Upaya Menumbuhkan Minat Baca Mahasiswa

commit to user 44 Hobi atau kebiasaan membaca timbul setelah kegemaran tersebut dipenuhi dengan ketersediaan bahan dan sumber bacaan yang sesuai dengan selera. Faktor –faktor tersebut dapat dapat terpelihara melalui sikap–sikap, bahwa dalam diri tertanam komitmen, yakni membaca memperoleh keuntungan ilmu pengetahuan, wawasan atau pengalaman dan kearifan. Ketika diamati dengan cermat ada beberapa faktor yang mampu mendorong bangkitnya minat baca masyarakat. Menurut Sutarno 2003:19 faktor –faktor yang mampu mendorong minat baca antara lain: 1 Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan, informasi 2 Keadaan lingkungan fisik yang memadai, dalam arti tersediannya bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam 3 Keadaan lingkungan sosial yang kondusif, maksudnya adalah iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca 4 Rasa haus informasi, rasa ingin tahu terutama yang aktual 5 Berprinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani

c. Upaya Menumbuhkan Minat Baca Mahasiswa

Minat baca bukanlah bakat yang dimiliki seseorang sejak lahir tetapi merupakan hasil didikan yang dilakukan secara kontinyu. Begitu pun minat membaca yang dimiliki oleh seorang mahasiswa. Kegiatan membaca sangat erat hubungannya dengan perpustakaan. Salah satu tugas pustakawan dalam rangka memfungsikan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar adalah dengan menumbuhkan minat baca. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh pustakawan untuk menumbuhkan minat membaca sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibrahim Bafadal 2005:203 –205. Usaha–usaha tersebut antara lain: 1 Memperkenalkan buku–buku 2 Memperkenalkan riwayat hidup tokoh–tokoh 3 Memperkenalkan hasil–hasil kaya sastrawan commit to user 45 Sekali lagi perlu ditekankan bahwa berhasil atau tidaknya menumbuhkan minat baca, baik dengan cara memperkenlkan buku –buku, riwayat hidup tokoh –tokoh terkenal, maupun hasil–hasil terbaik para sastrawan tidak hanya bergantung pada materi tetapi cara penyampaiannya, bagaimana cara pustakawan berusaha memberikan pesan khusus pada murid – murid sehingga mereka tergugah dalam mendorong hatinya untuk membaca buku –buku. Sedangkan dikalangan masyarakat perguruan tinggi, rendahnya minat baca mahasiswa menjadi persoalan penting dalam dunia pendidikan. Pengaruh tradisi lisan yang masih sangat kuat membuat akses untuk memperoleh informasi menjadi terhambat. Padahal akses untuk memperoleh informasi sangat banyak. Hal ini tampaknya belum disadari oleh mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Menurut Supriyanto 2006:292 –293 ada beberapa cara yang dapat dipergunakan untuk membantu menumbuhkan dan membudayakan minat baca mahasiswa dikalangan perguruan tinggi, antara lain: 1 Memperbaiki silabus atau sistem belajar mengajar diperguruan tinggi 2 Memperbaiki dan meningkatkan sarana dan prasarana perpustakaan perguruan tinggi 3 Mengadakan lomba penulisan karya ilmiah bagi para mahasiswa 4 Membentuk klub pecinta buku 5 Membuat program buku murah 6 Melaksanakan budaya baca di kampus–kampus perguruan tinggi 7 Menghidupkan pers kampus Cara lain untuk memperkenalkan buku perpustakaan juga bisa dilakukan melalui pameran buku. Hal ini sesuai dengan pendapat Ibrahim Bafadal 2005:205 ba hwa “Usaha lain sebagai pendekatan buku–buku perpustakaan sekolah adalah menyelenggarakan “display” dan pameran buku .” Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: 1 Display Display berarti mengatur buku –buku secara khusus yang lebih menyolok dan menarik. Biasanya yang di “display” adalah buku–buku commit to user 46 baru, dengan tujuan selain memperkenalkan buku –buku baru juga sebagai usaha memberikan stimulus tertentu. Oleh sebab itu, agar kegiatan “display” ini benar–benar dapat merangsang pengunjung perpustakaan maka buku –buku yang di “display” harus diatur sedemikian rupa dengan kombinasi warna, tipuan sinar, artistik susunan, sehingga koleksi yang biasa menjadi koleksi yang menarik 2 Pameran buku Menurut Ibrahim Bafadal 2005:205 –206 bahwa “pameran buku adalah kegiatan memfisualisasikan buku –buku agar diketahui oleh murid.” Pada dasarnya pameran buku ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan perpustakaan kepada masyarakat. Apabila pameran buku ini dijadikan sebagai pendekatan untuk memperkenalkan buku –buku, maka yang perlu diperhatikan adalah tempat dan waktu. Tempat yang dipilih untuk kegiatan pameran harus tempat yang cukup luas, strategis, ramai, dan aman. Sedangkan waktunya harus dapat disesuaikan dengan para pengunjung. Berdasarkan uraian diatas maka indikator minat baca adalah sebagai berikut: 1 Faktor intern Faktor intern minat baca antara lain adalah rasa ingin tahu yang tinggi tentang sesuatu, kebiasaan membaca yang telah dimiliki, pemahaman yang kurang dan rasa puas setelah membaca 2 Faktor ekstern Faktor ekstern merupakan hasil dari pengaruh luar atau suasana yang merangsang mahasiswa untuk membaca. Suasana tersebut dapat diciptakan oleh pustakawan. Usaha tersebut antara lain keadaan lingkungan fisik yang memadai, yakni tersedia dan terawatnya koleksi yang dibutuhkan mahasiswa commit to user 47

