BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada  bagian  ini  akan  dibahas  tentang  hasil  analisis  berupa  kekakuan  lateral, simpangan  antartingkat,  daktilitas,  kurva  kapasitas,  dan  performance  point  dari
masing-masing  model  untuk  kemudian  dibandingkan  mana  yang  mempunyai performa yang lebih baik.
4.1 Kekakuan Lateral
Kekakuan lateral diperoleh dengan memberikan beban sebesar 1 kN pada atap struktur.  Struktur  dimodelkan  sebagai  kantilever.  Kekakuan  diperoleh  dari
perbandingan  antara  beban  1  kN  dengan  besarnya  perpindahan  yang  terjadi  akibat pembebanan, seperti terlihat pada Gambar 4.1. Perbandingan kekakuan struktur untuk
berbagai model dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Gambar 4.1 Pemodelan struktur sebagai kantilever
Δ P
= �
∆
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Perbandingan kekakuan struktur berbagai model
Jenis Model Simpangan
Atap mm Kekakuan  1
kNsimpangan atap
Model 1 0,071985
13,892 Model 2
0,047821 20,911
Model 3 0,058683
17,041 Model 4
0,066423 15,055
Model 5 0,060147
16,626
Dari tabel  di  atas dapat  diketahui  bahwa nilai  kekakuan  yang terkecil adalah struktur  open  frame.  Struktur  Fully  Infilled  Wall  Frame  memiliki  kekakuan  yang
terbesar  kemudian  diikuti  struktur  Fully  Infilled  Wall  dengan  bukaan  16,  struktur Open First-Story Frame, dan struktur Fully Infilled Wall Frame dengan bukaan 40.
4.2 Simpangan Tingkat dan Simpangan Antartingkat
Berdasarkan  SNI  03-1726-2002  Pasal  8,  simpangan  antarlantai  ditentukan berdasarkan  2  kinerja,  yaitu  kinerja  batas  layan  dan  kinerja  batas  ultimit.  Untuk
kinerja  batas  layan  SNI  03-1726-2002  membatasi  simpangan  antartingkat  yang dihitung  dari  simpangan  struktur  gedung  tidak  boleh  melampaui  Pers.  2.49  dan
2.50. Sedangkan Untuk memenuhi persyaratan kinerja batas ultimit struktur gedung,
Universitas Sumatera Utara
simpangan  antartingkat  yang  dihitung  dari  simpangan  struktur  gedung  tidak  boleh melebihi Pers. 2.53. Perhitungan kontrol simpangan batas layan model 1 dirangkum
dalam Tabel 4.2 dan 4.3. Tabel 4.2 Perhitungan  simpangan antartingkat story drift kinerja batas layan model
1 pada zona gempa sedang
Tingkat h
mm Simpangan
Tingkat mm
Simpangan Antartingkat
mm R
Batas maksimum =
0,03hR mm
Cek
1 4000
1,354 1,354
4,8 25
OK 2
3500 2,919
1,565 4,8
21,875 OK
3 3500
4,355 2,789
4,8 21,875
OK 4
3500 5,524
2,735 4,8
21,875 OK
5 3500
6,349 3,614
4,8 21,875
OK 6
3500 6,817
3,203 4,8
21,875 OK
Tabel 4.3 Perhitungan  simpangan antartingkat story drift kinerja batas layan model 1 pada zona gempa kuat
Tingkat h
mm Simpangan
Tingkat mm
Simpangan Antartingkat
mm R
Batas maksimum =
0,03hR mm
Cek
1 4000
1,045 1,045
8 15
OK 2
3500 2,252
1,207 8
13,125 OK
3 3500
3,359 2,153
8 13,125
OK 4
3500 4,262
2,109 8
13,125 OK
5 3500
4,898 2,789
8 13,125
OK 6
3500 5,261
2,472 8
13,125 OK
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan  kontrol  simpangan  batas  layan  model  2  dirangkum  dalam  Tabel 4.4 dan 4.5.
