Pembatasan Masalah Definisi Operasional Dan Konsep Pengukuran Variabel

commit to user

D. Pembatasan Masalah

1. Model Analisis yang dapat digunakan untuk menentukan potensi relatif perekonomian suatu wilayah adalah meliputi model teori ekonomi basis, model Shift Share, model input-output, maupun pendekatan Tipologi Klassen. Dalam penelitian ini analisis dibatasi hanya menggunakan pendekatan Tipologi Klassen. 2. Komoditi tanaman bahan makanan terdiri dari tanaman padi, tanaman palawija, dan tanaman hortikultura. Tanaman hortikultura meliputi tanaman sayur-sayuran, buah-buahan, biofarmaka, dan tanaman hias. Dalam penelitian ini komoditi tanaman bahan makanan terdiri dari padi, palawija, sayur-sayuran dan buah-buahan. 3. Harga komoditi tanaman bahan makanan yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga rata-rata tahunan komoditi tanaman bahan makanan di tingkat produsen di Kabupaten Sragen pada tahun 2005-2008. 4. Alternatif strategi pengembangan komoditi tanaman bahan makanan mengacu pada matrik strategi pengembangan dari buku Perencanaan Pembangunan : Aplikasi Komputer karangan Tri Widodo.

E. Definisi Operasional Dan Konsep Pengukuran Variabel

1. Klasifikasi adalah pengelompokan yang sistematis pada sejumlah objek, gagasan, atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama. Dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan Tipologi Klassen yang mengklasifikasikan komoditi tanaman bahan makanan berdasarkan laju pertumbuhan dan kontribusi komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Sragen. Tipologi Klassen membagi komoditi tanaman bahan makanan menjadi empat kategori yaitu komoditi prima, komoditi potensial, komoditi berkembang dan komoditi terbelakang. 2. Komoditi adalah suatu produk yang diperdagangkan atau barang perdagangan. Dalam penelitian ini, komoditi adalah suatu produk yang dihasilkan dari suatu kegiatan dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia di Kabupaten Sragen. commit to user 3. Tanaman bahan makanan adalah berbagai jenis tanaman yang dibudidayakan yang dapat dijadikan atau dibuat menjadi bentuk lain dan berguna untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia. 4. Komoditi tanaman bahan makanan adalah komoditi yang berasal dari kegiatan di sektor pertanian khususnya subsektor tanaman bahan makanan yang dapat diolah menjadi bentuk lain sehingga dapat dikonsumsi. Dalam penelitian ini, komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Sragen meliputi padi, palawija, sayur-sayuran dan buah-buahan. 5. Nilai produksi komoditi adalah besarnya hasil jasa dari komoditi yang dibudidayakan. Dalam penelitian ini, nilai produksi komoditi tanaman bahan makanan diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah produksi komoditi tanaman bahan makanan dengan harga rata-rata komoditi tanaman bahan makanan di tingkat produsen dalam satu tahun di Kabupaten Sragen dan dinyatakan dalam satuan Rupiah. Harga rata-rata komoditi tanaman bahan makanan adalah harga konstan komoditi tanaman bahan makanan yang diperoleh dengan mengubah komoditi harga berlaku dengan rumus sebagai berikut : HK rill i = xHKi IHKi IHK D HK rill i = xHKi IHKi 100 Keterangan : HK riil i : Harga Komoditas Atas Dasar Harga Konstan Tahun i IHK D : Indeks Harga Konsumen Tahun Dasar IHK i : Indeks Harga Konsumen Tahun i HK i : Harga Komoditas Tahun i i : Tahun Penelitian Dalam penelitian ini, harga konstan komoditi tanaman bahan makanan di tingkat produsen atas dasar tahun 2002 di Kabupaten Sragen. 6. Kontribusi adalah sumbangan, peranan atau fungsi suatu kegiatan ekonomi. Dalam penelitian ini, kontribusi komoditi tanaman bahan makanan commit to user ditunjukkan dengan perbandingan antara kontribusi nilai produksi komoditi tanaman bahan makanan i dengan total nilai produksi komoditi pertanian kemudian dikalikan 100. Untuk mengetahui besar kecilnya kontribusi komoditi tanaman bahan makanan, maka kontribusi tanaman bahan makanan tersebut dibandingkan dengan kontribusi PDRB Kabupaten Sragen terhadap PDRB Provinsi Jawa Tengah. Adapun kriterianya adalah: Kontribusi besar : apabila kontribusi komoditi tanaman bahan makanan i lebih besar daripada kontribusi PDRB Kabupaten Sragen. Kontribusi kecil : apabila kontribusi komoditi tanaman bahan makanan i lebih kecil daripada kontribusi PDRB Kabupaten Sragen. 7. Laju pertumbuhan komoditi tanaman bahan makanan adalah proses perubahan tingkat kegiatan ekonomi pada komoditi tanaman bahan makanan yang terjadi dari tahun ke tahun. Dalam penelitian ini yang dimaksud laju pertumbuhan komoditi tanaman bahan makanan adalah perubahan dari nilai produksi komoditi tanaman bahan makanan i kemajuan atau kemunduran yang ditunjukkan oleh selisih antara nilai produksi komoditi tanaman bahan makanan i pada tahun t dengan nilai produksi komoditi tanaman bahan makanan i tahun sebelumnya tahun t-1 , hasilnya dibagi dengan nilai produksi komoditi tanaman bahan makanan i tahun sebelumnya tahun t-1 , dikalikan 100. Untuk mengetahui cepat lambatnya, laju pertumbuhan komoditi tanaman bahan makanan Kabupaten Sragen dibandingkan dengan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Sragen. Kriteria yang digunakan adalah: Tumbuh cepat : apabila laju pertumbuhan komoditi tanaman bahan makanan i memiliki nilai lebih besar dan sama dengan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Sragen. Tumbuh lambat : apabila laju pertumbuhan komoditi tanaman bahan makanan i memiliki nilai lebih kecil daripada laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Sragen. 8. Perencanaan pembangunan adalah sebuah tindakan yang berupaya untuk mengantisipasi ketidakseimbangan yang terjadi dan untuk mencapai commit to user berbagai tujuan yang ditetapkan. Dalam penelitian ini perencanaan pembangunan ekonomi daerah Kabupaten Sragen didasarkan atas kontribusi dan laju pertumbuhan komoditi tanaman bahan makanan dengan menggunakan Pendekatan Tipologi Klassen. 9. Strategi pengembangan adalah usaha atau cara trik agar suatu hal dapat mengalami perkembangan yang bersifat lebih baikmaju. Strategi pengembangan komoditi tanaman bahan makanan dalam penelitian ini adalah suatu perencanaan untuk mengembangkan komoditi tanaman bahan makanan yang ada di Kabupaten Sragen berdasarkan pada kontribusi dan laju pertumbuhan komoditi tanaman bahan makanan dalam jangka waktu tertentu. Strategi pengembangan komoditi tanaman bahan makanan didasarkan pada periode waktu, yang terdiri dari: a. Strategi jangka pendek dilakukan dalam jangka waktu 1-5 tahun b. Strategi jangka menengah dilakukan dalam jangka waktu 5-10 tahun c. Strategi jangka panjang dilakukan dalam jangka waktu 10-25 tahun commit to user

