Pengertian Persepsi Pengadaan Bahan Pustaka

commit to user 15 Menurut Indayati 2008 fungsi perpustakaan antara lain: 1 Fungsi edukatif: perpustakaan menunjang pelaksanaan proses pembelajaran 2 Fungsi informatif: perpustakaan memberikan pasokan informasi terhadap kebutuhan pemakai, baik informasi diperpustakaan maupun yang ada diluar perpustakaan 3 Fungsi dokumentatif: perpustakaan menjadi tempat atau sarana penyimpanan dan mengoleksi bahan pustaka cetak maupun non-cetak dari peristiwa masa lampau 4 Fungsi rekreatif: perpustakaan selain sebagai gudang informasi ilmiah, juga menyediakan informasi yang bersifat hiburan. Sedangkan menurut Sutarno 2006:73 –75 fungsi–fungsi perpustakaan dapat dirinci sebagai berikut: 1 Pengadaan bahan pustaka 2 Pengolahan 3 Layanan 4 Pemasyarakatansosialisasi 5 Kerja sama layanan antar perpustakaan 6 Pengembangan sumber daya manusia 7 Pembinaan dan pengembangan organisasi 8 Melakukan upaya preservasi koleksi 9 Membuat peraturantata 10 Penerapan dan pemanfaatan tekhnologi informasi 11 Menciptakan dan mengembangkan iklim diperpustakaan Mengingat fungsi perpustakaan yang sangat besar khususnya dalam menunjang kelancaran proses belajar mengajar, maka perpustakaan sangat dibutuhkan keberadaannya terutama perpustakaan sekolah atau perpustakaan perguruan tinggi.

