Komoditi Potensial Klasifikasi Komoditi Tanaman Bahan Makanan di Kabupaten Sragen

commit to user daripada laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Sragen. Laju pertumbuhan pisang sebesar 82,56 lebih besar dibanding laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Sragen sebesar 5,53. Kontribusi dikatakan besar karena kontribusi komoditi pisang lebih besar daripada kontribusi PDRB Kabupaten Sragen. Kontribusi komoditi pisang sebesar 3,4059 lebih besar dibanding kontribusi PDRB Kabupaten Sragen terhadap PDRB Provinsi Jawa Tengah sebesar 1,6236. Komoditi pisang banyak diusahakan oleh masyarakat di Kabupaten Sragen. Komoditi pisang mudah untuk dibudidayakan sehingga produksinya melimpah. Luas panen komoditi pisang terdapat diseluruh kecamatan di Kabupaten Sragen. Kecamatan Sidoarjo dikenal sebagai produsen terbesar untuk komoditi pisang. Komoditi prima yaitu komoditi jagung, ubi kayu, kacang tanah dan pisang mempunyai peran yang penting dalam perekonomian Kabupaten Sragen. Kriteria laju pertumbuhan yang cepat dan kontribusi yang besar masi dapat dioptimalkan karena pada tahun tertentu masih mengalami laju pertumbuhan yang negatif. Oleh karena itu, pengembangan akan komoditi prima perlu dilakukan agar komoditi prima tetap menjadi komoditi prima dengan mengoptimalkan potensi komoditi prima.

2. Komoditi Potensial

Komoditi potensial adalah komoditi tanaman bahan makanan yang mempunyai kriteria yaitu laju pertumbuhan lambat dan kontribusi besar. Berdasarkan hasil analisis Tipologi Klassen, komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Sragen yang termasuk dalam komoditi potensial adalah padi dan mangga. Komoditi padi termasuk dalam komoditi tanaman pangan. Komoditi mangga termasuk dalam komoditi buah-buahan. Komoditi padi mempunyai kontribusi yang besar dibandingkan kontribusi PDRB Kabupaten Sragen. Kontribusi komoditi padi sebesar 55,5640 terhadap total nilai produksi komoditi pertanian. Kontribusi komoditi padi yang besar dipengaruhi oleh jumlah produksi padi yang terbesar diantara komoditi pertanian yang lain dan selalu meningkat setiap commit to user tahun. Produksi padi yang dihitung berupa gabah kering panen dan harga komoditinya adalah harga gabah kering panenkg. Padi merupakan komoditi pertanian yang andalan bagi Kabupaten Sragen. Tanaman padi dapat ditemui diseluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Sragen. Tanaman padi dapat tumbuh subur di wilayah Kabupaten Sragen karena tanah yang subur dan tersedianya air yang cukup. Kondisi ini didukung dengan adanya saluran irigasi teknis dari Waduk Gajah Mungkur dan 7 waduk di Kabupaten Sragen yaitu Gebyar, Blimbing, Kembangan, Botok, Brambang, Gembong dan Ketro. Keberadaan waduk juga didukung dengan adanya embung yang tersebar di 6 Kecamatan antara lain Gondang, Sambirejo, Sambungmacan, Karangmalang, Masaran dan Kedawung. Selain faktor pendukung tersebut, padi merupakan makanan pokok bagi masyarakat di Kabupaten Sragen. Permintaan akan komoditi padi akan terus meningkat seiring dengan pertambahan penduduk. Pemenuhan akan permintaan kebutuhan pangan pokok inilah yang mendorong petani di Kabupaten Sragen untuk mengusahakan tanaman padi. Komoditi padi mempunyai kontribusi yang besar namun laju pertumbuhan lambat. Laju pertumbuhan komoditi padi selalu positif selama tahun 2006-2008, akan tetapi nilai laju pertumbuhannya rendah dibanding laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Sragen. Nilai laju pertumbuhan yang rendah disebabkan nilai produksi selama tahun 2005- 2008 bertambah dalam jumlah yang sedikit setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh produksi dan harga komoditi yang berfluktuatif selama tahun 2005-2008. Komoditi mangga memberikan kontribusi yang besar dibandingkan kontribusi PDRB Kabupaten Sragen. Kontribusi komoditi mangga sebesar 2,8290 terhadap total nilai produksi komoditi pertanian. Kontribusi komoditi mangga terbesar kedua dalam kelompok komoditi buah-buahan. Tanaman mangga mempunyai luas panen diseluruh kecamatan di Kabupaten Sragen. Kecamatan andalan untuk produksi mangga adalah commit to user Sumberlawang. Keadaan alam Kabupaten Sragen mendukung untuk dibudidayakan tanaman mangga yaitu tanah yang subur dan berdrainase baik. Komoditi mangga mempunyai nilai laju pertumbuhan yang rendah sehingga laju pertumbuhannya lambat. Laju pertumbuhan komoditi mangga selalu bernilai negatif setiap tahunnya. Kondisi ini karena nilai produksi mangga mengalami penurunan setiap tahun dari tahun 2005-2008. Nilai produksi yang selalu menurun menyebabkan laju pertumbuhannya negatif. Laju pertumbuhan rata-rata komoditi mangga lebih rendah dibandingkan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Sragen. Komoditi padi dan mangga sudah mampu memberikan kontribusi yang besar akan tetapi laju pertumbuhannya lambat. Kedua komoditi ini mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi komoditi prima. Kontribusi yang besar perlu diperhatikan dan laju pertumbuhan perlu ditingkatkan agar dapat menjadi komoditi prima.

3. Komoditi Berkembang