perusahaanusaha di setiap blok sensus dilakukan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan bangunan tempat usaha dan pendekatan rumah tangga. Pendekatan bangunan tempat usaha adalah pendekatan pada bangunan untuk usaha maupun bangunan campuran. Usaha yang dicakup pada daftar VKBP15-L ini meliputi industri manufaktur tertentu, restoran rumah makan, katering, warung makan, kedai makan, kedai minum kedai obat tradisional, dan caféyang terdapat pada blok sensus terpilih. Sedangkan pendekatan rumah tangga adalah untuk BAB 4 22 mendapatkan daftar usaha penyedia makan dan minum yang dilakukan oleh anggota rumah tangga pada tempat tidak tetap seperti penyedia makan dan minum keliling. Daftar VKBP15-L terdiri dari empat blok, yaitu: Blok I. Pengenalan Tempat Blok II.a. Rekapitulasi Jenis Usaha Blok II.b. Rekapitulasi Usaha Penggunaan Bahan Pokok Blok III. Keterangan Petugas Blok IV. Pendaftaran Usaha Rumah Tangga BLOK I : PENGENALAN TEMPAT Tuliskan nama dan kode Provinsi, KabupatenKota, Kecamatan, DesaKelurahan, Nomor Blok Sensus dan Nomor Kode Sampel NKS. Pengisian keterangan dan kode pada blok ini Rincian 1 s.d 6 disalin dari Daftar Sampel Blok Sensus VKBP15-DSBS. BLOK II.a : REKAPITULASI JENIS USAHA Blok ini diisi setelah pendaftaran bangunan baik untuk usahamaupun rumah tangga dalam blok sensus terpilih selesai dilakukan. Isian Blok II.a disalin dari halaman terakhir Blok IV yang terisi. Sebelum mengisi Blok II.a, petugas harus yakin bahwa isian Blok IV telah diperiksa dengan cermat terutama konsistensi penjumlahan angka dan tanda check “√” antara Blok IV baris A s.d C [kolom 9 dan kolom 14 s.d 22]. Blok II.a terdiri dari : 1. Penyedia Makan Minum Keliling. Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom 9 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B” pada halaman terakhir yang terisi.

2. Industri Manufaktur dengan TK 20

Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom 14 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B” pada halaman terakhir yang terisi.

3. Industri

Manufaktur dengan TK ≥ 20 Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom 15 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B” pada halaman terakhir yang terisi. BLOK II. REKAPITULASI diisi setelah selesai melakukan listing satu Blok Sensus dan dipastikan tidak ada yang terlewat dan tercacah ganda. [Isian pada Blok IV telah selesai] 23

4. RestoranRumah Makan

Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom 17 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B” pada halaman terakhir yang terisi.

5. Jasa BogaCatering

Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom 18 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B” pada halaman terakhir yang terisi.

6. Warung Makan

Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom 19 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B” pada halaman terakhir yang terisi.

7. Kedai Makan

Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom 20 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B” pada halaman terakhir yang terisi.

8. Kedai Minum

Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom 21 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B” pada halaman terakhir yang terisi.

9. Café Rumah Minum

Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom 22 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B” pada halaman terakhir yang terisi.

10. Jumlah

Rincian ini merupakan penjumlahan dari rincian 1 s.d 9. BLOK II.b : REKAPITULASIUSAHA PENGGUNA BAHAN POKOK Seperti halnya blok II.a, blok ini diisi setelah pendaftaran bangunan dan rumah tangga dalam blok sensus terpilih selesai dilakukan. Isian Blok II.b disalin dari halaman terakhir Blok IV yang terisi. Sebelum mengisi Blok II.b, petugas harus yakin bahwa isian Blok IV telah diperiksa dengan cermat terutama konsistensi penjumlahan tanda chec k √ antara baris A, B, dan C pada Blok IV di masing-masing kolom tertentu [Kolom 23 s.d kolom 34]. Jumlah UsahaPerusahaan Penggunaan Bahan Pokok berikut : [ jumlah tanda check √ pada masing-masing kolom di Blok IV kolom 23 s.d kolom 34] 1. Beras Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 23 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B” pada halaman terakhir yang terisi.

2. Jagung

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 24 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B”pada halaman terakhir yang terisi. 24

3. Kacang Kedelai

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 25 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B”pada halaman terakhir yang terisi.

4. Daging Sapi

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 26 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B” pada halaman terakhir yang terisi.

5. Daging Ayam

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 27 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B”pada halaman terakhir yang terisi.

6. Bawang Merah

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 28 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B”pada halaman terakhir yang terisi.

7. Bawang Putih

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 29 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B”pada halaman terakhir yang terisi.

8. Cabe

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 30 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B”halaman terakhir yang terisi.

9. Tepung Terigu

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 31 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B”pada halaman terakhir yang terisi.

10. Minyak Goreng

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 32 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B”pada halaman terakhir yang terisi.

11. Gula Pasir

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 33 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B”pada halaman terakhir yang terisi.

