Tabel 3.6 Penampang ekivalen dinding pengisi sebagai strut dengan bukaan 40
t
inf
mm w
i
mm bentang 5 m tinggi 4 m
Strut 1 100,000
145,143
bentang 5 m tinggi 3,5 m Strut 2
100,000 143,547
bentang 3 m tinggi 4 m Strut 3
100,000 108,919
bentang 3 m tinggi 3,5 m
Strut 4 100,000
101,858
3.5 Perhitungan Kekuatan Diagonal Compression Strut Saneinejad-Hobbs 1995
3.5.1 Penetapan Parameter
= 0,4 diambil dari ketentuan ACI 530-88
c
= 0,002 f’m = 3,54 εθa
= =
4000 5000
= 0,773
θ =
tan
−1
= 37,694 Tegangan tekan efektif dinding pengisi Pers. 2.31
= 0,6 ∅
′
f
c
= 0,6 x 0,65 x 3,54 = 1,381 MPa Batas atas tegangan kontak nominal
Universitas Sumatera Utara
� =
1 + 3
2 4
� =
1,381 1 + 3 0,4
2
0,773
4
= 1,252 �
� =
1 + 3
2
� =
1,381 1 + 3 0,4
2
= 1,089 �
Mn pada kolom = 125158000 Nmm, jika M
pc
= M
n
dengan = 1 maka M
pc
= 125158000 Nmm. Sedangkan Mn pada balok = 258382200 Nmm, jika M
pb
= M
n
dengan = 1 maka M
pb
= 258382200 Nmm. Panjang bidang kontak portal dengan dinding pengisi
Hubungan balok dan kolom menyatu sehingga nilai M
pj
adalah nilai terkecil di antara M
pc
dan M
pb
. Dengan menggunakan Pers. 2.19a dan Pers. 2.19b:
= 2
+ 2 �
0,4
′
2 125158000 + 2 0,2 125158000 1,252 100
0,4 3400
154λ,12λ ≤ 1360
Universitas Sumatera Utara
Ambil nilai α
c
h = 1360, sehingga diperoleh = 0,340
= 2
+ 2 �
0,4
′
2 125158000 + 2 0,2 258382200 1,089 100
0,4 4400
1802,2 ≤ 1760
Ambil nilai = 1360, sehingga diperoleh
= 0,352 Tegangan kontak
=
2
� 1 −
−
= 0,773
2
1,252 0,34 1 − 0,34 − 0,4 0,773
= 0,07935 =
2
� 1 −
−
= 0,773
2
1,089 0,352 1 − 0,352 − 0,4 0,773
= 0,06872 karena A
c
A
b
, maka sesuai Pers. 2.21a � = �
= 1,089 �
Universitas Sumatera Utara
� = � = 1,252
0,06872 0,07935
= 1,084 �
Dan sesuai Pers. 2.15 � = �
� = 0,4 1,089 = 0,490 �
Keruntuhan sudutujung diagonal CC, dihitung memakai Pers. 2.29
= =
1 − � + � cos
�
= =
1 − 0,34 0,34 100 4000 1,084 + 0,352 100 5000 0,49 cos 37,694
= = 231956
= 231,956 Keruntuhan tekan diagonal DC, dihitung memakai Pers. 2.30, 2.31 dan 2.32
= 1 −
2 ′ 2
+
′ 2
= 1 −
2 ′ 2
+
′ 2
= 1 − 0,340
2
3400
2
+ 4400
2
= 4939,184
Universitas Sumatera Utara
= 1 −
40
2
= 1,381 1 −
4939,1837 40 100
2
= 0,72443 �
Maka,
= =
0,5
′
cos �
= =
0,5
′
cos �
= = 155636,8
= 155,637 Keruntuhan Geser S dihitung memakai Pers. 2.34
tan �
′
= 1 −
′ ′
tan �
′
= 1 − 0,340
3400 4400
= 0,51
= =
′
1 − 0,45 tan �
′
tan � 0,83
′
cos �
= =
1 0,39 100 4400 1 − 0,45 0,51 tan 37,694
0,83 1 100 4400 cos 37,694
Universitas Sumatera Utara
288216,21 461528 =
= 288216,21 = 288,216
Dari ketiga mode keruntuhan yang ditinjau, keruntuhan tekan diagonal akan terjadi lebih dahulu dibanding dengan mode keruntuhan yang lain sehingga dianggap
yang paling menentukan, maka R = 155,637 kN. Dan selanjutnya untuk perhitungan kekuatan strut-strut yang lain nilainya ditampilkan dalam Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Kekuatan strut
Daya dukung kN Strut 1
123,216
Strut 2 89,152
Strut 3 65,884
Strut 4
77,742
3.6 Sendi Plastis Balok, Kolom dan Dinding bata