2.3.4.3 Kekakuan Diagonal Tekan Ekivalen
Modulus elastisitas sekan dari diagonal tekan ekivalen pada kondisi beban puncak dihitung sebagai berikut:
= � = ∆ 2.37
dimana ∆
d
= ∆
h
cos θ dan d = panjang diagonal panel. Dengan mengganti ∆y dan d maka rumus diatas dapat ditulis dalam bentuk
lendutan horizontal puncak sebagai berikut:
= ∆
2
� 2.38
Modulus elastisitas initial yang digunakan pada analisis dapat diambil dua kali nilai modulus secant sebagai berikut:
= 2
∆
2
� 2.39
2.4 Diagonal Tekan Ekivalen Equivalent Diagonal Strut berdasarkan FEMA
273
Lebar efektif diagonal compression strut yang digunakan untuk menganalisis kekuatan dan kekakuan dinding pengisi bata berdasarkan model FEMA 273 dihitung
dengan rumus:
Universitas Sumatera Utara
= 0,175
1 −0,4
2.40
1
= sin 2
� 4
1 4
2.41
dimana: h
col
= tinggi kolom di antara as-balok h
inf
= tinggi dinding pengisi E
fe
= modulus elastisitas material portal E
me
= modulus elastisitas material dinding pengisi I
col
= inersia penampang kolom L
inf
= panjang dinding pengisi r
inf
= panjang diagonal dinding pengisi t
inf
= tebal dinding pengisi θ
= sudut yang dibentuk antara tinggi dan panjang dinding pengisi
1
= koefisien yang digunakan untuk menentukan lebar efektif strut a
= lebar efektif strut
Universitas Sumatera Utara
2.5 Diagonal Tekan Ekivalen Equivalent Diagonal Strut Berdasarkan Asteris
2003
Asteris 2003 mengajukan sebuah formula dalam penentuan lebar efektif diagonal compression strut
dengan menambahkan sebuah faktor koreksi ke model FEMA 273 yang merupakan faktor reduksi kekakuan akibat adanya bukaan pada
dinding pengisi pintu, jendela, dan lain-lain sesuai persamaan: =
2.42
dimana = faktor reduksi kekakuan dengan menggunakan Gambar 2.6 dan Gambar
2.7 a
= lebar efektif strut sesuai dengan FEMA 273, sesuai Pers. 2.40 dan 2.41 Gambar 2.4 menunjukkan
faktor reduksi kekakuan dinding pengisi untuk case
B, Gambar 2.5 menunjukkan faktor reduksi kekakuan dinding pengisi dengan posisi bukaan yang berbeda, sedangkan untuk posisi bukaan dengan persentase yang
berbeda dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 Faktor reduksi kekakuan dinding pengisi yang berhubungan dengan
persentase bukaan case B lihat Gambar 2.7 Asteris, 2003
Gambar 2.5 Faktor reduksi kekakuan dinding pengisi yang berhubungan dengan persentase bukaan dengan posisi bukaan yang berbeda lihat Gambar
2.7 Asteris, 2003
Fakt or
reduks i ke
kaku an
Fakt or
reduks i ke
kaku an
Persentase bukaan
Persentase bukaan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6 Posisi bukaan case A, B, dan C dan persentase bukaan Asteris, 2003
2.6 Portal-Isi Hasil Riset Eksperimen Mehrabi et al 1996