portal  terbuka dan portal  isi dan hasilnya dalam  batas-batas  yang mencukupi  lower bound.
Tabel 2.1 Hasil eksperimen Mehrabi et al 1996 dan analisis portal-isi diagonal tekan ekivalen Saneinejad-Hobbs 1995
Sampel Secant
Stiffnes kNmm
Hasil pengujian maks Beban
kN Selisih
Lendutan mm
Selisih
Portal terbuka 4,21
106,31 -
65,28 -
hasil eksperimen Portal isi hasil
129,65 277,68
161 3,3
95 eksperimen
Analisis Diagonal 40,327
211,729 99
10,5 84
Tekan Ekivalen
2.7 Daktilitas Struktur Bangunan μ
Daktilitas  adalah  kemampuan  suatu  struktur  gedung  untuk  mengalami simpangan pasca-elastik yang besar secara berulang kali dan bolak-balik akibat beban
gempa di atas beban gempa yang menyebabkan terjadinya pelelehan pertama, sambil mempertahankan  kekuatan  dan  kekakuan  yang  cukup,  sehingga  struktur  gedung
tersebut  tetap  berdiri,  walaupun  sudah  berada  dalam  kondisi  di  ambang  keruntuhan. Perilaku  ini  sangatlah  penting,  sebab  selama  proses  pelelehan,  elemen  struktur
tersebut mengalami proses dissipasi energi gempa.
Universitas Sumatera Utara
Terkait dengan desain rancangan untuk suatu struktur bangunan, akan menjadi tidak  ekonomis  apabila  desain  struktur  bangunan  tersebut  direncanakan  memiliki
respon elastis terhadap  gempa kuat. Hal  ini dikarenakan  gempa kuat  tersebut  jarang sekali  terjadi.  Oleh  sebab  itu,  agar  ekonomis,  struktur  bangunan  yang  direncanakan
diharapkan  berespon  inelastis  dengan  tingkat  daktilitas  tertentu  Wibisono  dan  Lie, 2008.
Struktur  dengan  tingkat  daktilitas  tertentu  akan  memungkinkan  terjadinya sendi  plastis  secara  bertahap  pada  elemen-elemen  struktur  yang  telah  ditentukan.
Dengan terbentuknya sendi plastis pada elemen struktur, maka struktur akan mampu menahan beban gempa maksimum tanpa memberikan kekuatan yang berlebihan pada
elemen  struktur  sebab  energi  kinetik  akibat  gerakan  tanah  dasar  yang  diterima  akan dipencarkan pada sendi plastis tersebut. Semakin banyak terbentuk sendi plastis pada
elemen struktur, semakin besar pula energi  gempa  yang dipencarkan.  Setelah terjadi sendi  plastis  pada  suatu  elemen,  defleksi  struktur  serta  rotasi  plastis  masih  terus
bertambah Yuliari dan Suhelda, 2008. Pada struktur rencana, daktilitas struktur tersebut digambarkan dengan faktor
modifikasi  respon  yang  turut  mewakili  faktor  kuat  lebih  overstrenght  factor  serta kapasitas  komponen  struktur  secara  keseluruhan  dalam  kondisi  daktail.  Faktor
modifikasi respon ini dilambangkan dengan simbol μ. Batasan-batasan terkait dengan
kriteria  perencanaan  desain  daktilitas  bangunan  dengan  menggunakan  faktor modifikasi respon dipaparkan sebagaimana berikut Wibisono dan Lie, 2008:
Universitas Sumatera Utara
1. Kekakuan  dan  kekuatan  struktur  ketika  direncanakan  untuk  memenuhi
kondisi di atas pun perlu direncanakan agar dapat memberikan kemampuan yang  cukup  kepada  struktur  bangunan  untuk  melakukan  deformasi  yang
bersifat  elastoplastik  tanpa  runtuh,  bila  mengalami  gempa  rencana maksimum.
2. Untuk memperoleh daktilitas yang tinggi pada struktur gedung tinggi yang
direncanakan,  harus  diupayakan  agar  sendi-sendi  plastis  yang  terbentuk akibat  beban  gempa  maksimum  hanya  terjadi  di  dalam  balok-balok  dan
tidak  terjadi  dalam  kolom-kolom,  kecuali  pada  kaki  kolom  yang  paling bawah dan pada bagian atas kolom penyangga atap. Hal ini dapat terpenuhi
apabila  kapasitas  momen  leleh  kolom  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan kapasitas momen leleh balok yang bertemu pada kolom tersebut.
3. Perlu  dilakukan  pembatasan  terkait  besarnya  perpindahan  displacement
yang  terjadi.  Hal  ini  tidak  lain  untuk  menjaga  integritas  bangunan  serta untuk  menghindari  jatuhnya  korban  jiwa  pada  saat  gempa  rencana
maksimum terjadi. Pada  Tabel  2.2  di  bawah  ini  disajikan  nilai  R  untuk  berbagai  nilai
μ  yang bersangkutan.  Nilai  faktor  daktilitas  struktur  gedung
μ  dalam  perencanaan  struktur dapat  dipilih  sesuai  dengan  kebutuhan  tetapi  tidak  boleh  melampaui  nilai  faktor
daktilitas  maksimum μ
m
yang  dapat  dikerahkan  oleh  masing-masing  subsistem struktur gedung tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Parameter daktilitas struktur gedung berdasarkan SNI 03-1726-2002
Taraf kinerja struktur gedung
μ R
Elastis penuh 1,0
1,6 Daktail parsial
1,5 2,0
2,5 3,0
3,5 4,0
4,5 5,0
2,4 3,2
4,0 4,8
5,6 6,4
7,2 8,0
Daktail penuh 5,3
8,5
2.8 Gempa Nominal Statik Ekivalen