12. Garam

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom 34 baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A+B”pada halaman terakhir yang terisi. BLOK III : KETERANGAN PETUGAS Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas, baik yang melakukan pendaftaran, maupun pengawas. Tuliskan nama petugas, tanggal dimulainya pendaftaranpegawasan atau pemeriksaan, serta tanda tangan dari petugas pendaftar dan pengawas. 25 BLOK IV : PENDAFTARAN USAHARUMAH TANGGA Blok ini digunakan untuk mendaftar semua bangunan, baik untuk usaha maupun rumah tangga. Dalam pengisian Blok IV ini dilakukan baris demi baris, mulai dari baris 1 sampai dengan baris terakhir. Masing-masing baris terdiri dari beberapa kolom. Lakukan pengisian untuk masing-masing kolom, dari kolom 1 sampai dengan kolom 35 sesuai dengan kondisi yang terjadi. Kolom 1: Nomor Segmen Tuliskan nomor urut segmen, yang disalin dari sketsa peta blok sensus SE 2006. Segmen adalah bagian dari Blok Sensus yang mempunyai batas jelas alam buatan seperti: rel kereta api, jalanganglorong atau sungaikali. Blok Sensus BS adalah bagian dari satu wilayah desakelurahan yang merupakan daerah kerja dari seorang pencacah. Kolom 2: Nomor Bangunan Fisik Tuliskan nomor urut bangunan fisik, dimulai dari nomor urut 1 satu sampai dengan nomor urut terakhir dalam satu blok sensus. Bangunan Fisik adalah tempat perlindungan baik permanen maupun tidak permanen pada tempat tetap yang mempunyai atap, lantai, dan dinding. Penjelasan: a. Bangunan fisik merupakanbangunan yang dapat digunakan sebagai tempat tinggal atau bukan tempat tinggal. b. Bangunan yang bukan digunakan untuk tempat tinggal dan bukan digunakan untuk tempat kegiatan ekonomiusaha, namun memiliki luas paling sedikit 10M 2 , dianggap sebagai bangunan fisik tersendiri. c. Tempat kegiatan usaha yang mempunyai roda, seperti gerobak rokok namun tidak dipindah-pindahkan, dalam survei ini dikategorikan sebagai bangunan fisiksensus. Kolom 3: Nomor Bangunan Sensus Tuliskan nomor urut bangunan sensus, dimulai dari nomor urut 1 satu pada bangunan sensus pertama di bangunan fisik pertama dan berlanjut sampai nomor urut terakhir pada bangunan sensus terakhir di bangunan fisik terakhir dalam satu blok sensus. Bangunan Sensus adalah sebagian atau seluruh bangunan fisik yang mempunyai pintu keluarmasuk tersendiri dalam satu kesatuan fungsipenggunaan. Termasuk 26 seluruhsebagian bangunan fisik yang tidak mempunyai dinding tetapi untuk usaha. Kolom 4: Penggunaan Bangunan Sensus tuliskan kode : Tuliskan salah satu kode 1, 2 atau 3 pada kolom 4 sesuai dengan kegunaan dari bangunan sensus tersebut. Kode 1 : Tempat Tinggal Bangunan Sensus Tempat TinggalRumah adalah bangunan sensus yang digunakan hanya untuk tempat tinggal oleh rumah tangga biasa maupun khusus. Kode 2 : Campuran Bangunan Sensus Campuran adalah bangunan sensus yang sebagian digunakan untuk tempat tinggal dan sebagian lagi digunakan untuk keperluan lain. Misalnya: Rumah Kantor Rukan, Rumah Toko Ruko, Industri Rumah Tangga, dan sejenisnya. Kode 3 : Bukan Tempat Tinggal Bangunan Sensus Bukan Tempat Tinggal adalah bangunan sensus yang seluruhnya tidak digunakan untuk tempat tinggal. Misalnya: kantor, toko, pabrik, masjid, gereja, sekolah dan lain sebagainya. Contoh: a. Bangunan sensus yang digunakan sebagai tempat tinggalrumah saja tanpa ada usaha, maka isian kolom 4 adalah kode 1 yaitu Bangunan Sensus Tempat Tinggal. b. Bangunan sensus yang digunakan sebagai tempat usaha, dan pemiliknya tinggal di bangunan tersebut yang tidak mempunyai pintu keluar-masuk sendiri,misalnya Bangunan-bangunan bukan tempat tinggal dalam satu kompleks seperti perkantoran, pabrik dan sekolah, meskipun setiap ruangan mempunyai pintu keluar masuk tersendiri, dalam listing didaftar sebagai satu bangunan fisik dan satu bangunan sensus. Penulisan nama rumahtangga pada bangunan sensus campuran harus pada baris yang terpisah dengan penggunaan untuk keperluan lain dari bangunan sensus tersebut. 27 penjual nasi uduk di rumah, maka isian kolom 4 adalah kode 2 yaitu Bangunan Sensus Campuran. c. Bangunan sensus yang tidak digunakan sebagai tempat usaha dan tidak ada rumah tangga di bangunan tersebut,misalnya gedungsekolah, maka isian pada kolom 4 adalah kode 3yaitu Bangunan Sensus Bukan Tempat Tinggal. Kolom 5: Nomor Urut UsahaRumah Tangga Tuliskan nomor urut usaharumah tangga mulai dari nomor 1 satu sampai dengan nomor urut terakhir yang ada dalam satu blok sensus terpilih. Nomor urut hanya diberikan kepada: a. Rumah Tangga b. Perusahaanusaha Kolom 6: Nama UsahaKepala Rumah Tangga Tuliskan nama perusahaanusaha atau nama kepala rumah tangga atau kegunaan dari bangunan sensus. Kepala rumah tanggaKRT adalah salah seorang dari ART yang bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan sehari-hari di rumah tangga atau orang yang dituakan atau dianggapditunjuk sebagai KRT. Apabila ditemukan perusahaanusaha tidak mempunyai nama, maka tuliskan jenis usaha yang terdapat di bangunan tersebut diikuti nama pengelolanya. Contoh pengisianpenulisan di kolom 6: a. Warteg Pak Dullah warung tegal milik Pak Sadullah b. Toko Sembako Mariam c. Masjid Nurul Iman d. Aneka Tambang, PT Penjelasan: - KRT yang mempunyai tempat tinggal lebih dari satu, hanya dicatat di salah satu tempat tinggalnya di mana ia berada paling lama. - KRT yang mempunyai kegiatanusaha di tempat lain dan pulang ke rumah istri dan anak-anaknya secara berkala setiap minggu, setiap bulan, setiap 3 Pemberian nomor urut harus berurutan mulai dari nomor urut terkecil sampai ke nomor urut terbesar. 