15 1 Untuk simplifikasi notasi dalam evaluasi terhadap hasil awal stratifikasi maka dilakukan
perubahan notasi. k : blok sensus
j : peringkat pertama indeks konsentrasi usahadengan kategori –jj=1, 2
j ‟ : peringkat kedua indeks konsentrasi usaha dengan kategori -j‟ j‟= 0, 1, 2
Untuk j ‟=0 berarti blok sensus tersebut hanya memuat salah satu jenis kategori saja.
j j
j k
N
,
: jumlah usaha pengguna bahan pokok dengan kategori j dalam substrata j,j ‟
j j
N : rata-rata banyaknya usaha pengguna bahan pokok dengan kategori -j dalam
strata j 2 Prosedur Evaluasi
Untuk j‟=0 Bila
j j
j j
j k
N N
,
, maka j=3, artinya blok sensus k digolongkan dalam strata non konsentrasi usaha.
Untuk j‟0 Bila
j j
j k
N
,
j j
N dan
, j
j j
k
N
j j
N , maka j=j Bila
j j
j k
N
, j
j
N dan
, j
j j
k
N
j j
N , maka j =j ‟
Bila
j j
j k
N
, j
j
N dan
, j
j j
k
N
j j
N , maka j=3 3 Berdasarkan hasil evaluasi, selanjutnya setiap satu blok sensus hanya dikelaskan ke dalam
salah satu kelas, yaitu: a Penyediaan makan minum
b IMK pengguna bahan pokok c Blok Sensus Non Konsentrasi Usaha.
3.5. Jumlah Sampel
Alokasi sampel kabupaten menurut provinsi menggunakan cara compromise allocation. Formula alokasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
dengan = compromise allocation
= equal allocation = proportional allocation
= power of allocation
16
Distribusi sampel menurut provinsi dan kabupaten terpilih ditampilkan dalam lampiran 2, dan 3. Sedangkan alokasi usaha menurut jenis komoditas secara nasional, provinsi, maupun
kabupaten dilakukan secara proporsional dengan mempertimbangkan distribusi usaha hasil listing. Sehingga proses alokasi menunggu hasil listing pada seluruh blok sensus selesai
dilakukan.
3.6. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dari perusahaanusahapengusaha terpilih dilakukan melalui wawancara tatap muka antara pencacah dengan responden. Untuk perusahaan-perusahaan yang
relatif besar, pengumpulan data bisa dilakukan lebih dari satu kali kunjungan. Untuk mencacah usahaperusahaan penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan
pokok, sesuai dengan desainnya maka terlebih dahulu dilakukan listing pada blok sensus terpilih. Listing dilakukan pada rumah tangga sebagai pendekatan untuk mendapatkan usahaperusahaan
penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok dengan menggunakan Daftar VKBP15-L.
3.7. Daftar Sampel
Daftar sampel pada survei konsumsi bahan pokok dibagi menjadi dua yaitu:
a. Daftar Sampel perusahaan VKBP15-DSPH, VKBP15-DSPR, VKBP15-DSPC,
VKBP15-DSLP, VKBP15-DSRS, VKBP15-DSIBS
Daftar Sampel perusahaan adalah daftar yang memuat nama sampel perusahaan menengah besar.Daftar Sampel Perusahaan terdiri dari :
a. VKBP15-DSPH adalah daftar sampel perusahaan yang memuat sampel perusahaan jasa akomodasi yang memiliki restoran
b. VKBP15-DSPR adalah daftar sampel perusahaan yang memuat sampel perusahaan restoran menengah besar
c. VKBP15-DSPC adalah daftar sampel perusahaan yang memuat sampel perusahaan catering
d. VKBP15-DSLP adalah daftar sampel lembaga pemasyarakatan e. VKBP15-DSRS adalah daftar sampel rumah sakit
f. VKBP15-DSIBS adalah daftar sampel industri besar sedang Rincian yang terdapat dalam Daftar sampel perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Rincian Provinsi, yang tercantum pada rincian ini adalah kode dan nama provinsi 2. Rincian kabupatenKota, yang tercantum pada rincian ini adalah kode dan nama
17 kabupatenkota.
3. Kolom 1: Nomor, yang tercantum pada kolom ini adalah nomor urut. 4. Kolom 2 : Kecamatan, berisi kode dan nama kecamatan terpilih
5. Kolom 3 : Kelurahan, berisi kode dan nama desakelurahan terpilih 6. Kolom 4 : Nomor urut Perusahaan, yang tercantum pada kolom ini adalah nomor
urut perusahaanusaha yang terdapat pada kerangka sampel dalam suatu kabupatenkota.
7. Kolom 5 : Nama Lengkap PerusahaanUsaha, yang tercantum pada kolom ini adalah nama perusahaanusaha yang terpilih sebagai sampel.
8. Kolom 6 : Alamat, yang tercantum pada kolom ini adalah alamat dari perusahaanusaha yang terpilih sebagai sampel
9. Kolom 7 : Kegiatan utama, yang tercantum pada kolom ini adalah kegiatan utama perusahaanusaha yang terpilih sebagai sampel
10. Kolom 8 : KBLI – Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia, merupakan KBLI
dari kegiatan utama KBLI 2009 11. Kolom 9 : Hasil Pencacahan, kolom ini berisi kode kondisi hasil pencacahan
perusahaanusaha, yaitu: 1 : ditemukan dan usahanya tetap
2 : ditemukan dan usahanya berubah masih dalam cakupan KBLI 3 : ditemukan dan usahanya berubah diluar cakupan KBLI
4 : pindah dan tidak dapat ditelusuri 5: tutup
6: tidak ditemukan 7: doubleganda
8: baru
b. Daftar Sampel Blok Sensus VKBP15-DSBS