commit to user 26
tindakan mempunyai
landasan yang
legal hingga
dapat dipertanggungjawabkan  dan  dikontrol.  Sedangkan  perlindungan  secara  fisik
diterapkan baik pada BCB maupun pada lingkungan sekitar BCB. Dalam
Peraturan Menteri
Kebudayaan dan
Pariwisata No.PM.49UM.001MKP2009  tentang  pedoman  pelestarian  BCB  dan  situs,
kegiatan dalam rangka perlindungan BCB dan situs diatur dalam pasal 23-25. Kegiatan tersebut adalah:
1. Perizinan
Perizinan  berasal  dari  kata  izin  yang  menurut  Kamus  Besar  Bahasa Indonesia  2007:447  adalah  pernyataan  mengabulkan  tidak  melarang;
persetujuan;  membolehkan.  Perizinan  BCB  dapat  diartikan  sebagai tindakan  mengabulkan  atau  tidak  mengabulkan  segala  kegiatan  yang
berkaitan dengan BCB dan situs. Perizinan  BCB  diatur  dalam  Peraturan  Menteri  Kebudayaan  dan
Pariwisata  No:  PM.49UM.001MKP2009  tentang  Pedoman  Pelestarian Benda Cagar Budaya dan Situs pasal 23-38.
a.  Lingkup perizinan BCB dan situs
Lingkup  perizinan  BCB  dijelaskan  pada  pasal  23  ayat  1  dimana perizinan  tersebut  meliputi  tiga  hal.  Pertama:  izin  membawa  BCB  ke
luar  wilayah  Republik  Indonesia.  Kedua,  izin  membawa  BCB  antar daerah.  Ketiga,  izin  pemanfaatan  BCB  untuk  kepentingan  agama,
sosial, pariwisata, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan atau kebudayaan. Selanjutnya  pada  ayat  2  menjelaskan  bahwa  jenis  BCB  yang
commit to user 27
dimaksud di atas meliputi BCB milik Negara maupun perorangan, BCB buatan  manusia  maupun  buatan  alam,  BCB  bergerak  maupun  tida
bergerak.
b.  Izin membawa BCB Izin  membawa  BCB  diatur  dalam  pasal  27  ayat  1  dan  ayat  2.  Pada
ayat  1,  disebutkan  bahwa  perizinan  pembawaan  BCB  antar  daerah hanya  terhadap  BCB  bergerak  dan  hanya  berlaku  untuk  tujuan
berpindah  tetap  selamanya  karena  kepentingan  mengikuti  pemilik, beralihnya  pemilikan,  perlindungan  dan  pelestarian,  pertukaran
informasi  keagamaan  dan  kebudayan  adat.  Pada  ayat  2  dijelaskan lebih  lanjut  bahwa  permohonan  izin  pembawaan  BCB  antar  daerah
dianggap pendaftaran BCB. c.  Izin memanfaatkan BCB
Izin  memanfaatkan  BCB  diatur  dalam  pasal  33  serta  pasal  34  ayat  1 dan  2.  Dalam  pasal  33  dijelaskan  bahwa  fungsi  pemanfaatan  BCB
untuk  kepentingan  agama,  sosial,  pariwisata,  pendidkan,  ilmu pengetahuan  danatau  kebudayaan  meliputi  pendayagunaan  menurut
jenis kebendaan atas benda cagar budaya, bergerak dan tidak bergerak. Pada pasal 34 ayat 1 disebutkan bahwa pendayagunaan BCB bergerak
dapat  berfungsi  sebagai  sarana  pameran,  penelitian,  pengembangan IPTEK,  serta  perkenalan  informasi  keagamaan  dan  kebudayaan
kesenian  dan  adat  istiadat.  Sedangkan  pada  pasal  34  ayat  2 disebutkan  bahwa  pendayagunaan  BCB  tidak  bergerak  termasuk  situs
commit to user 28
dapat  berfungsi  sebagai  sarana  upacara  keagamaan,  acara  pertunjukan, kegiatan  sosialkemasyarakatan,  kunjungan  wisatawan,  kegiatan
pendidikan,  penelitiansurvei,  serta  pengembangan  ilmu  pengetahuan dan teknologi.
2. Penyelamatan