Cara–cara Pengadaan Bahan Pustaka

commit to user 23 pemilihan bahan pustaka agar relevansi koleksi dengan kebutuhan pengguna dapat dipenuhi. Siregar, 2002:80. Sedangkan untuk menentukan judul bahan pustaka apa yang akan dipilih pihak perpustakaan harus mengetahui apakah terbitan tersebut masih tersedia di pasar, toko buku dengan penerbit atau tidak. 3 Alat Bantu Pemilihan Bahan Pustaka Untuk mengetahui apakah bahan pustaka tersebut sesuai dengan kebutuhan perpustakaan, maka diperlukan alat bantu pemilihan buku. Menurut Sulistyo Basuki 1993:432 alat bantu pemilihan bahan pustaka terdiri dari: a. Sarana pembaca b. Timbangan buku seperti yang terdapat pada surat kabar dan majalah c. Bibliografi Sedangkan alat bantu seleksi yang lain, antara lain: a. Katalog penerbit dalam dan luar negeri yang berisi 1 Judul, anak judul, judul paralel 2 Edisi, negara, bahasa, bentuk 3 Kota terbit, penerbit 4 Tahun terbit 5 Harga langganan 6 ISSN b. Bibliografi Nasional dan Internasional c. Bibliografi khusus berbagai bidang ilmu d. Daftar tambahan koleksi perpustakaan lain e. Tim, bagan buku, iklan, dan lain-lain.Milburga,1994:74 Jadi melalui informasi di atas, pihak-pihak yang melakukan pemilihan bahan pustaka dapat menentukan bahan pustaka mana yang cocok.

d. Cara–cara Pengadaan Bahan Pustaka

Pada umumnya bahan –bahan pustaka khususnya yang berupa buku– buku merupakan bantuan atau “dropping” dari pemerintah, baik dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Nasional maupun Kantor Pusat Departemen Pendidikan Nasional. Namun, bantuan tersebut terbatas dan tidak selalu ada, sehingga pustakawan dituntut untuk mengusahakan bahan –bahan pustaka dengan cara lain. commit to user 24 Menurut Suherman 2009:78 –81, pengadaan bahan–bahan pustaka perpustakaan dapat dilakukan dengan cara –cara sebagai berikut: 1 Pembelian Pembelian merupakan salah satu cara pemenuhan kebutuhan barang dengan jalan membayar sejumlah uang tertentu kepada penjual supplier untuk mendapatkan sejumlah baranng sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Untuk itu, perlu adanya penetapan anggaran antara 5 –10 dari seluruh anggaran sekolah. Anggaran ini ditetapkan pada awal tahun dan disetujui oleh komite sekolah. Pembelian buku –buku perpustakaan sekolah dapat ditempuh dengan beberapa cara, antara lain: a Membeli ke penerbit Yang dimaksud disini adalah untuk memperoleh buku –buku, pustakawan membeli ke penerbit. Pembelian ke penerbit relatif lebih murah bila dibandingkan dengan membeli ke toko buku. b Membeli di toko buku Tidak semua sekolah dekat dengan penerbit, sehingga apabila membeli langsung ke penerbit akan memakan biaya yang cukup banyak untuk ongkos perjalanannya. Oleh karena itu, sebaiknya pustakawan membeli ke toko buku yang dekat dengan sekolahnya. c Memesan Pemesanan dapat dilakukan kepada toko buku atau penyalur, atau dapat pula langsung kepada penerbit. Ibrahim Bafadal, 2005:37- 38 Pengadaan buku –buku, baik dengan membeli langsung ke toko buku dan penerbit maupun dengan memesan dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama adalah pembelian atau pemesanan langsung, artinya pustakawan langsung datang ke toko buku atau penerbit untuk membeli atau memesan buku. Cara kedua adalah pembelian atau pemesanan lewat pos apabila lokasi toko buku dan penerbit jauh dari sekolah. 2 Tukar–menukar Penukaran dilakukan ketika sebuah perpustakaan memiliki koleksi buku melampaui kebutuhannya dengan cara menawarkan penukaran kepada perpustakaan lain untuk judul yang belum dimilikinya. Hal ini pun dilakukan untuk buku-buku yang dianggap tidak berguna bagi lembaga commit to user 25 atau instansi yang bersangkutan dilihat dari segi subjek buku –buku tersebut sehingga penukaran harus didasarkan pada keikhlasan. 3 Hadiah atau Sumbangan Suherman 2009:79 –80 membagi hadiah atau sumbangan menjadi 3 sebagai berikut: a Hadiah yang diberikan secara cuma –cuma b Hadiah yang diberikan apabila ada surat permintaan c Hadiah dari murid yang sudah menyelesaikan sekolahnya 4 Fotokopi Sistem fotokopi ini timbul semenjak adanya mesin fotokopi yang digunakan oleh masyarakat luas. Penambahan koleksi ini dilakukan apabila membutuhkan publikasi yang sudah tidak tersedia lagi pada penerbit atau habis dari persediaan dan tidak dicetak kembali 5 Kliping Pembuatan kliping dapat menambah referensi bahan pustaka. Kliping dapat dijadikan sebagai sebuah “referensi alternatif”, artinya dapat memenuhi kekurangan koleksi buku –buku perpustakaan. Menurut Ibrahim Bafadal 2005: 44 bahwa “Ada tiga hal yang harus diketahui untuk membuat kliping yang baik. Hal itu harus dijelaskan kepada murid –murid sebelum membuat kliping. Tiga hal tersebut adalah bahan atau materi yang dapat dijadikan kliping, alat –alat yang perlu dipersiapkan untuk membuat kliping, dan cara membuat kliping” 6 Publikasi Pembuatan literatur sekunder perlu dilakukan oleh petugas perpustakaan dalam rangka pengadaan bahan pustaka. Literatur sekunder adalah dokumen yang berisi informasi mengenai literatur primer. Umumnya literatur sekunder merupakan karya referensi yang berisi informasi atau bibliografi mengenai literatur primer. Jenis literatur sekunder dapat berupa bibliografi, majalah indeks, dan abstrak. commit to user 26 Diantara beberapa alternatif cara pengadaan bahan pustaka terutama buku-buku perpustakaan di atas, tidak dapat dikatakan bahwa ada satu cara yang paling efektif dan efisien, tetapi pemilihan suatu alternatif pengadaan barang diantara beberapa alternatif tersebut sangat tergantung dari sifat kepentingan dan kebutuhan masing –masing. Berdasakan uraian diatas maka indikator persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka adalah sebagai berikut: 1. Pemilihan koleksi bahan pustaka 2. Cara pengadaannya, yang terdiri dari: a Pembelian b Tukar menukar c Hadiah atau sumbangan d Fotokopi e Kliping f Publikasi

3. Tinjauan Tentang Pemeliharaan Bahan Pustaka