dinding bata. Selain itu, pada beberapa bangunan terjadi mekanisme keruntuhan soft- story. Keruntuhan soft-story diakibatkan karena konfigurasi dinding pengisi yang
berbeda antara lantai satu dengan lantai-lantai di atasnya.
1.2 Permasalahan
Di Indonesia pada umumnya dinding pengisi hanya diperhitungkan sebagai beban yang disalurkan ke struktur sehingga mengakibatkan pengaruh kekuatan dan
kekakuan dinding pengisi tidak diperhitungkan dalam perencanaan suatu bangunan. Hal ini bertentangan dengan kenyataan karena sebenarnya dinding pengisi ini dapat
merubah perilaku dari struktur. Dari latar belakang tersebut, penelitian ini akan membahas seberapa besar pengaruh kekakuan, kekuatan dan penempatan
konfigurasi dinding bata terhadap struktur.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian pada tesis ini adalah: 1.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kekakuan, kekuatan dan penempatan konfigurasi dinding bata terhadap struktur.
2. Untuk membandingkan kinerja antara struktur open frame, struktur fully-
infilled wall frame, struktur fully-infilled wall frame dengan bukaan 16,
Universitas Sumatera Utara
struktur fully-infilled wall frame dengan bukaan 40, dan struktur open first-story frame.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup dari penelitian ini adalah: 1.
Struktur bangunan yang digunakan adalah struktur beton bertulang. 2.
Menggunakan Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung SNI 03-1726-2002.
3. Menggunakan Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan
Gedung 1987. 4.
Struktur bangunan dimodelkan sebagai portal 2 dimensi dan terdiri dari 5 model yaitu portal terbuka open frame, portal dengan dinding pengisi di
keseluruhan struktur fully-infilled wall frame, portal dengan dinding pengisi di keseluruhan struktur dengan bukaan 16, portal dengan dinding
pengisi di keseluruhan struktur dengan bukaan 40, dan portal dengan dinding pengisi di seluruh struktur kecuali lantai satu open first-story
frame. 5.
Dinding bata dengan portal terkoneksi dengan baik. 6.
Bangunan berada pada wilayah gempa 4 dan 6 serta terletak di atas tanah sedang.
Universitas Sumatera Utara
7. Parameter yang akan ditinjau antara lain simpangan atap, simpangan antar
lantai story drift, kekakuan, daktilitas, dan kapasitas struktur. 8.
Analisa struktur yang digunakan adalah Analisa Statik Ekivalen dan Analisa Ragam Spektrum Respons, khusus untuk analisa perilaku non
liniernya menggunakan Analisa Beban Dorong Statik Static Pushover Analysis.
9. Dinding bata dimodelkan sebagai Equivalent Diagonal Strut yang
diusulkan oleh Saneinejad dan Hobbs 1995, FEMA 273, dengan memperhatikan faktor bukaan pada dinding pengisi seperti pintu dan
jendela yang diusulkan oleh Asteris 2003.
1.5 Metodologi Penelitian