BAB IV ANALISIS DATA
A. Pengembangan Produk Kopi Bubuk Cap Semut Pada Kelompok
Wanita Tani Melati Dalam Upaya Meningkatkan Penjualan
Dari data yang telah diperoleh melalui penelitian langsung dan teori- teori yang telah di kumpulkan dari berbagai sumber pustaka, dapat
dianalisis bahwa strategi yang diterapkan oleh KWT Melati merupakan strategi pengembangan produk baru, sebagaimana teori Philip Kotler dan
Gary Armstrong yang telah diuraikan pada bab II dan telah penulis jabarkan. Pengembangan produk baru adalah pengembangan dari produk
orisinal, peningkatan produk, modifikasi produk, yang dikembangkan perusahaan melalui usaha riset dan pengembangan mereka sendiri. Kondisi
dari berbagai indikator terkait pengembangan produk dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Produk Orisinal
Produk orisinal dalam hal ini adalah menetapkan cara dan penyediaan produk yang tepat bagi pasar sasaran yang dituju,
sehingga memberikan kepuasan tersendiri bagi para konsumennya sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perushaan dalam jangka
panjang melalui peningkatan penjualan. Maka dapat dijelaskan bahwa KWT Melati memahami produk orisinal sehingga perusahaan
dapat menghasilkan produk kopi bubuk yang berkualitas dan mampu bersaing dipasaran. KWT Melati pun menggunakan bahan yang
berkualitas. Kondisi dan kemampuan penjualan pada kopi bubuk cap semut
yaitu KWT Melati dapat meyakinkan pembelinya dengan cara mampu bersaing di pasaran dengan produk kopi bubuk lainnya.
Berkaitan dengan jenis dan karakteristiknya yang mudah dikenal oleh konsumen, harga produk kopi bubuk cap semut sangat
terjangkau sekalipun bagi orang-orang yang perekonomiannya kelas menengah kebawah.
Berdasarkan data wawancara yang penulis peroleh dari KWT Melati mengenai kebutuhan konsumen terhadap kopi bubuk cap
semut, Dari aspek Produk Kopi bubuk murni menunjukan tingkat kemurnian kopi bubuk cap semut sangat tinggi berdasarkan hasil
wawancara yaitu jawaban ya sebesar 100, jawaban tidak 0 dan 0 jawaban tidak tau. Dari jawaban tersebut dapat dilihat bahwa
pada realita produk kopi bubuk merupakan kopi bubuk murni tanpa campur bahan baku lain, sehingga konsumen gemar dalam
mengkonsumsi kopi bubuk cap semut. Dilihat dari persentase hasil wawancara, responden yang
mengkonsumsi produk bubuk kopi cap semut cukup tinggi dengan
jawaban ya sebesar 86 dan jawaban tidak sebesar 14 sedangkan jawaban tidak tau 0. Sebagian besar konsumen KWT Melati telah
mengkonsumsi produk kopi bubuk cap semut, akan tetapi ada beberapa konsumen bukan untuk di konsumsi melainkan hanya
untuk dijual kembali dan untuk persediaan kebutuhan di rumah. Dari data diatas bahwa kopi bubuk cap semut yang di produksi
oleh KWT Melati kondisi dan kemampuan dalam menjual produknya sudah cukup baik dan dapat diterima oleh masyarakat
atau konsumen kopi bubuk, dengan persentase jawaban ya pada wawancara kepada responden yaitu sebanyak 89, jawaban tidak
0 dan jawaban tidak tau 11. Dari hasil tersebut dapat dilihat dari perolehan pada tahun 20132014 penjualan kopi bubuk cap semut
sebelum melakukan pengembangan produk dengan penjualan
sebanyak 23900 kg dengan nilai penjualan Rp. 956.000.000.
dibandingkan dengan tahun 20142015 penjualan kopi bubuk yang telah melakukan pengembangan produk yaitu penjualan kopi bubuk
sebanyak 24755 kg dengan nilai jual Rp. 990,200.000, itu artinya
penjualan yang dilakukan KWT Melati telah meningkat dengan adanya pengembangan produk.
2. Modifikasi produk