2. Tinjauan Tentang Persepsi Pengadaan Bahan Pustaka

a. Pengertian Persepsi Pengadaan Bahan Pustaka

Ditiap-tiap waktu seseorang akan menyadari ada berbagai hal yang berbeda dengan dirinya. Soerjono Soekanto dan Heri Tjandrasari 1997:22 mener jemahkan pendapat J.S Roucek yang menyatakan bahwa “proses menyadari adanya hal-hal yang berbeda dari diri manusia dan memberikan commit to user 16 suatu tanggapan lazim disebut persepsi”. Kesadaran ini diperoleh berkat penggunaan pancaindra manusia. Nurjanah T 1993:276 menerjemahkan pendapat Rita L. Atkinson dan Ernest R. Hilgrad yang mengemukakan bahwa “persepsi merupakan penelitian bagaimana kita mengintegrasikan sensasi kedalam percepts hasil dari perceptual obyek dan bagaimana kita selanjutnya menggunakan percepts itu dalam mengenali dunia”. Sensasi-sensasi yang dirasakan dan dialami manusia setiap saat tidak hilang begitu saja tetapi dipadukan didalam otak. Pengintegrasian sensasi itu kemudian dipakai untuk mengenali lingkungan sekitar. Secara lebih dalam Abu Ahmadi 1990:200 mengatakan bahwa “persepsi adalah suatu persepsi dan interpretasi”. Pengertian ini tidak jauh berbeda dengan yang dikemukakan oleh Rita Atkinson dan kawan-kawan meskipun dengan bahasa yang sederhana dan lugas. Pendapat senada juga dikemukakan oleh Dimyati Mahmud 1990:41 bahwa “persepsi adalah menafsirkan stimulus yang ada diotak. Persepsi itu merupakan pengertian kita tentang situasi sekarang dalam artian pengalaman- pengalaman yang telah lalu”. Jadi persepsi itu muncul karena kita telah memiliki pengalaman sebelumnya yang berkaitan dan tersimpan aman dalam otak. Pengalaman yang telah lalu dimanfaatkan untuk mengenali masa kini. Menurut Bimo Walgito 1997:53 “persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui oleh alat reseptor sampai ke susunan syaraf otak”. Proses tersebut merupakan proses psikologis, dalam arti individu itu menyadari apa yang ia lihat, ia dengar, dan ia rasakan sehingga terjadi proses persepsi. Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa perrsepsi adalah pemanfaatan pengalaman atau sensasi yang telah lalu untuk mengenali masa kini dan menyadari ada banyak hal yang berbeda dengan diri manusia untuk kemudian mampu memberikan tanggapan. Koleksi merupakan nafas perpustakaan perguruan tinggi. Artinya, perpustakaan perguruan tinggi akan dapat berfungsi sebagai sumber informasi commit to user 17 dan sumber belajar apabila didalam perpustakaan tersebut tersedia banyak bahan pustaka. Dengan adanya bahan pustaka ini para mahasiswa dapat belajar dan mencari informasi yang diinginkan. Sedangkan perpustakaan perguruan tinggi yang kurang memiliki bahan –bahan pustaka atau jarang bahkan tidak pernah ditambah dengan bahan –bahan pustaka yang baru akan ketinggalan zaman dan lambat laun minat mahasiswa untuk membaca semakin pudar sehingga mereka kurang senang mengunjungi perpustakaan perguruan tinggi. Oleh karena itu, perlu adanya pengadaan bahan pustaka secara terus – menerus. Dalam buku Manajemen Logistik, H. Subagya 1999:29 mengemukakan bahwa “Pengadaan adalah segala kegiatan dan usaha untuk menambah dan memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada termasuk didalamnya usaha untuk mempertahankan sesuatu yang telah ada dalam batas –batas efisiensi”. Pendapat senada juga diungkapkan Ign. Wagimin 2009:80 bahwa “Pengadaan adalah segala kegiatan penyediaan untuk menunjang pelaksanaan tugas”. Berdasarkan kedua pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengadaan adalah suatu usaha atau kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dengan cara menyediakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada sehingga mampu menunjang dan memperlancar pelaksanaan tugas atau pekerjaan. Menurut Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar 2005:9 bahwa “Bahan pustaka adalah bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar mengajar di sekolah yang bers angkutan”. Pengadaan bahan pustaka adalah salah satu dari kegiatan pelayanan teknis pada suatu perpustakaan dalam usaha untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna secara up to date. Melalui kegiatan kerja pengadaan tersebut, pustakawan berusaha menghimpun bahan –bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi perpustakaan baik itu koleksi seperti buku, terbitan berseri lainnya seperti majalah, jurnal, commit to user 18 surat kabar, brosur, dan sebagainya, sedangkan koleksi non cetak seperti kaset, audiovisual, mikrofilm, mikrofis, piringan hitam, vidio kaset, dan CD ROM Compact Disc Read Only Memory. Menurut Ibrahim Bafadal 2005:25 bahwa “Pengadaan bahan pustaka adalah mengusahakan bahan –bahan pustaka yang belum dimiliki perpustakaan sekolah dan menambah bahan –bahan pustaka yang sudah dimiliki perpustakaan sekolah tetapi jumlahnya masih kurang”. Sedangkan menurut Yulia 1993:41 bahwa ”Pengadaan koleksi adalah hal-hal yang mencakup perolehan bahanbuku melalui pembelian, hadiah, pertukaran, pembayaran atau tanda terima pembayaran dan pemeliharaan catatan-catatan yang berkaitan dengan pengadaan”. Berdasar pada kedua pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengadaan bahan pustaka adalah kegiatan layanan teknis perpustakaan dalam rangka melengkapi atau memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan yang dimulai dari pemilihan, pemesanan, sampai pada tahap pemeriksaan dan inventarisasi. Didalam pengadaan bahan pustaka terdapat dua kemungkinan. Kemungkinan yang pertama adalah mengusahakan bahan –bahan pustaka yang sama sekali belum dimiliki oleh perpustakaan perguruan tinggi. Kemungkinan yang kedua adalah menambah bahan –bahan pustaka yang jumlahnya kurang menjadi tercukupi untuk memenuhi kebutuhan. Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka merupakan pemanfaatan pengalaman tentang pengadaan koleksi bahan pustaka yang telah dilakukan sebelumnya untuk kemudian mampu memberikan tanggapan.

b. Jenis–jenis Bahan Pustaka