Tabel 4.4 Perhitungan  simpangan antartingkat story drift kinerja batas layan model 2 pada zona gempa sedang
Tingkat h
mm Simpangan
Tingkat mm
Simpangan Antartingkat
mm R
Batas maksimum =
0,03hR mm
Cek
1 4000
0,964 0,964
4,8 25
OK 2
3500 1,977
1,012 4,8
21,875 OK
3 3500
2,885 1,873
4,8 21,875
OK 4
3500 3,626
1,753 4,8
21,875 OK
5 3500
4,151 2,398
4,8 21,875
OK 6
3500 4,453
2,056 4,8
21,875 OK
Tabel 4.5 Perhitungan  simpangan antartingkat story drift kinerja batas layan model 2 pada zona gempa kuat
Tingkat h
mm Simpangan
Tingkat mm
Simpangan Antartingkat
mm R
Batas maksimum =
0,03hR mm
Cek
1 4000
0,746 0,746
8 15
OK 2
3500 1,526
0,780 8
13,125 OK
3 3500
2,226 1,446
8 13,125
OK 4
3500 2,797
1,351 8
13,125 OK
5 3500
3,203 1,852
8 13,125
OK 6
3500 3,438
1,586 8
13,125 OK
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan  kontrol  simpangan  batas  layan  model  3  dirangkum  dalam  Tabel 4.6 dan 4.7.
Tabel 4.6 Perhitungan  simpangan antartingkat story drift kinerja batas layan model 3 pada zona gempa sedang
Tingkat h
mm Simpangan
Tingkat mm
Simpangan Antartingkat
mm R
Batas maksimum =
0,03hR mm
Cek
1 4000
1,403 1,403
4,8 25
OK 2
3500 2,516
1,113 4,8
21,875 OK
3 3500
3,439 2,326
4,8 21,875
OK 4
3500 4,179
1,853 4,8
21,875 OK
5 3500
4,700 2,847
4,8 21,875
OK 6
3500 4,999
2,152 4,8
21,875 OK
Tabel 4.7 Perhitungan  simpangan antartingkat story drift kinerja batas layan model 3 pada zona gempa kuat
Tingkat h
mm Simpangan
Tingkat mm
Simpangan Antartingkat
mm R
Batas maksimum =
0,03hR mm
Cek
1 4000
1,084 1,084
8 15
OK 2
3500 1,945
0,861 8
13,125 OK
3 3500
2,654 1,793
8 13,125
OK 4
3500 3,224
1,432 8
13,125 OK
5 3500
3,626 2,195
8 13,125
OK 6
3500 3,859
1,665 8
13,125 OK
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan kontrol simpangan batas ultimit model 1 dirangkum dalam Tabel 4.8 dan 4.9.
Tabel 4.8 Perhitungan  simpangan antartingkat story drift kinerja batas ultimate model 1 pada zona gempa sedang
Tingka t
h mm
Simpang an
Tingkat mm
Simpa ngan
Antarti ngkat
mm R
ζ = 0,7R
Simpangan Antartingk
at x ζ  mm
∆ ijin = 0,02
hi mm
Ce k
1 4000
1,354 1,354
4,8 3,36
4,549 80
OK 2
3500 2,919
1,565 4,8
3,36 5,260
70 OK
3 3500
4,355 2,789
4,8 3,36
9,372 70
OK 4
3500 5,524
2,735 4,8
3,36 9,190
70 OK
5 3500
6,349 3,614
4,8 3,36
12,143 70
OK 6
3500 6,817
3,203 4,8
3,36 10,761
70 OK
Tabel 4.9 Perhitungan  simpangan antartingkat story drift kinerja batas ultimate model 1 pada zona gempa kuat
Tingka t
h mm
Simpang an
Tingkat mm
Simpa ngan
Antarti ngkat
mm R
ζ = 0,7R
Simpangan Antartingk
at x ζ  mm
∆ ijin = 0,02
hi mm
Ce k
1 4000
1,045 1,045
8 5,6
5,854 80
OK 2
3500 2,252
1,207 8
5,6 6,757
70 OK
3 3500
3,359 2,153
8 5,6
12,055 70
OK 4
3500 4,262
2,109 8
5,6 11,811
70 OK
5 3500
4,898 2,789
8 5,6
15,621 70
OK 6
3500 5,261
2,472 8
5,6 13,841
70 OK
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan kontrol simpangan batas ultimit model 2 dirangkum dalam Tabel 4.10 dan 4.11.