28 bulan, asalkan masih kurang dari 6 bulan, tetap dicatat sebagai kepala rumah tangga KRT di rumah istri dan anak-anaknya. - Khusus untuk KRT yang berprofesi sebagai penyedia makan minum keliling namun tinggal ditempat terpisah dengan keluarganya dan pulang ke rumah istri dan anak-anaknya secara berkala setiap minggu, setiap bulan, setiap 3 bulan, asalkan masih kurang dari 6 bulan, maka perlakukannya adalah: a Di rumah istri dan keluarganya, KRT tersebut dicatat sebagai KRT dari rumah tangga tersebut, namun usahanya tidak dicatat pada Daftar VKBP15-L, jika berada dalam blok sensus terpilih. b Di tempat tinggal untuk usaha yang terpisah dengan keluarganya, maka usaha penyedia makan minum keliling tersebut akan dicatat pada Daftar VKBP15-L, jika berada dalam blok sensus terpilih. - KRT yang berprofesi sebagai pelaut yang bekerja di kapal berbendera asing dan lamanya melaut lebih dari 6 bulan, tidak dicatat sebagai KRT di rumah istri dan anak-anaknya. - Jika dalam satu bangunan ditempati oleh dua rumah tangga atau lebih, maka tuliskan masing-masing RT tersebut pada kolom 5 nomor urut dan kolom 6 nama Kepala Rumah Tangga KRT pada baris terpisah. Kemudian selesaikan pengisian kolom berikutnya untuk masing-masing KRT. - Seorang yang menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus tetapi makannya diurus sendiri dianggap satu rumah tangga biasa - Rumah tangga biasa yang menempati dua bangunan sensus dianggap sebagai satu rumah tangga biasa bila kedua bangunan sensus tersebut masih dalam satu Blok Sensus. - Jika beberapa orang yang bersama-sama mendiami beberapa kamar dalam satu bangunan sensus atau bangunan fisik, dan pengelolaan makannya sendiri- sendiri, maka setiap kamar dianggap satu rumah tangga. Contoh: tiga orang indekos bersama-sama dalam satu kamar, tetapi makannya sendiri-sendiri dianggap satu rumah tangga biasa. - Untuk bangunan sensus bukan tempat tinggal tuliskan penggunaan bangunan sensus tersebut, misalnya: Toko Buku Gunung Agung, Toko Mini, SDN 06 Makassar, Masjid Al-Huda, Gereja HKBP, atau Kantor Kelurahan. Untuk bangunan sensus campuran tuliskan nama penggunaannya dan penghuninya, misalnya: Penjahit“Dedy”, Salon “Oneng”, atau Warung “Jono”. Untuk rumah yang tidak dihuni maka tuliskan “rumah kosong”. 29 Kolom 7: Tuliskan Alamat Lengkap Jalan, No., RT, RW Jika kolom 6 terisi, maka tuliskan alamat perusahaanusaha atau rumah tangga secara lengkap dan jelas seperti nama jalan, nama kampungdusun, nomor RTRW, nomor telponHP. Apabila pada saat melakukan listing ditemukan perusahaanusaha hotelakomodasi, maka perlakuan sebagai berikut:  Jika usaha akomodasi merupakan usaha yang terdapat dalam direktori, maka dicatat sebagai bangunan hotel dalam Daftar VKBP15-L sampai kolom 12 dan langsung dicacah dengan Daftar VKBP15-SHPM.  Jika usaha akomodasi tersebut tidak tercatat dalam direktori, maka dicatat sebagai bangunan hotel dalam Daftar VKBP15-L sampai kolom 12 dan tidak perlu dicacah dengan Daftar VKBP15-SHPM.  Baik usaha akomodasi yang terdapat dalam direktori maupun tidak, harus ditanyakan apakah usaha akomodasi tersebut memiliki usaha restoranrumah makan: a jikamemiliki usaha restoranrumah makan dan masih dalam satu manajemen dengan usaha akomodasi, maka usaha restoranrumah makan tidak dicatat dalam Daftar VKBP15-Ldan tidak dicacah dengan Daftar VKBP15-SHPM. b Jika usaha akomodasi tersebut mempunyai usaha restoranrumah makan namun tidak dalam satu manajemen hotel, maka perlakuannya adalah: - Jika usaha restoranrumah makan tidak terdaftar dalam direktori, maka catat pada Daftar VKBP15-Lsampai kolom 35. - Jika usaha restoranrumah makan tersebut terdaftar dalam direktori, maka dicatat pada Daftar VKBP15-Lsampai kolom 13 dan langsung dicacah dengan Daftar VKBP15-SHPM. 30 Kolom 8: Apakah ada ART Penyedia Makan Minum Keliling ?,  Jika Ya tuliskan kode ”1”  Jika Tidak tuliskan kode “2”, dan lanjut ke kolom 12 Penyedia makan minum keliling tempat tidak tetap adalah usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan makanan dan minuman siap dikonsumsi yang didahului dengan proses pembuatan dan biasanya dijual dengan cara berkeliling, seperti tukang bubur ayam, nasi goreng, jamu gendong, dan sebagainya. Pertanyaan ini digunakan untuk mengetahui usaha-usaha Penyedia Makan Minum Keliling yang dilakukan oleh ART dalam rumah tangga yang bersangkutan. Kolom 9: Jumlah Usaha Penyedia Makan Minum Keliling Tuliskan banyaknya Usaha Penyedia Makan Minum Keliling yang terdapat dalam Rumah Tangga tersebut. Jika satu ART mempunyai profesi lebih dari satu jenis usaha penyedia makan minum keliling yang berbeda dan dapat dipisahkan bahan bakunya, maka dicatat lebih dari satu usaha. Contoh : 1 Dalam satu rumah tangga terdapat 2 usaha penyedia makan minum keliling, yaitu usaha Bakso Malang Keliling oleh Pak Amir dan Mie Ayam Keliling oleh Pak Taufik, maka pada kolom 9 tertulis angka “2”. Kolom 8 sampai dengan kolom 11 akan terisi jika kolom 4 berkode “1” atau “2” yaitu Bangunan Sensus Tempat Tinggal atau Campuran. S edangkan jika kolom 4 berkode “3” yaitu Bangunan Sensus Bukan Tempat Tinggal maka tidak perlu mengisi kolom 8 sampai dengan kolom 11 Tapi lanjut ke kolom 12 Kolom 9 sampai dengan kolom 11 akan terisi jika kol 8 berkode “1”. J ika kol 8 berkode “1”, maka tuliskan semua ART yang berprofesi sebagai Penyedia Makan Minum Keliling di RT tersebut. 31 2 Pada pagi hari, Pak Amir menjual bubur ayam keliling hingga siang hari. Pada sore harinya, beliau melakukan kegiatan yang sama, yaitu menjual bubur ayam keliling lagi. Maka usaha Pak Amir dicatat sebagai satu usaha dengan banyaknya bahan baku yang digunakan adalah gabungan dari dua kegiatan tersebut. 3 Pada pagi hari, Pak Joko berjualan bubur ayam keliling hingga siang hari. Pada malam hari, beliau berjualan sekoteng secara keliling. Maka usaha Pak Joko dicatat sebagai dua usaha, jika kedua usaha tersebut dapat dipisahkan penggunaan bahan bakunya. Namun jika tidak bisa dipisahkan, cukup dicatat sebagai satu usaha saja dengan banyaknya bahan baku yang digunakan adalah gabungan dari dua kegiatan tersebut. Kolom 10: Nomor Urut Tuliskan nomor urut usaha Penyedia Makanan Minuman Keliling mulai dari nomor 1 satu sampai nomor urut terakhir untuk masing-masing rumah tangga penyedia makan minum keliling. Kolom 11: Nama Usaha dan Nama ART Penyedia Makan Minum Keliling Tuliskan nama jenis usaha dan nama anggota rumah tangga ART Penyedia Makan Minum Keliling. Contoh : Jamu Gendong Ibu Sri, Nasi Goreng Keliling Sugiyanto, Es Campur Keliling Santoso, Bakso Malang Keliling Pak Mantep. Kolom 12: Cakupan Kegiatan tulis kode Tuliskan kode cakupan kegiatan dan keterangan jenis usaha yang terdapat pada masing-masing bangunan sensus hasil pendataan perusahaanusaha. Kode yang dimaksud meliputi : Kode 1 : Kegiatan usaha Industri Manufaktur Tertentu, Restoran Rumah Makan, Katering, Warung Makan, Kedai Makan Minum, dan Cafe. Industri Manufaktur Tertentu yang dimaksud adalah industri dengan 2 digit KBLI 2009, yaitu: Industri makanan 10; Industri minuman 11; Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia 20; dan Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional 21. Namun tidak termasuk industri yang input dan outputnya sama misalnya: pengemasan garam, daging beku, dan sebagainya serta industri yang outputnya tercatum pada halaman terakhir Daftar VKBP15-L 32 [misalnya: Industri tepung beras beras ketan, industri tepung jagung, industri maizena pati jagung]. Kode 2 : Kegiatan usaha Penyedia Makan Minum Keliling yang tidak mangkal di suatu tempat tetap selama minimal setengah dari jam operasi usaha. Kode 3 : Kegiatan usaha Lainnya. Kode 4 : Tidak ada usaha. Jika kolom 12 berisi kode :  “1” maka lanjutkan ke pertanyaan kolom berikutnya.  “2” maka lanjutkan ke kolom 23 sd kolom 34.  “3” atau “4” maka STOP dan ganti baris berikutnya. Kolom 13 : Apakah Usaha Terdaftar dalam Direktori VKBP15-DSP?  Tuliskan kode “1”, jika usaha tersebut terdapat dalam daftar direktori, kemudian STOP dan pindah ke baris berikutnya  Tuliskan kode “2”, jika usaha tersebut tidak terdapat dalam daftar direktori, kemudian lanjutkan ke pertanyaan kolom berikutnya. Industri Manufaktur Tertentu yang dimaksud adalah industri dengan 2 digit KBLI 2009, yaitu: Industri makanan 10; Industri minuman 11; Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia 20; dan Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional 21. Namun tidak termasuk industri yang input dan outputnya sama misalnya: pengemasan garam, daging beku, dan sebagainya serta industri yang outputnya tercatum pada halaman terakhir Daftar VKBP15- Kolom 13 diisi Jika kol 12 berkode “1” Kolom 14 sampai dengan kolom 22 akan terisi jika kolom 13 berkode “2” Berikan tanda √ pada kolom yang sesuai dengan jenis usaha. Jenis usaha yang dimaksud adalah usaha cakupan survei non Direktori. Pada setiap baris hanya boleh terisi satu tanda check √. Kolom 14 sd kolom 16 Khusus untuk Jenis Usaha Industri Manufaktur Tertentu. 33 L misalnya: Industri tepung berasberas ketan, industri tepung jagung, industri maizena pati jagung. Industri Manufaktur adalah kegiatan produksi yang mengubah barang dasar bahan mentah menjadi barang jadisetengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya. Termasuk ke dalam kategori ini adalah kegiatan jasa industri pengolahan makloon. PerusahaanUsaha Industri Manufaktur adalah unit kegiatan ekonomi yang melakukan mengusahakan industri manufaktur; terletak pada suatu bangunanlokasi tertentu serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut. Contoh: 1. Usaha pembuatan lemper dan kue basah lainnya 2. Usaha pembuatan bedak beras 3. Usaha pembuatan brownies Klasifikasi perusahaanusaha industri manufaktur di Indonesia, menurut BPS dibagi ke dalam 4 empat skala usaha berdasarkan jumlah tenaga kerja pekerja pada suatu perusahaanusaha. Skala usaha tersebut adalah sebagai berikut: Industri Besar : perusahaanusaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 100 orang atau lebih. Industri Sedang : perusahaanusaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 20-99 orang. Industri Kecil : perusahaanusaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 5-19 orang. Industri Mikro : perusahaanusaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 1-4 orang. Jenis usaha Industri Manufaktur yang dicakup dalam listing ini adalah industri dengan 2 digit KBLI 2009 sebagai berikut: 10 : Industri makanan, 11 : Industri minuman 20 : Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia 21 : Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional 34 Ada beberapa pedoman, apakah perusahaanusaha termasuk kategori industri manufaktur, diantaranya adalah:

a. Mengacu kepada konsep industri, yaitu apabila terjadi proses produksi sehingga ada

pertambahan nilai maka dikatagorikan sebagai industri manufaktur.

b. Lihat nature-nya, yaitu tujuan utama perusahaanusaha kondisi saat ini. Apabila

perusahaanusaha itu tujuannya adalah untuk industri manufaktur, meskipun dalam pelaksanaan melakukan kegiatan di luar industri manufaktur misalnya perdagangan atau usaha penyedia makan minum maka perusahaanusaha tersebut tetap di cacah sebagai industri manufaktur. c. Untuk perusahaanusaha makananminuman yang lokasi usahanya tidak berada di bangunan sensus misalnya di gerobak, dipikul maka termasuk kategori usaha penyedia makan minum. d. Sedangkan usaha yang lokasinya berada di bangunan sensus, maka : - Apabila ada proses peracikan dan penyajian, dikatagorikan sebagai usaha bukan industri manufaktur misalnya : rumah makan restoran, dan sebagainya. - Apabila tidak ada proses peracikan dan penyajian, usaha tersebut dikatagorikan sebagai industri manufaktur. e. Untuk kasus batas antara industri dengan pertanian atau peternakan atau perikanan yang prosesnya sederhana : - Apabila bahan baku milik sendiri dan kegiatannya tidak bisa dipisahkan dari sektor tersebut, maka bukan kategori industri manufaktur. - Apabila bahan baku milik sendiri dan kegiatannya bisa dipisahkan dari sektor tersebut maka termasuk kategori industri manufaktur. Kolom 14: Industri Manufaktur TK 20 Orang Berikan tanda chec k √ pada kolom ini apabila usahaperusahaan tersebut adalah Industri Manufaktur Tertentu yang menggunakan tenaga kerja kurang dari 20 orang pada saat pendataan. Kolom 15: Industri Manufa ktur TK ≥ 20 Orang Berikan tanda chec k √ pada kolom ini apabila usahaperusahaan tersebut adalah Industri Manufaktur Tertentu yang menggunakan tenaga kerja 20 orang atau lebih pada saat pendataan. 35 Kolom 16 : Jenis Usaha Industri Manufaktur Tertentu Tuliskan salah satu kode yang sesuai dengan jenis usaha industri manufaktur tertentu, yaitu: Kode 10 : Industri makanan, Kode 11 : Industri minuman Kode 20 : Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia Kode 21 : Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional Kolom 17: RestoranRumah Makan Beri tanda check √ pada kolom ini, jika yang diusahakan adalah perusahaan restoranrumah makan. Usaha Restoran adalah usaha penyediaan jasa makanan dan minuman dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penyajian di suatu tempat tetap yang tidak berpindah-pindah dengan tujuan memperoleh keuntungan danatau laba Permen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. 11 Tahun 2014 Tentang Standar Usaha Restoran. Usaha Rumah Makan adalah usaha penyediaan makanan dan minuman dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk penyimpanan dan penyajian di suatu tempat tetap yang tidak berpindah-pindah dengan tujuan memperoleh keuntungan danatau laba Permen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. 12 Tahun 2014 Tentang Standar Usaha Rumah Makan. Kolom 18 : Jasa BogaCatering Beri tanda check √ pada kolom ini jika yang diusahakan adalah Jasa Boga Catering. Jasa Boga Catering adalah usaha penjualan makanan jadi siap dikonsumsi yang terselenggara melalui pesanan-pesanan untuk kantor, perayaan, pesta, seminar, rapat dan sejenisnya. Biasanya makanan jadi yang dipesan diantar ke tempat kerja, pesta, seminar, rapat dan sejenisnya berikut pramusaji yang akan melayani tamu-tamu peserta seminar atau rapat pada saat pestaseminar berlangsung. Kolom 19 : Warung Makan Beri tanda check √ pada kolom ini jika yang diusahakan adalah Warung Makan. 36 Warung Makan adalah salah satu usaha jasa pangan yang bertempat disebagian atau seluruh bangunan tetap tidak berpindah-pindah yang menyajikan dan menjual makanan dan minuman di tempat usahanya baik dilengkapi maupun tidak dengan perlengkapan dan peralatan untuk proses pembuatan dan penyimpanan dan belum mendapatkan ijin dan surat keputusan dari instansi yang membinanya. Kolom 20: Kedai Makan Beri tanda check √ pada kolom ini jika yang diusahakan adalah Kedai Makan. Kedai Makan adalah usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan makanan siap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat tetap yang dapat dipindah-pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya menggunakan tenda, seperti kedai seafood, kedai nasi goreng, kedai pecel lele, dan sebagainya. Kolom 21: Kedai Minum Beri tanda check √ pada kolom ini jika yang diusahakan adalah Kedai Minum. Kedai Minum adalah usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan utamanya minuman siap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat tetap yang dapat dipindah-pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya menggunakan tenda, seperti kedai kopi, kedai jus, dan minuman lainnya Kolom 22: CafeRumah Minum Beri tanda check √ pada kolom ini jika yang diusahakan adalah café rumah minum CaféRumah Minum adalah usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan permanen yang menjual dan menyajikan utamanya minuman untuk umum di tempat usahanya, baik dilengkapi dengan peralatanperlengkapan untuk proses pembuatan dan penyimpanan maupun tidak dan baik telah mendapatkan surat keputusan sebagai rumah minum dari instansi yang membinanya maupun belum. 37 Kolom 23: Beras Berilah tanda check √ pada kolom ini jika usaha perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah beras beras ketan tepung beras sebagai bahan baku input untuk menghasilkan makanan minuman produk lain sebagai output dari usahanya. Kolom 24: Jagung Berikan tanda check √ pada kolom ini jika usaha perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah jagung sebagai bahan baku input untuk menghasilkan makanan minuman produk lain sebagai output dari usahanya. Jagung di sini meliputi jagung basah dengan kulit, jagung basah tanpa kulit, jagung kering tanpa kulit, jagung pipilan basah, jagung pipilan kering, beras jagung, dan tepung jagungmaizena. Kolom 25: Kacang Kedelai Berikan tanda check √ pada kolom ini jika usaha perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah komoditi kacang kedelai sebagai bahan baku input untuk menghasilkan makanan minuman produk lain sebagai output dari usahanya. Kacang kedelai di sini meliputi kedelai biji kering dan kedelai basah dengan kulit baik dengan batang dan daun atau tidak. Kolom 26: Daging Sapi Berikan tanda check √ pada kolom ini jika usaha perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah daging sapi sebagai bahan baku input untuk menghasilkan makanan minuman produk lain sebagai output dari usahanya. Daging sapi tersebut meliputi daging sapi segar, beku, tetelan, dan tulang iga, termasuk daging giling. Namun tidak termasuk jeroan, kepala, dan kulit. Kolom 23 sampai dengan kolom 34 diisi jika salah satu dari kolom 12 berkode 2 atau kolom 14 sd 22 ada yang bertanda √. Kolom 23 sd 34 digunakan untuk mengetahui pemakaian pengolahan bahan pokok yang diolah sendiri selama bulan Maret 2015. Satu baris boleh terisi lebih dari satu tanda check √. 38 Daging adalah bagian dari otot skeletal karkas yang lazim, aman, dan layak dikonsumsi oleh manusia, terdiri atas potongan daging bertulang dan daging tanpa tulang, dapat berupa daging segar hangat, segar dingin chiled atau karkas beku frozen. Kolom 27: Daging Ayam Berikan tanda check √ pada kolom ini jika usaha perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah daging ayam sebagai bahan baku input untuk menghasilkan makanan minuman produk lain sebagai output dari usahanya. Daging ayam tersebut meliputi daging ayam ras ayam potong dan daging ayam buras ayam kampung, termasuk juga daging giling. Namun tidak termasuk jeroan, kepala, dan ceker. Kolom 28: Bawang Merah Berikan tanda check √ pada kolom ini jika usaha perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah komoditi bawang merah sebagai bahan baku input untuk menghasilkan makanan minuman produk lain sebagai output dari usahanya. Bawang merah tersebut meliputi bawang merah lokal dan bawang merah impor, baik bawang kering konsumsi bawang utuh, bawang goreng maupun bawang merah giling. Namun tidak termasuk bawang daun dan bawang bombay. Kolom 29: Bawang Putih Berikan tanda check √ pada kolom ini jika usaha perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah komoditi bawang putih sebagai bahan baku input untuk menghasilkan makanan minuman produk lain sebagai output dari usahanya. Bawang putih tersebut meliputi bawang putih lokal dan bawang putih impor, baik bawang kering konsumsi maupun bawang putih olahan giling atau goreng. Kolom 30: Cabe Berikan tanda check √ pada kolom ini jika usaha perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah komoditi cabe sebagai bahan baku input untuk menghasilkan makanan minuman produk lain sebagai output dari usahanya. Cabe disini meliputi cabe besar cabe merah dan cabe ijo, cabe keriting, dan cabe rawit. Baik cabe segar maupun cabe olahan cabe giling, cabe kering maupun cabe bubuk. Namun tidak termasuk paprica dan saus sambal. 39 Kolom 31: Tepung Terigu Berikan tanda check √ pada kolom ini jika usaha perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah komoditi tepung terigu sebagai bahan baku input untuk menghasilkan makanan minuman produk lain sebagai output dari usahanya. Kolom 32: Minyak Goreng Berikan tanda check √ pada kolom ini jika usaha perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah minyak goreng sebagai bahan baku input untuk menghasilkan makanan minuman produk lain sebagai output dari usahanya. Minyak goreng disini meliputi minyak goreng yang berasal dari kelapa sawit CPO, baik yang sudah dimurnikan dibuat oleh pabrik: Bimoli, Filma, dsb maupun yang belum dimurnikan minyak klentik, baik curah maupun kemasan. Termasuk minyak goreng dari bahan lainnya minyak bunga matahari, minyak jagung, minyak kedelai. Namun tidak termasuk minyak samin dan margarine. Kolom 33: Gula Pasir Berikan tanda check √ pada kolom ini jika usaha perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah gula pasir sebagai bahan baku input untuk menghasilkan makanan minuman produk lain sebagai output dari usahanya. Gula pasir disini meliputi gula pasir lokal dan gula pasir impor, namun tidak termasuk gula batu dan gula biang sakarin. Kolom 34: Garam Berikan tanda check √ pada kolom ini jika usaha perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah garam sebagai bahan baku input untuk menghasilkan makanan minuman produk lain sebagai output dari usahanya. Garam disini meliputi garam halus, garam bata, dan garam curah. Kolom 35 : Nomor Urut Usaha Pengolah Bahan Pokok. Kolom ini terisi jika salah satu dari kolom 23 sampai dengan kolom 34 ada yang bertanda √. Tuliskan nomor urut usaha pengolah bahan pokok, dimulai dari nomor urut 1 satu sampai dengan nomor urut terakhir dalam satu blok sensus. 40

A. Jumlah angka atau tanda

“√”halaman ini: Isikan jumlah angka atau tanda check √ pada kolom 9, kolom 14, kolom 15, serta kolom 17 s.d kolom 34 ke dalam Rincian A Jumlah angka atau tanda “√” halaman ini.