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dektriptif analitik. Metode deskriptif adalah metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan kemudian dianalisa. Metode ini sering pula disebut metode analitik Surakhmad, 1985.

B. Metode Pengambilan Daerah Penelitian

Daerah penelitian yang diambil adalah Kabupaten Sragen dengan pertimbangan sebagai berikut: 1. Sektor pertanian di Kabupaten Sragen memberikan kontribusi yang tertinggi terhadap Produk Domestik Regional Bruto PDRB pada tahun 2005-2008 Tabel 1. 2. Subsektor tanaman bahan makanan mempunyai nilai kontribusi PDRB yang paling tinggi dibanding dengan subsektor yang lain Tabel 2, namun dalam laju pertumbuhan subsektor tanaman bahan makanan pada tahun 2005-2008 masih bersifat fluktuatif Tabel 3. Oleh karena itu, kondisi ini perlu diperhatikan agar dapat lebih meningkat pada waktu mendatang, yaitu dengan menentukan strategi pengembangan pada sektor pertanian, khususnya pada komoditi dari subsektor tanaman bahan makanan di Kabupaten Sragen.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder merupakan data yang telah tersedia dalam berbagai bentuk. Biasanya jenis data ini lebih banyak sebagai data statistik atau data yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga siap digunakan. Data dalam bentuk statistik biasanya tersedia pada kantor-kantor pemerintahan, biro jasa data, perusahaan swasta atau badan lain yang berhubungan dengan 31