Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
2
Dini Sugiarti, 2015 PEMANFAATAN MED IA ILUSTRASI LAGU D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
yang berirama. Puisi berkaitan erat dengan perasaan penulisnya. Kata-kata indah yang disusun sedemikian rupa merupakan pernyataan perasaan penulis yang
bercampur dengan pemikiran dan imajinasi penulis. Sejalan dengan itu, Wordsworth dalam Pradopo, 2010, hlm. 6, mempunyai gagasan bahwa puisi
adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Perasaan yang dituangkan dalam menulis puisi tidak hanya berasal
dari daya khayal, namun dapat pula diperoleh dari sebuah pengalaman dan pengamatan.
Di sekolah, pengajaran puisi menjadi tanggung jawab guru bahasa Indonesia. Berdasarkan pengamatan penulis pada tanggal 2 Februari 2015 sampai
tanggal 25 Februari 2015, menulis puisi masih dikategorikan sebagai keterampilan yang sulit bagi siswa. Pada pembelajaran menulis puisi di sekolah ditemukan
beberapa masalah yang dialami oleh siswa di antaranya 1 siswa kurang berminat dalam menulis puisi, 2 siswa menganggap menulis puisi itu membosankan, 3
siswa merasa menulis puisi harus mengikuti aturan atau kaidah terkait tentang pemilihan kata, rima, dan bait, dan 4 siswa selalu kesulitan ketika harus
memulai menulis terbentur dengan ide dan keterbatasan kosakata. Hal tersebut diperparah dengan penggunaan diksi dan penyertaan makna konotasi untuk
memperindah puisi yang seringkali menjadi kendala besar pada siswa dalam mengungkapkan perasaan dan imajinasi siswa yang pada akhirnya tidak
tersampaikan. Selain itu, berdasarkan pengalaman mengajar guru bahasa Indonesia di semester satu, dalam pembelajaran menulis puisi kelas VII ditemui
beberapa faktor hambatan yang dialami siswa. Hambatan tersebut diantaranya siswa merasa jenuh ketika materi pembelajaran memasuki kompetensi dasar
tentang puisi karena guru cenderung menggunakan pendekatan imajinasi untuk siswa agar bisa menulis sebuah puisi.
Kesulitan yang dialami siswa tersebut salah satunya disebabkan media pembelajaran yang digunakan atau dimanfaatkan oleh guru kurang menarik minat
siswa. Pembelajaran menulis selama ini menggunakan cara yang sudah sering dilakukan yaitu meminta siswa menulis, membacanya, dan menyerahkannya
kepada guru dan jarang ditemui penggunaan media yang menarik. Padahal,
3
Dini Sugiarti, 2015 PEMANFAATAN MED IA ILUSTRASI LAGU D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
pendekatan pembelajaran
dengan penggunaan
media yang
tepat dapat
meningkatkan proses belajar siswa yang pada akhirnya, dapat meningkatkan hasil belajar.
Pada dasarnya setiap metode dan media memiliki fungsi yang dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan dan mengembangkan motivasi belajar siswa.
Namun setiap metode dan media tersebut tidak dapat digunakan sesuai keinginan tetapi harus diterapkan sesuai kebutuhan, situasi dan kondisi agar menghasilkan
ketercapaian tujuan pembelajaran. Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda. Tidak semua siswa
dapat menggunakan dan mengembangkan imajinasinya untuk menulis sebuah puisi. Siswa dapat mengalami kebuntuan ketika menulis puisi sehingga
memungkinkan untuk siswa tidak mampu menulis satu larik pun. Dihadapkan dalam situasi seperti itu peneliti beranggapan, bahwa dalam sebuah pembelajaran
tidak hanya dibutuhkan pendekatan yang baik tetapi dibutuhkan pula media pembelajaran yang cocok dan menarik untuk mempermudah guru dan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar. Beranjak dari berbagai alasan dan fakta di atas penulis memiliki
ketertarikan untuk menerapkan media auditif dalam pembelajaran menulis puisi dengan tujuan meningkatkan kemampuan menulis puisi. Media auditif adalah
jenis media yang berhubungan dengan indra pendengaran Komalasari, 2011, hlm. 85. Dalam hal ini, penulis menggunakan media auditif jenis lagu sebagai
stimulus utama. Media pembelajaran dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memaksimalkan keterampilan siswa dalam menulis puisi. Keterampilan yang
dimiliki siswa tentu tidak hanya terpaku dalam penggunaan imajinasi saja, tetapi dapat juga memanfaatkan kemampuan pancaindra sebagai pemicu munculnya
motivasi, ide, dan perasaan dalam menulis puisi. Dalam hal ini lagu dinilai dapat mewadahi aktivitas siswa sebagai media pembelajaran dalam kegiatan menulis
puisi mengingat besarnya minat siswa terhadap musik atau lagu dalam kaitannya dengan pengalihan perhatian dan konsentrasi dalam memicu keinginan untuk
fokus pada suatu hal. Media pembelajaran ini juga dapat digunakan sebagai pemicu awal untuk merangsang imajinasi dan menemukan ide dalam memulai
4
Dini Sugiarti, 2015 PEMANFAATAN MED IA ILUSTRASI LAGU D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
menulis puisi. Media ilustrasi lagu merupakan media yang bersifat auditif atau lebih memanfaatkan indra pendengaran manusia. Lagu yang mengandung musik
pada umumnya dapat melenturkan otot-otot yang kaku dan tegang sehingga menjadi rileks. Hal ini berhubungan dengan terciptanya lingkungan belajar siswa
yang menyenangkan dan menarik perhatian sehingga siswa menjadi lebih antusias dan terdorong keinginan serta keaktifannya dalam pembelajaran.