B. Jumlah angka atau tanda

“√” kumulatif s.d halaman sebelumnya Salinlah semua isian pada pada masing-masing kolom di Rincian C halaman sebelumnya kedalam Rincian B Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman sebelumnya. Untuk halaman pertama pada rincian ini tidak perlu diisi. C. Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini A + B Isian pada baris ini adalah penjumlahan isian pada Rincian A dan Rincian B untuk masing- masing kolom. Pada halaman pertama, rincian ini isinya sama dengan Rincian A. 41 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VKBP15-SHPM Daftar VKBP15-SHPM Daftar ini digunakan untuk mencacah usaha hotel yang melakukan pengolahan makanan sendiri untuk konsumsi tamu, restoranrumah makan, jasa bogacatering, warung makan, kedai makanminum, rumah minumkafe, dan penyediaan makanan minuman keliling. Dalam pelaksanaan pencacahan usaha ini, petugas akan dibekali empat daftar sampel, yaitu: i VKBP15-DSPH yang berupa daftar nama dan alamat usaha hotel berbintang, ii VKBP15- DSPR, yaitu daftar nama dan alamat restoranrumah makan berskala menengah besar, iii VKBP15-DSPC, yaitu daftar nama dan alamat usaha jasa bogacatering dan iv VKBP15-DS, yaitu sampel usaha penyediaan makan minum hasil listing pada blok sensus terpilih. Untuk beberapa provinsi akan ditambah daftar lengkap usaha hotel berbintang VKBP15-KSPH, restoranrumah makan VKBP15-KSPR, rumah sakit VKBP15-KSPRS, dan jasa bogacatering VKBP15-KSPC. DaftarVKBP15-SHPM digunakan untuk mencatat data konsumsi bahan pokok terkait pengolahan bahan pokok tersebut dalam proses produksi dan stok bahan pokok yang ada pada usaha terpilih serta perolehan bahan tersebut. Perusahaan atau usaha sampel yang dicacah menggunakan daftar VKBP15-SHPM adalah semua usaha hotel berbintang, restoranrumah makan, dan jasa bogaatau catering terpilih sampel pada kabupatenkota terpilih, serta usaha penyediaan makan minum terpilih sampel pada kabupatenkotablok sensus terpilih. Daftar VKBP15-SHPM terdiri dari 5 blok yaitu: Blok I. Pengenalan Tempat Blok II . Keterangan Petugas Blok III. Keterangan PerusahaanUsaha Blok IV. Catatan Blok V. Pengesahan BAB 5 42 Pengisian Kuesioner VKBP15-SHPM pada halaman satu sebelah kanan atas, jangan lupa tuliskan kode asal daftar usaha sesuai daftar sampel yang digunakan. Tuliskan kode “1” jika berasal dari daftar sampel VKBP15-DSPHVKBP15-DSPRVKBP15-DSPC dan tuliskan kode “2” jika berasal dari sampel VKBP15-DS. BLOK I : PENGENALAN TEMPAT Blok ini digunakan untuk mencatat identitas responden. Blok identitas ini digunakan untuk memudahkan proses pengolahan data dan mengetahui darimana kuesioner tersebut berasal. Rincian 1 s.d 6 Tuliskan nama dan kode provinsi, kabupatenkota, kecamatan, desakelurahan, nomor blok sensus dan nomor kode sampel sesuai dengan Blok I pada daftar VKBP15-DS atau keterangan wilayah pada daftar VKBP15-DSPH, VKBP15-DSPR, atau VKBP15-DSPC. Untuk perusahaanusaha yang ada dalam daftar VKBP15-DSPH, VKBP15-DSPR atau VKBP15- DSPC dan berlokasi diluar blok sensus terpilih, Nomor Blok Sensus dan Nomor Kode Sampel NKS boleh kosong. Rincian 7 : Nomor urut perusahaanusaha Tuliskan nomor urut sampel sesuai dengan Blok V Kolom 1 daftar VKBP15-DS atau Kolom 4 daftar VKBP15-DSPH, VKBP15-DSPR dan VKBP15-DSPC. Rincian 8 : Nama lengkap perusahaanusaha Tuliskan secara lengkap dan jelas nama lengkap perusahaanusaha. Jika kegiatan usaha tersebut tidak mempunyai nama, maka tuliskan nama pemilik usaha tersebut. Contoh: HOTEL “ATLAS”, RESTORAN “SATUPA”, CATERING “PANORAMA”, WARUNG MAKAN “KOEN”, PEDAGANG KELILING PAK SOBARI, KEDAI MINUM PAK HUSEIN Rincian 9 : Nama penanggung jawab perusahaanusaha Tuliskan secara lengkap nama pengusaha penanggung jawab perusahaanusaha. Nama penanggung jawab bisa pemilikpengusaha maupun pekerja. Satu orang bisa menjadi penanggung jawab di beberapa kegiatan. 43 Rincian 10 : Alamat lengkap perusahaanusaha Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara lengkap dan jelas alamat tempat perusahaanusaha beserta kode posnya. Tuliskan juga nomor telepon, nomor faksimili pada tempat yang tersedia. Alamat yang dituliskan di sini adalah alamat perusahaanusaha, nama dan nomor jalan serta nama kotanya. Apabila perusahaanusaha tersebut tidak ada nama jalannya maka yang dituliskan adalah identitas lain, seperti nama kampung, dukuh, RT dan RW, atau identitas lain yang mudah untuk dikenali kembali oleh petugas yang bersangkutan atau petugas lain apabila dilakukan kunjungan. BLOK II : KETERANGAN PETUGAS Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas baik yang melakukan pendaftaran, maupun pengawasan. Tuliskan nama petugas, jabatan stafkskmitra, tanggal pelaksanaan kegiatan dan tanda tangan pencacah dan pengawas pada kolom yang sesuai. BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAANUSAHA Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan pokok mengenai komoditi bahan pokok yang diolah pada usaha yang terpilih sebagai sampel. Rincian 1 : Jenis kegiatan utama perusahaanusaha ini Lingkari kode jenis usahakegiatan utama perusahaanusaha yang dilakukan responden apakah hotel, restoranrumah makan, jasa bogacatering, warung makan, kedai makan, kedai minum, rumah minumkafe, atau penyediaan makanan minuman keliling. Kemudian isikan kode yang dilingkari tersebut pada kotak yang tersedia. Penyediaan Akomodasi Jangka Pendek adalah penyediaan akomodasi, khususnya untuk harian atau mingguan, pada prinsipnya untuk tinggal dalam jangka pendek sebagai pengunjung. Termasuk penyediaan akomodasi dengan furnitur, lengkap dengan dapur, dengan atau tanpa jasa pramuwisma dan sering kali termasuk beberapa tambahan jasa dan fasilitas seperti fasilitas parkir, binatu, kolam renang, ruang olahraga, fasilitas rekreasi dan ruang rapat. Termasuk juga akomodasi yang disediakan oleh berbagai macam hotel, penginapan, losmen, hostel, villa dan lain-lain. KBLI 2009. Dalam VKBP15 yang masuk dalam cakupan usaha hotelpenyediaan akomodasi hanya perusahaanusaha hotel berbintang. 44 Usaha Restoran adalah usaha penyediaan jasa makanan dan minuman dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penyajian di suatu tempat tetap yang tidak berpindah-pindah dengan tujuan memperoleh keuntungan danatau laba Permen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. 11 Tahun 2014 Tentang Standar Usaha Restoran. Usaha Rumah Makan adalah usaha penyediaan makanan dan minuman dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk penyimpanan dan penyajian di suatu tempat tetap yang tidak berpindah-pindah dengan tujuan memperoleh keuntungan danatau laba Permen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. 12 Tahun 2014 Tentang Standar Usaha Rumah Makan. Jasa BogaCatering, kelompok ini mencakup penyediaan jasa makanan atas dasar kontrak perjanjian dengan pelanggan, lokasi ditentukan oleh pelanggan untuk suatu event tertentu. Kelompok ini mencakup usaha penjualan makanan jadi siap dikonsumsi yang terselenggara melalui pesanan-pesanan untuk kantor, perayaan, pesta, seminar, rapat dan sejenisnya. Biasanya makanan jadi yang dipesan diantar ke tempat kerja, pesta, seminar, rapat dan sejenisnya berikutpramusaji yang akan melayani tamu-tamupeserta seminar atau rapat pada saat pestaseminar berlangsung. Warung makan, kelompok ini mencakup jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan tetap tidak berpindah-pindah, yang menyajikan dan menjual makanan dan minuman di tempat usahanya baik dilengkapi maupun tidak dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan maupun penyimpanan dan belum mendapatkan ijin dan surat keputusan dari instansiyang membinanya. Kedai makan, kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan makanansiap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat tetap yang dapat dipindah-pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya dengan menggunakan tenda, seperti kedai seafood, pecel ayam, dan lain-lain. Kedai minum, kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan utamanya minuman siap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat tetap yang dapat dipindah-pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya dengan menggunakan tenda, seperti kedai kopi, kedai jus, dan minuman lainnya. 45 Kafe Rumah minum, kelompok ini mencakup jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagianatau seluruh bangunan permanen yang menjual dan menyajikan utamanya minuman untuk umum di tempat usahanya, baik dilengkapi dengan peralatanperlengkapan untuk proses pembuatan dan penyimpanan maupun tidak dan telah mendapatkan surat keputusan sebagai rumah minum dari instansi yang membinanya maupun belum. Penyediaan makanan minuman keliling, kelompok ini mencakup usaha penyediaan makanan minuman yang dijual secara eceran dan menyajikan makanan dan minuman siap dikonsumsi yang didahului dengan proses pembuatan dan biasanya dijual dengan cara berkeliling, seperti tukang bakso keliling, tukang lontong sayur keliling, es cendol, jamu gendong dan lain-lain. Rincian 2 : Apakah selama bulan Maret 2015, usaha ini menggunakan bahan pokok berikut? Rincian ini ditujukan untuk mengetahui penggunaan dan pengolahan bahan pokok yang dilakukan oleh usaha hotel atau usaha penyedia makan minum selama bulan Maret 2015. Tuliskan salah satu kode angka ganjil 1,3,5,7 jika usaha tersebut mempergunakan bahan pokok Beras, Jagung, Kacang kedelai, Daging Sapi, Daging Ayam, Bawang Merah, Bawang Putih, Cabe, Tepung Terigu, Minyak Goreng, Gula Pasir, atau Garam. Tuliskan salah satu kode angka genap 2,4,6,8 jika usaha tersebut tidak mempergunakan salah satu dari bahan pokok tersebut. Rincian 3 : Banyaknya tamupengunjung selama bulan Maret 2015 . . . . . . . . . . . . . . . apabila usaha catering atau penyedia makan minum keliling, isikan banyaknya porsi yang terjualdi pesan Tuliskan banyaknya tamupengunjung selama bulan Maret 2015, jika usaha catering atau penyedia makan minum keliling, isikan banyaknya porsi yang terjualdipesan, misalnya satuan piring, mangkuk, bungkus, dll Rincian 4 : Banyaknya hari kerja beroperasi selama Bulan Maret 2015 . . . . . . . . . . . . Tuliskan banyaknya hari kerjaberoperasi usaha selama Bulan Maret 2015. PERHATIAN : Apabila semua jawaban dari rincian 2 berkode 2, 4, 6 atau 8 “Tidak” maka STOP 46 Rincian 5 : Keterangan KonsumsiPenggunaanPengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh UsahaPerusahaan Selama Bulan Maret 2015 Rincian ini mencakup keterangan tentang volume atau jumlah serta nilai bahan pokok yang diolah digunakan oleh usaha hotel dan penyediaan makanan dan minuman selama bulan Maret 2015. Disamping itu, juga volume atau jumlah serta nilai bahan pokok yang digunakan untuk stok oleh usaha tersebut. Kolom 1 : Jenis Bahan Pokok Tentukan jenis bahan pokok yang diolah dipergunakan sebagai input oleh usaha hotel dan usaha penyedia makan minum, berdasarkan jenis bahan pokok yang digunakan. Jenis bahan pokok yang ditanyakan meliputi: i. Beras, meliputi: 1. Beras. 2. Beras Ketan. 