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan penulis lakukan, yaitu sebagai berikut: 1. Indayati Jurnal Sosial:2008, dengan judul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca Mahasiswa di Perpustakaan Universitas Merdeka Madiun. Adapun hasil penelitiannya sebagai berikut: a. terdapat pengaruh kelengkapan buku terhadap minat baca mahasiswa di perpustakaan Universitas Merdeka Madiun b. terdapat pengaruh kenyamanan ruang baca terhadap minat baca mahasiswa di perpustakaan Universitas Merdeka Madiun c. terdapat pengaruh pelayanan peminjaman terhadap minat baca mahasiswa di perpustakaan Universitas Merdeka Madiun d. terdapat pengaruh secara simultan antara variabel kelengkapan buku, kenyamanan ruang baca, dan pelayanan peminjaman terhadap minat baca mahasiswa di perpustakaan Universitas Merdeka Madiun e. variabel pelayanan peminjaman berpengaruh dominan terhadap minat baca mahasiswa dengan koefisien korelasi 0,830 http:jurnal.pdii.lipi.go.idadminjurnal920887100.pdf 2. Tjetjep S. Surialaga, Achmad Djunaedi, Bambang S. Sankarto, dan Endang Pernama Jurnal Perpustakaan Pertanian:2002 dengan judul Pelestarian Koleksi Perpustakaan. Hasil penelitiannya adalah kegiatan pelestarian selama dua tahun terakhir ini meliputi pembersihan koleksi, peningkatan penggunaan AC diruangan koleksi stack, pemberian kapur barus dan silicia gels pada rak-rak buku, fumigasi dan reparasi. Penjilidan majalah baru dilakukan apabila nomor-nomor dari judul majalah tersebut telah lengkap, sedangkan reparasi dilakukan untuk buku yang rusak akibat sering digunakan. Pelestarian dengan cara alih bentuk dapat dilakukan dari bentuk tercetak kedalam bentuk rol film atau kedalam bentuk kecil fis. Selama dua tahun terakhir telah berhasil diproses 424 mikrofis. Untuk