Dukungan dari Pemerintah KabupatenKota

commit to user 130 banyaknya candi yang harus dilindungi menjadikan kegiatan perlindungan yang dilakukan tidak bisa meksimal. Lokasi candi yang jauh dan terpencil seringkali menyebabkan pengawasannya menjadi minim. Komunikasi antara BP3 Jawa Tengah dengan satpam atau juru pelihara candi juga sangat jarang dilakukan, yaitu setiap tanggal dua atau mungkin saat ada kunjungan dari BP3 Jawa Tengah saja. Hal tersebut tentu saja akan berbeda dengan candi yang lokasinya tidak jauh dengan kantor BP3 Jawa Tengah. Candi-candi tersebut cenderung akan lebih diperhatikan karena jarak yang dekat dan dengan begitu apabila ada permasalahan akan langsung dapat ditangani.

c. Dukungan dari Pemerintah KabupatenKota

Selama ini campur tangan pemerintah daerah kabupaten atau kota dalam kegiatan perlindungan candi bisa dikatakan masih sangat kurang. Hampir seluruh kegiatan perlindungan terhadap candi yang meliputi pemasangan pagar, pos jaga, lampu dan sebagainya diupayakan oleh BP3 Jawa Tengah, baik dalam hal SDM pelaksananya maupun dananya. Hal itu mungkin karena pengelolaan BCB yang di atur dalam UU No.5 tahun 1992 tentang BCB masih bersifat sentralistis atau terpusat. Hal-hal yang akan diberlakukan terhadap candi harus diberitahukan dahulu kepada pemerintah pusat, dalam hal ini adalah pada BP3 Jawa Tengah sebagai wakilnya di daerah. Semua tergantung pada persetujuan commit to user 131 dari BP3 Jawa Tengah. Dengan begitu, pemerintah daerah hanya memiliki kewenangan yang sangat terbatas pada candi-candi yang ada di daerahnya. Selain itu apabila nantinya daerah dimungkinkan untuk mengelola candi di daerahnya secara mandiri, daerah tersebut belum tentu memiliki SDM yang dibutuhkan dalam pengelolaan candi seperti ahli arkeologi, arsitektur, dan sebagainya. Apabila terjadi hal-hal terhadap candi, tentunya daerah tidak akan mampu melakukan penanganan yang tepat karena tidak memiliki SDM yang berkompeten di bidangnya. Alasan lain adalah melihat komitmen tiap-tiap daerah untuk melestarikan BCB itu berbeda-beda. Ada yang sungguh-sungguh melestarikannya, ada pula yang hanya membiarkannya. Biasanya itu tergantung dari bagaimana ketertarikan yang dimiliki Kepala Derah. Apabila Kepala Daerah tersebut tertarik dalam bidang ekonomi, maka program-programnya seputar kegiatan pembangunan ekonomi saja. Apabila Kepala Daerah tertarik dalam bidang pendidikan, maka programnya akan diarahkan untuk pengembangan pendidikan. Apabila Kepala Daerahnya tertarik dalam bidang kebudayaan, baru pada kondisi itu akan banyak program yang berkaitan dengan pengembangan kebudayaan, pelestarian BC dan situs di daerahnya. Hal-hal itulah yang mungkin menjadikan pengelolaan BCB sampai sekarang masih diselenggarakan oleh pemerintah pusat yaitu BP3 Jawa Tengah. Seandainya semua daerah telah berkewajiban dan punya commit to user 132 komitmen dalam urusan kebudayaan serta punya SDM yang memadai, maka perlindungan terhadap candi otomatis juga akan berjalan lebih baik. Dengan kondisi sekarang dimana beban yang ditanggung BP3 Jawa Tengah sangat besar, maka tindakan perlindungan yang dilakukan tidak akan dapat optimal. Berbeda bila beban itu dibagi pada masing- masing daerah, beban yang ditanggung akan lebih ringan dan perlindungan yang dilaksanakan dapat lebih optimal.

d. Kolektor BCB