Bahan Baku Sarana Produksi Tahap Produksi

1. KWT Melati harus memantau kualitas bahan baku, agar bahan mentah yang digunakan ini benar-benar berkualitas baik dan dapat menghasilkan produk yang baik juga. 2. Meninjau peralatan pembantu pekerjaan karyawan yakni open dn mesin penggiling yang digunakan guna untuk menjamin dan mengatur berlangsungnya proses produksi. 3. Mengoptimalkan biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah produk dan dapat menjamin kualitas bubuk kopi yang diproduksi Pengembangan produk kopi bubuk cap semut yang dilakukan KWT Melati yaitu dengan melakukan Modifikasi produk pada kemasan yaitu kemasan baru dengan menggunakan plastik aluminium foil, dan juga KWT Melati melakukan modifikasi produk kopi bubuk cap semut dengan cara menambahkan gula pada kopi bubuk dari yang semula hanya kopi bubuk saja, dibentuk dalam saset sekali seduh berukuran 25gr. Kemasan pada bentuk saset yaitu menggunakan plastik aluminium foil, tanpa mengurangi bahan baku aslinya.

D. Proses Produksi

1. Bahan Baku

Untuk memproduksi kopi Robusta digunakan bahan kopi yang berkualitas yaitu kopi yang benar-benar masak dan berwarna merah. Tidak sampai disitu untuk mendapatkan bahan baku yang benar- benar berkualitas harus memulai proses penyortiran terlebih dahulu darpada kopi merah yang sudah dikumpulkan tersebut yaitu dengan dilakukan pencucian dan pengendapan didalam air terlebih dahulu, kopi yang mengembang berarti tidak berkualitas dan yang mengendap itulah yang akan di produksi.

2. Sarana Produksi

Masing-masing tahap produksi menempati tempat yang berbeda untuk tempat penggorenganpengopenan dan pembubukan berada dibelakang bersebelahan, sedangkan ruang pengemasan berada diruang tengah rumah pemilik ketua KWT Melati. Tempat penggorenganpengopenan dan penggilingan dibuat satu ruangan yang dipisahkan tembok karena hasil dari penggorengan akan langsung di giling untuk dijadikan dalam bentuk bubuk dan selanjutnya dibawa keruang tengah untuk dikemas berkenaan dengan ukuran ruangan ini sekitar 5x8 . Sedangkan dibagian depan dijadikan tokohnya yang berukuran 3x6 tempat pemajangan produk sekaligus tempat ruangan tamu yang akan menikmati kopi cap semut. Akan tetapi KWT Melati belum memiliki lahantanah tempat sarana dan prasarana sendiri, belum memiliki tempat musyawarahpertemuan sekretariat milik KWT Melati, masih terbatasnya gudang produksi milik KWT, dan belum memiliki transportasi milik KWT Melati. Saat ini KWT Melati memproduksi kopi bubuk cap semut di rumah ketua KWT Melati yaitu di kediaman bu Yayah Suryani.

3. Tahap Produksi

Tahap dalam proses produksi kopi cap semut sebagai berikut: 1 Pengupasan Kulit Ari Kulit Tanduk yaitu Pemisahan ini bertujuan untuk memisahkan Biji Kopi yang sudah kering dari Kulit Tanduk dan Kulit Ari. Proses ini dikerjakan dengan manual. 2 Sortasi Biji Cacat yaitu Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan kopi dari kopi berkulit tanduk, dan kotoran seperti pasir, kerikil ataupun kotoran lainnya. 3 Pengopenanpenggorengan yaitu bertujuan untuk mendapatkan biji kopi yang bewarna cokelat kehitam – hitaman. Penggorengan yang dilakukan dengan cara yaitu menggunakan open. 4 Penggilingan yaitu Penggilingan kopi yang dilakukan oleh anggota KWT Melati, menggunakan mesin penggiling kopi Grinder. 5 Pengayakan yaitu Pengayakan kopi dilakukan untuk menyaring Kopi Bubuk yang telah digiling oleh mesin. Pengayakan dilakukan menggunakan ayakan manual terbuat dari plastik. 6 Pengemasan yang dilakukan oleh KWT Melati yaitu melakukan pengepakan yang terlebih dahulu dikemas dalam plastik berukuran 25 gr yang sudah diberi gula kopi bubuk murni berukuran 50gr, 100gr, 200gr, 300gr dan 600gr.

E. Hasil Jawaban Responden