3. Tepung BerasKetan. ii. Jagung, meliputi: 4. Jagung basah dengan kulit 5. Jagung basah tanpa kulit 6. Jagung kering tanpa kulit 7. Jagung pipilan basah 8. Jagung pipilan kering 9. Beras jagung 10. Tepung jagungmaizena iii. Kacang kedelai, termasuk kacang kedelai lokal dan kacang kedelai impor; meliputi: 11. Kedelai biji kering 12. Kedelai basah dengan kulit baik dengan batang dan daun atau tidak iv. Daging sapi, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan, kepala, dan kulit; meliputi: 13. Daging sapi segargiling 14. Daging sapi bekuasap 15. Tetelan 16. Tulang iga sapi v. Daging ayam, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan; meliputi: 17. Daging ayam ras ayam potong 18. Daging ayam buras ayam kampung 47 vi. Bawang merah, baik bawang merah lokal maupun impor, namun tidak termasuk bawang daun dan bawang bombay; meliputi: 19. Bawang merah utuh bawang kering konsumsi 20. Bawang merah giling 21. bawang merah goreng vii. Bawang putih, termasuk bawang putih lokal dan bawang putih impor; meliputi: 22. Bawang putih utuh bawang kering konsumsi 23. Bawang putih giling 24. Bawang putih goreng viii. Cabe, kecuali paprica dan saus cabe; meliputi: 25. Cabe merah besar dan cabe keriting segar 26. Cabe merah besar dan cabe keriting kering 27. Cabe merah besar dan cabe keriting giling 28. Cabe merah besar dan cabe keriting bubuk 29. Cabe hijau besar segar 30. Cabe hijau besar giling 31. Cabe rawit ix. Tepung terigu, melipuiti: 32. Tepung terigu. x. Minyak goreng, termasuk minyak goreng yang sudah dimurnikan dibuat oleh pabrik seperti Bimoli, Filma, dsb maupun yang belum dimurnikan minyak klentik, baik curah maupun kemasan. Namun tidak termasuk minyak samin, lemak, dan margarine. Meliputi: 33. Minyak kelapa 34. Minyak sawit 35. Minyak goreng lainnya seperti: minyak bunga matahari, minyak jagung, minyak kedelai. xi. Gula pasir, termasuk gula pasir lokal dan impor. Kecuali gula batu dan gula biang sakarin. Meliputi: 36. Gula pasir xii. Garam, termasuk garam krosokcurah, garam halus, dan garam kemasan. Meliputi: 37. Garam 48 Kolom 2 : Volume Bahan Pokok Kg Tuliskan jumlah volume bahan pokok yang diolah atau digunakan sebagai bahan baku atau input untuk membuat atau melakukan proses produksi dari usaha yang dilakukan selama bulan Maret 2015 dalam kilogram kg. Banyaknya volume bahan baku yang dituliskan disini terdiri dari: a. Penggunaanpengolahan adalah semua bahan baku yang dimasak atau diolah oleh usaha ini, tanpa melihat apakah jenis makanan yang dibuat output yang dihasilkan terjual atau tidak termasuk yang tercecer, dimakan sendiri, diberikan kepada pihak lain, maupun tersisa. b. Pembelian, pemberian dan produksi sendiri; adalah semua bahan baku yang didapatkan dari proses pembelian dan pemberian dari pihak lain, termasuk hasil dari produksi sendiri. c. Stok awal, semua persediaan bahan pokok yang belum digunakandiolah pada awal bulan Maret 2015 d. Stok akhir, seluruh persediaan jenis bahan pokok yang ada dan belum digunakan pada saat akhir Maret 2015. Apabila responden menggunakan minyak goreng dengan satuan liter, maka konversi secara umum untuk 1 liter minyak goreng adalah 0,9 kg. 49 Kolom 3 : Nilai Bahan Pokok Rp Tuliskan nilai bahan pokok yang digunakan atau diolah pada kolom 3. Nilai bahan pokok adalah nilai volume bahan pokok yang digunakan Kg selama bulan Maret 2015 dikonversikan ke dalam nilai rupiah dengan cara mengalikan dengan harga per kg Rp. Apabila bahan pokok yang digunakan lebih dari satu jenismerk dengan harga yang berbeda, maka nilai bahan baku merupakan penjumlahan dari nilai masing-masing jenis bahan pokok tersebut. BLOK IV : CATATAN Blok ini bertujuan untuk menginformasikan hal-hal penting yang tidak dicakup didaftar pertanyaan. Tuliskan hal-hal penting apabila ada yang perlu diberi catatan baik yang berkaitan perusahaanusaha yang menjadi sampel. BLOK V : PENGESAHAN Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas dalam usaha permintaan data kepada respondenperusahaan. Tuliskan nama pemberi jawaban, jabatan, nomor telepon, tanggal pengesahan, serta tanda tangan dan cap perusahaan jika ada. 50 51 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VKBP15-SIND Daftar VKBP15-SIND Dalam pelaksanaan pencacahan perusahaanusaha yang menjadi sampel dalam survei ini, petugas akan dibekali dua daftar sampel, yaitu: i VKBP15-DSIBS, yaitu daftar sampel yang berisi daftar nama dan alamat usaha Industri Besar dan Sedang yang mengolah bahan pokok sebagai bahan bakunya, ii VKBP15-DS, yaitu daftar sampel usaha Industri Mikro dan Kecil yang mengolah bahan pokok sebagai bahan bakunya dari hasil listing pada blok sensus terpilih. Petugas pencacah melakukan pendataan perusahaanusaha berdasarkan kedua daftar tersebut. Pencacahan perusahaan usaha yang menjadi responden pada survei ini menggunakan daftar VKBP15-SIND. Daftar VKBP15-SIND digunakan untuk mendata penggunaan bahan pokok sebagai bahan baku pada perusahaanusaha terpilih di industri manufaktur. Perusahaan atau usaha yang terkena sampel pada survei ini adalah semua usaha industri manufaktur yang menggunakan bahan pokok sebagai bahan bakunya pada kabupatenkotablok sensus terpilih. Daftar VKBP15-SIND terdiri dari 5 blok yaitu: Blok I. : Pengenalan Tempat Blok II : Keterangan Petugas Blok III. : Keterangan Perusahaan Usaha Blok IV. : Catatan Blok V. : Pengesahan Pada VKBP15-SIND halaman satu sebelah kanan atas tuliskan kode skala industri sesuai pada daftar VKBP15-DSIBSVKBP15-DS. Tuliskan kode “1” “IBS” jika berasal dari sampel VKBP15- DSIBS dan tuliskan kode “2” “IMK” jika berasal dari sampel VKBP15- DS. BLOK I : PENGENALAN TEMPAT Blok ini digunakan untuk mencatat identitas responden. Tujuannya adalah untuk memudahkan proses pengolahan data, dan mengetahui dari mana kuesioner tersebut berasal. BAB 6 52 Rincian 1 s.d 6 : Provinsi, KabupatenKota, Kecamatan, KelurahanDesa, Nomor Blok Sensus dan Nomor Kode Sampel Tuliskan nama dan kode provinsi, kabupatenkota, kecamatan, kelurahandesa, nomor blok sensus dan nomor kode sampel sesuai dengan Blok I pada daftar VKBP15-DSIBS, atau VKBP15-DS. Untuk perusahaanusaha yang ada dalam daftar VKBP15-DSIBS dan berlokasi di luar blok sensus terpilih, Nomor Blok Sensus dan Nomor Kode Sampel NKS boleh kosong. Rincian 7 : Nomor urut perusahaanusaha Tuliskan nomor urut sampel sesuai dengan daftar VKBP15-DS atau daftar VKBP15-DSIBS yang dijadikan dasar pemilihan sampel. Rincian 8 : Nama lengkap perusahaanusaha Tuliskan secara lengkap dan jelas nama lengkap perusahaanusaha. Jika kegiatan usaha tersebut tidak mempunyai nama, maka tuliskan jenis usahanya dan diikuti nama pengelola usaha tersebut. Contoh:

a. Perusahaanusaha yang mempunyai nama: