3. Tingkatan Produk dan Jasa
Perencanaan produk harus berpikir tentang produk dan jasa dalam tiga tingkat. Masing-masing tingkat menambah lebih banyak
nilai pelanggan. Tingkat yang paling dasar adalah manfaat inti, yang membawa pertanyaan apa yang benar-benar dibeli oleh pembeli?
Ketika merancang produk, mula-mula pemasar harus mendefinisikan inti, manfaat penyelesaian masalah atau jasa yang dicari konsumen.
Pada tingkat kedua, para perencana produk harus mengubah manfaat inti menjadi produk aktual. Mereka harus mengembangkan fitur
produk dan jasa, desain, tingkat kualitas, nama merek, dan kemasan. Pada tingkat akhir atau ketiga, perencana produk harus membangun
produk tambahan di sekitar manfaat inti dan produk aktual dengan
menawarkan pelayanan dan manfaat konsumen tambahan.
47
47
Ibid, hlm.268
Gambar 2.1 Tiga Tingkatan Produk
Sumber: Philip Kotler Gary Armstrong, 2006:268
Pada tiga tingkatan produk ini, produk kopi bubuk cap semut hanya menggunakan dua tingkatan saja yaitu manfaat inti dan
produk aktual. Pada produk inti KWT Melati mencari sasaran kepada siapa produk yang dikembangkannya untuk dijual lalu yang
kedua yaitu produk aktual KWT Melati melakukan pengembangan produk dengan kemasan, dari kemasan yang hanya tradisional atau
hanya menggunakan plasti bening yang didesain dengan nama merek didepannya saat ini sudah di kembangkan dengan kemasan yang
menggunakan plastik aluminium oil dengan berbagai macam ukuran. Pada hakikatnya, seseorang membeli suatu produk bukan
hanya sekedar ia ingin memiliki produk tesebut. Para pembeli membeli barang atau jasa karena barang atau jasa tersebut dapat
Produk tambahan Pengiriman
pelayanan Dan
purnajual Penilaian
Produk aktual Nama
fitur Merek
Tingkat desain
Kualitas kemasan
Manfa at inti
digunakan sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Dengan kata lain seseorang membeli produk bukan
karena fisik produk itu semata-mata, tetapi karena manfaat yang ditimbulkan dari produk yang dibelinya tersebut.
48
4. Klasifikasi produk dan jasa