Tabel 4.10 Perhitungan  simpangan antartingkat story drift kinerja batas ultimate model 2 pada zona gempa sedang
Tingka t
h mm
Simpang an
Tingkat mm
Simpa ngan
Antarti ngkat
mm R
ζ = 0,7R
Simpangan Antartingk
at x ζ  mm
∆ ijin = 0,02
hi mm
Ce k
1 4000
0,964 0,964
4,8 3,36
3,240 80
OK 2
3500 1,977
1,012 4,8
3,36 3,402
70 OK
3 3500
2,885 1,873
4,8 3,36
6,292 70
OK 4
3500 3,626
1,753 4,8
3,36 5,891
70 OK
5 3500
4,151 2,398
4,8 3,36
8,056 70
OK 6
3500 4,453
2,056 4,8
3,36 6,907
70 OK
Tabel 4.11 Perhitungan  simpangan antartingkat story drift kinerja batas ultimate model 2 pada zona gempa kuat
Tingka t
h mm
Simpang an
Tingkat mm
Simpa ngan
Antarti ngkat
mm R
ζ = 0,7R
Simpangan Antartingk
at x ζ  mm
∆ ijin = 0,02
hi mm
Ce k
1 4000
0,746 0,746
8 5,6
4,176 80
OK 2
3500 1,526
0,780 8
5,6 4,367
70 OK
3 3500
2,226 1,446
8 5,6
8,100 70
OK 4
3500 2,797
1,351 8
5,6 7,565
70 OK
5 3500
3,203 1,852
8 5,6
10,369 70
OK 6
3500 3,438
1,586 8
5,6 8,884
70 OK
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan kontrol simpangan batas ultimit model 3 dirangkum dalam Tabel 4.12 dan 4.13.
Tabel 4.12 Perhitungan  simpangan antartingkat story drift kinerja batas ultimate model 3 pada zona gempa sedang
Tingka t
h mm
Simpang an
Tingkat mm
Simpa ngan
Antarti ngkat
mm R
ζ = 0,7R
Simpangan Antartingk
at x ζ  mm
∆ ijin = 0,02
hi mm
Ce k
1 4000
1,403 1,403
4,8 3,36
4,715 80
OK 2
3500 2,516
1,113 4,8
3,36 3,739
70 OK
3 3500
3,439 2,326
4,8 3,36
7,817 70
OK 4
3500 4,179
1,853 4,8
3,36 6,225
70 OK
5 3500
4,700 2,847
4,8 3,36
9,567 70
OK 6
3500 4,999
2,152 4,8
3,36 7,231
70 OK
Tabel 4.13 Perhitungan  simpangan antartingkat story drift kinerja batas ultimate model 3 pada zona gempa kuat
Tingka t
h mm
Simpanga n Tingkat
mm Simp
anga n
Anta rting
kat mm
R ζ =
0,7R Simpangan
Antartingk at x
ζ  mm ∆ ijin
= 0,02 hi
mm Ce
k
1 4000
1,084 1,084
8 5,6
6,070 80
OK 2
3500 1,945
0,861 8
5,6 4,823
70 OK
3 3500
2,654 1,793
8 5,6
10,038 70
OK 4
3500 3,224
1,432 8
5,6 8,017
70 OK
5 3500
3,626 2,195
8 5,6
12,290 70
OK 6
3500 3,859
1,665 8
5,6 9,322
70 OK
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan  hasil  perhitungan  simpangan  kinerja  batas  layan  maupun simpangan  kinerja  batas  ultimit,  kontrol  simpangan  semua  model  masih  memenuhi
syarat yang diizinkan.
4.3 Analisa Statik Nonlinier Pushover