commit to user 81
pustaka edisi terbaru, banyaknya bahan pustaka terbitan luar negeri dan sesuai dengan kebutuhan tentunya akan menarik perhatian mahasiswa sehingga minat
baca pun akan meningkat.
2. Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka
Pencapaian variabel pemeliharaan koleksi bahan pustaka di UPT Perpustakaan UNS adalah 65,17 . Dari hasil tersebut maka dapat dinyatakan
bahwa pemeliharaan koleksi bahan pustaka masih dapat ditingkatkan lagi agar lebih optimal karena belum terpenuhinya sebagian aspek yang mendukung
pemeliharaan koleksi bahan pustaka. Berdasarkan data yang telah terkumpul, item yang mempunyai nilai rendah adalah nomor 17, 19 dan 37 dengan skor masing-
masing item adalah 231, 237 dan 212. Sebagian besar mahasiswa sepakat untuk tidak setuju dengan
pernyataan item nomor 17 yang berisi pernyataan tentang saya selalu menemukan kamper atau bahan pengawet di tempat penyimpanan bahan pustaka, seperti rak
buku. Pada dasarnya, kamper merupakan bahan berbau yang tidak disukai oleh serangga seperti halnya naftalen. Serangga termasuk dalam salah satu faktor
biologi penyebab kerusakan bahan pustaka Lasa Hs, 2007:157 –161. Ratusan
jenis serangga hidup dengan sumber makanannya berasal dari buku, seperti anai- anai, kutu buku, dan kecoa. Oleh karena itu, sebagai upaya pencegahan maka pada
tempat-tempat penyimpanan koleksi bahan pustaka harus terdapat kamper, naftalen, aau bahan berbau lainnya yang dibenci serangga.
Selanjutnya, item nomor 19 berisi pernyataan tentang saya jarang menemukan bahan pustaka yang telah tersampuli dengan rapi terutama yang
berbentuk buku. Biasanya, buku-buku yang tidak tersampuli dengan rapi akan menjadi cepat lusuh dan kotor baik buku baru maupun buku lama. Bagi sebagian
besar mahasiswa, mereka merasa enggan membaca buku yang kondisi fisiknya sudah lusuh, kotor dan tidak rapi sehingga akhirnya mereka pun tidak
memanfaatkannya sebagai sumber informasi. Oleh karena itu, sebaiknya bahan pustaka terutama yang berbentuk buku sudah semestinya mendapat perawatan
commit to user 82
yang layak baik buku baru maupaun buku-buku lama. Salah satunya adalah dengan memberi sampul sehingga buku terkesan lebih rapi dan lebih terawat.
Selain itu, petugas perpustakaan harus selalu melakukan penyemprotan terhadap bahan-bahan pustaka sehingga bahan pustaka selalu terlindung dari
benda-benda parasit, seperti jamur. Hal ini sesuai dengan pernyataan mahasiswa untuk tidak setuju pada item nomor 37, yaitu saya mengetahui bahwa petugas
perpustakaan selalu melakukan penyemprotan terhadap koleksi bahan pustaka. Selain penyemprotan dapat juga dilakukan dengan cara lain, yakni fumigasi atau
pengasapan yang bertujuan untuk membunuh jamur maupun serangga yang tumbuh pada bahan kertas
Lasa HS, 2007:163-165. Dengan adanya penyemprotan atau pengasapan maka bahan-bahan pustaka akan terlindung dari
jamur dan serangga sehingga tidak mudah rusak. Mahasiswa pun telah ikut serta dalam proses pemeliharaan koleksi
bahan pustaka. Hal ini terbukti dengan pernyataan item nomor 29 dan 30 dimana sebagian besar mahasiswa selalu menaati peringatan atau rambu-rambu yang
berlaku dan selalu mempunyai kesadaran tentang pentinganya peduli terhadap keutuhan bahan pustaka dengan tidak mencoret-coret, tidak merobek dan tidak
menghilangkannya. Dengan adanya pemeliharaan yang terus menerus baik dari pihak
petugas perpustakaan maupun dari mahasiswa maka akan tercipta koleksi bahan pustaka yang selalu bersih, rapi, dan terawat sehingga nantinya mahasiswa pun
akan tertarik untuk lebih giat memanfaatkan bahan-bahan pustaka tersebut sebagai bacaan yang mampu memberikan informasi yang tengah dibutuhkan.
3. Minat Baca Mahasiswa