Media ilustrasi lagu ini digunakan untuk membantu kegiatan belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Pembelajaran menulis puisi nantinya
dilakukan dengan memanfaatkan media lagu dan pengaliran imajinasi oleh guru sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan
mampu merangsang ide serta antusias siswa dalam menulis puisi. Pada saat pembelajaran berlangsung, guru memanfaatkan lagu sebagai media yang diputar
di kelas. Bersamaan dengan itu, siswa diminta untuk menutup mata dan hanya memfokuskan fungsi indra pendengaran untuk menciptakan suasana rileks dalam
upaya untuk mengilustrasi siswa dalam hal menemukan berbagai ide untuk menulis puisi.
Meninjau kembali mengenai lagu, terdapat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mariani 2008 dengan judul Pembelajaran Menulis Karangan
Narasi Sugestif dengan Menggunakan Media Lirik Lagu pada Siswa Kelas X SMAN 18 Bandung Tahun Ajaran 20072008. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis karangan naratif sugestif dengan menggunakan media lirik lagu menjadi meningkat. Hal ini dilihat dari
perhitungan uji hipotesis yang menunjukkan bahwa rata-rata nilai prates 50,88 dan rata-rata nilai pascates 68,69 serta nilai t
hitung
27,031 t
tabel
1,697, sehingga H
o
ditolak dan H
1
diterima. Artinya hipotesis yang penulis rumuskan bahwa terdapat perbedaan yang berarti antara kemampuan siswa menulis karangan narasi sugestif
sebelum dan setelah diberi tindakan pembelajaran dengan menggunakan media lirik lagu dapat diterima.
Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Utaminingsih 2008 dengan judul Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Media VCD Lagu Padi
pada Siswa Kelas VII SMPN 15 Bandung Tahun Ajaran 20072008. Hasil
5
Dini Sugiarti, 2015 PEMANFAATAN MED IA ILUSTRASI LAGU D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
penelitian tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan mengguaan media VCD Lagu Band Padi menjadi meningkat. Hal ini
terbukti dengan adanya peningkatan sebesar 12,135 nilai rata-rata siswa dari prates sebesar 62,108 menjadi pascates sebesar 74,243. Artinya hipotesis yang
penulis rumuskan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan media VCD lagu band Padi
dapat diterima. Selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Suganda 2014 dengan
judul Pemanfaatan Media Grup Facebook dengan Teknik Akrostik dalam Pembelajaran Menulis Puisi Bebas pada Siswa Kelas VIII.D SMP Negeri 4
Bandung Tahun Ajar 2013-2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran pada kelas eksperimen dapat memberikan kenaikan rata-rata
kemampuan menulis puisi yang lebih signifikan dibandingkan pembelajaran pada kelas kontrol. Pada kelas kontrol kenaikan rata-rata kemampuan menulis puisi
sebesar 1,99 poin yaitu dari 61,31 skor prates menjadi sebesar 63,31 skor pascates sedangkan pada kelas eksperimen kenaikan rata-rata kemampuan
menulis puisi yaitu sebesar 22 poin dari 61,63 skor prates menjadi sebesar 83,63 skor pascates. Artinya, penggunaan media Facebook efektif dan
bermanfaat untuk digunakan dalam pembelajaran menulis puisi. Alasan yang memperkuat penelitian ini memfokuskan lagu sebagai
media pembelajaran di SMP Negeri 10 Bandung khususnya kelas VII A karena kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran khususnya pembelajaran
menulis puisi. Siswa juga merasa jenuh dengan lingkungan belajar yang monoton dan kurang menarik. Penggunaan media lagu dapat menciptakan suasana belajar
yang berbeda dan diminati siswa. Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dalam mengujicobakan sebuah media pembelajaran yakni media ilustrasi lagu dalam pembelajaran menulis puisi terhadap siswa kelas
VII.A SMP Negeri 10 Bandung tahun ajaran 20142015.
6
Dini Sugiarti, 2015 PEMANFAATAN MED IA ILUSTRASI LAGU D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu