Desain Sampling Stratifikasi Blok Sensus

12 e. Lembaga pemasyarakatan adalah direktori lembaga pemasyarakatan. f. Industri Besar Sedang IBS adalah direktori industri besar sedang g. Usaha penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok adalah master BS hasil listing SE06 yang berisi muatan jumlah usaha penyediaan makan minum dan IMK. 3. Kerangka sampel pemilihan tahap ketiga yaitu daftar rumah tangga yang mengusahakan penyediaan makan minumdan IMK dalam blok sensus terpilih

3.3. Desain Sampling

Desain sampling yang diterapkan dalam Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 dibagi menjadi 3 tahap sebagai berikut: 1. Tahap pertama, memilih 260 kabupaten sampel. Dilakukan secara PPS dengan size banyaknya usaha penyediaan akomodasi dan makan minum, dan industri dalam tiap kabupaten. 2. Tahap kedua, dikelompokkan menjadi dua: a. Untuk lembaga pemasyarakatan, usaha penyedia akomodasi, restoran, rumah sakit, catering dan IBS dilakukan pemilihan sampel secara sistematik pada kabupatenkota tertentu. b. Untuk usaha penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok, tahap kedua adalah pemilihan blok sensus dengan cara PPS dengan size banyaknya usaha penyediaan makan minum dan IMK pada tiap blok sensus. 3. Tahap ketiga, memilih rumah tangga usaha penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok hasil listing pada BS terpilih dengan cara sistematik sampling. Alokasi sampel usaha rumah tangga penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok dalam tiap blok dilakukan di BPS RI setelah proses pendaftaran rumah tanggausaha selesai dilakukan. Alokasi dilakukan secara terpusat dengan melihat distribusi usahaperusahaan menurut komoditas yang dikonsumsi hasil pendaftaran rumah tangga untuk menghasilkan estimasi konsumsi bahan pokok menurut jenis komoditas tersebut.

3.4. Stratifikasi Blok Sensus

Tujuan dilakukannya stratifikasi blok sensus adalah untuk mengelompokkan blok sensus menjadi kelompok-kelompok berdasarkan jumlah relatif usaha penyedia makan minum dan 13 industri mikro kecil pengguna bahan pokok menurut jenis kategorinya. Untuk setiap jenis usaha pengguna bahan pokok, strata konsentrasi yang bersesuaian dengan jenis kategorinya adalah sekelompok blok sensus dengan komposisi jenis usaha yang dominan menonjol. Stratifikasi blok sensus dilakukan pada level provinsi. Notasi Dasar Untuk memudahkan pemahaman terhadap proses stratifikasi blok sensus yang akan dilakukan, berikut ini disajikan notasi-notasi yang digunakan: h : menyatakan blok sensus h = 1, 2, …, k i : menyatakan kategori i = 1, 2 1 : Usaha penyediaan makan minum, 2 : Usaha industri mikro kecil pengguna bahan pokok N hi : banyaknya usaha pengguna bahan pokok dengan kategori i dalam blok sensus h. A i : jumlah blok sensus yang paling sedikit memuat satu usaha pengguna bahan pokok dengan kategori i. N .i : jumlah usaha pengguna bahan pokok dengan kategori -i. Proses Stratifikasi Proses stratifikasi blok sensus dilakukan dengan tahapan seperti berikut: 1 JikaN hi =0 untuk semua i, maka blok sensus tersebut langsung digolongkan sebagai strata non usaha 2 Hitung rata-rata banyaknya usaha pengguna bahan pokok kategori-ipada blok sensus usaha dengan rumus: i i i A N B .  . 3 Menghitung indeks konsentrasi pada setiap blok sensus untuk usaha kategorii dengan rumus: i hi hi B N I  . 4 Membuat peringkat dari I hi diantara seluruh I hi i = 1, 2 untuk seluruh blok sensus seperti berikut: R hi = 1 untuk nilai I hi terbesar pertama R hi = 2 untuk nilai I hi terbesar kedua …. dst. R hi = 0 untuk seluruh i dengan N hi =0. 14 5 Definisikan R 1h = i peringkat pertama blok sensus h bersesuaian dengan kategori penyediaan makan minum untuk R hi =1 dalam blok sensus h, dan R 1h = 0 jika N .h =0 6 Definisikan R 2h = iperingkat kedua blok sensus h bersesuaian dengan kategori IMK pengguna bahan pokok untuk R hi =2 dalam blok sensus h, dan R 2h = 0 jika N .h =0 7 Definisikan stratasubstrata berdasarkan kombinasi dari R 1h dan R 2h . Untuk lebih jelasnya, proses pembentukan blok sensus konsentrasi menurut usaha penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok sesuai kategori secara skematis dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Skema Pembentukan Blok Sensus Konsentrasi BS Jumlah Usaha i=1,2 Indeks Konsentrasi I hi R 1h R 2h Strata 1 2 1 2 1 2 … h N h1 N h2 I h1 I h2 … K N .i N .1 …. A i A 1 …. B i B 1 …. Contoh :  R 1h = 1 dan R 2h = 0, adalah kelompok blok sensus yang hanya mengandung jenis usaha penyediaan makan minum saja.  R 1h = 1 dan R 2h = 2, adalah kelompok blok sensus yang peringkat pertama dari pada indeks konsentrasi terdapat pada jenis usaha penyediaan makan minum, sedangkan peringkat keduanya terdapat pada jenis usaha IMK pengguna bahan pokok. Evaluasi Proses stratifikasi yang telah dilakukan dengan prosedur yang tercantum diatas akan menghasilkan stratifikasi blok sensus awal yang harus dievaluasi sehingga menghasilkan kelompok-kelompok blok sensus yang lebih masuk akal. Prosedur evaluasi terhadap hasil stratifikasi awal adalah sebagai berikut: 15 1 Untuk simplifikasi notasi dalam evaluasi terhadap hasil awal stratifikasi maka dilakukan perubahan notasi. k : blok sensus j : peringkat pertama indeks konsentrasi usahadengan kategori –jj=1, 2 j ‟ : peringkat kedua indeks konsentrasi usaha dengan kategori -j‟ j‟= 0, 1, 2 Untuk j ‟=0 berarti blok sensus tersebut hanya memuat salah satu jenis kategori saja. j j j k N , : jumlah usaha pengguna bahan pokok dengan kategori j dalam substrata j,j ‟ j j N : rata-rata banyaknya usaha pengguna bahan pokok dengan kategori -j dalam strata j 2 Prosedur Evaluasi Untuk j‟=0 Bila j j j j j k N N  , , maka j=3, artinya blok sensus k digolongkan dalam strata non konsentrasi usaha. Untuk j‟0  Bila j j j k N ,  j j N dan , j j j k N  j j N , maka j=j  Bila j j j k N , j j N dan , j j j k N  j j N , maka j =j ‟  Bila j j j k N , j j N dan , j j j k N j j N , maka j=3 3 Berdasarkan hasil evaluasi, selanjutnya setiap satu blok sensus hanya dikelaskan ke dalam salah satu kelas, yaitu: a Penyediaan makan minum b IMK pengguna bahan pokok c Blok Sensus Non Konsentrasi Usaha.

3.5. Jumlah Sampel