Laju Pertumbuhan Nilai Produksi Komoditi Tanaman Bahan

commit to user makanan memiliki jumlah produksi dan harga yang berbeda setiap tahunnya, sehingga laju pertumbuhan dan besar kontribusi berbeda-beda terhadap sektor pertanian di Kabupaten Sragen. Keadaan laju pertumbuhan dan besar kontribusi dari masing-masing komoditi tanaman bahan makanan terhadap sektor pertanian di Kabupaten Sragen secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Laju Pertumbuhan Nilai Produksi Komoditi Tanaman Bahan

Makanan di Kabupaten Sragen Laju pertumbuhan komoditi tanaman bahan makanan menunjukkan suatu perkembangan dari masing-masing komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Sragen. Laju pertumbuhan diketahui dari perubahan nilai produksi setiap tahunnya. Laju pertumbuhan bernilai positif apabila nilai produksi komoditi meningkat dari tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan bernilai negatif apabila nilai produksi komoditi menurun dari tahun sebelumnya. Adapun laju pertumbuhan nilai produksi komoditi tanaman bahan makanan yang berupa tanaman pangan padi dan palawija di Kabupaten Sragen disajikan pada Tabel 23. Tabel 23. Laju Pertumbuhan Nilai Produksi Komoditi Tanaman Pangan Padi dan Palawija di Kabupaten Sragen Tahun 2006-2008 No Komoditi 2006 2007 2008 Rata-rata 1 Padi 4,69 12,13 -7,51 3,11 2 Jagung -31,25 215,26 62,66 82,22 3 Ubi kayu 59,46 -15,51 -12,88 10,36 4 Ubi jalar -78,88 710,32 -79,78 183,89 5 Kacang tanah 15,98 2,97 7,47 8,81 6 Kedelai 34,99 -2,01 49,77 27,58 7 Kacang hijau 17,86 -49,01 7,41 -7,91 Sumber : Analisis Data Sekunder Lampiran 12 Berdasarkan Tabel 23 diketahui bahwa laju pertumbuhan nilai produksi komoditi tanaman pangan padi dan palawija secara umum berfluktuasi. Pada tahun 2006, tanaman pangan yang mengalami laju pertumbuhan positif adalah padi, ubi kayu, kacang tanah, kedelai, dan commit to user kacang hijau. Komoditi yang laju pertumbuhan positifnya paling besar adalah ubi kayu yaitu sebesar 59,46, berarti nilai produksi komoditi ubi kayu mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Keadaan bencana alam kekeringan yang terjadi di tahun 2006 mendorong petani untuk mengusahakan palawija. Produksi ubi kayu pada tahun 2006 meningkat 17.290.000 kg dari tahun 2005. Peningkatan produksi ubi kayu terjadi karena luas panen bertambah 941 Ha. Komoditi yang laju pertumbuhannya negatif adalah jagung dan ubi jalar. Komoditi yang memiliki laju pertumbuhan negatif paling besar adalah ubi jalar sebesar -78,88, berarti nilai produksi komoditi ubi jalar mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini karena luas panen ubi jalar berkurang sebesar 14 Ha sehingga terjadi penurunan produksi pada tahun 2006 sebesar 170.000 kg dari tahun 2005 BPS Kabupaten Sragen, 2009. Pada tahun 2007, komoditi tanaman pangan yang mempunyai laju pertumbuhan positif adalah padi, jagung, ubi jalar, dan kacang tanah. Dari keempat komoditi tersebut yang mempunyai laju pertumbuhan positif paling besar adalah ubi jalar sebesar 710,32, berarti nilai produksi komoditi ubi jalar mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Komoditi ubi jalar mengalami peningkatan produksi sebesar 297.000 kg dari produksi tahun sebelumnya. Peningkatan produksi ubi jalar dikarenakan luas panen yang bertambah yaitu 6 kali lebih luas dibanding luas panen tahun 2006. Komoditi tanaman pangan yang laju pertumbuhannya negatif adalah ubi kayu, kedelai dan kacang hijau. Pertumbuhan negatif terbesar dialami oleh komoditi kacang hijau yaitu sebesar -49,01, berarti nilai produksi komoditi kacang hijau mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini karena produksi kacang hijau mengalami penurunan yang cukup drastis dari 4.016.000 kg menjadi 1.534.000 kg. Pada tahun 2008, komoditi tanaman pangan yang mempunyai laju pertumbuhan positif adalah jagung, kacang tanah, kedelai dan kacang hijau. Komoditi yang laju pertumbuhan positifnya paling besar adalah commit to user jagung sebesar 62,6573, berarti nilai produksi komoditi jagung mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan produksi komoditi jagung mengalami peningkatan sebesar 30.325.000 kg dari tahun sebelumnya. Komoditi tanaman pangan yang mengalami laju pertumbuhan negatif adalah padi, ubi kayu dan ubi jalar. Komoditi yang mengalami laju pertumbuhan negatif terbesar adalah ubi jalar sebesar -79,78, berarti nilai produksi komoditi ubi jalar mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan produksi ubi jalar mengalami penurunan drastis sebesar 300.000 kg dari tahun sebelumnya. Luas panen ubi jalar tahun 2008 hanya 5 Ha sedangkan luas panen tahun 2007 seluas 24 Ha BPS Kabupaten Sragen, 2009. Komoditi tanaman pangan yang memiliki rata-rata laju pertumbuhan tertinggi pada tahun 2006-2008 adalah ubi jalar sebesar 183,89 dan komoditi tanaman pangan yang memiliki rata-rata laju pertumbuhan terendah pada tahun 2006-2008 adalah kacang hijau sebesar -7,91. Rata- rata laju pertumbuhan komoditi tanaman pangan padi dan palawija di Kabupaten Sragen tahun 2006-2008 disajikan pada Gambar 2. Gambar 2. Grafik Rata-rata Laju Pertumbuhan Nilai Produksi Komoditi Tanaman Pangan Padi dan Palawija di Kabupaten Sragen Tahun 2006-2008 commit to user Jenis komoditi tanaman bahan makanan yang dihasilkan di Kabupaten Sragen selain tanaman pangan adalah sayur-sayuran. Laju pertumbuhan nilai produksi komoditi sayur-sayuran di Kabupaten Sragen disajikan pada Tabel 24. Tabel 24. Laju Pertumbuhan Nilai Produksi Komoditi Sayur-sayuran di Kabupaten Sragen Tahun 2006-2008 No Komoditi 2006 2007 2008 Rata-rata 1 Kacang panjang -7,33 -23,85 36,26 1,70 2 Cabe -53,36 20,07 5,05 -9,41 3 Tomat 4,31 -43,91 -15,85 -18,48 4 Ketimun -58,49 5,12 289,20 78,61 5 Kangkung 175,57 -36,21 68,92 69,42 6 Bayam -48,37 24,62 28,54 1,60 7 Terong -26,37 18,99 0,37 -2,34 Sumber : Analisis Data Sekunder Lampiran 12 Berdasarkan Tabel 24 diketahui bahwa laju pertumbuhan nilai produksi komoditi sayur-sayuran di Kabupaten Sragen tahun 2006-2008 secara umum berfluktuatif. Pada tahun 2006, komoditi sayur-sayuran yang mengalami laju pertumbuhan positif adalah tomat dan kangkung. Komoditi yang laju pertumbuhan positifnya terbesar adalah kangkung sebesar 175,57, berarti nilai produksi komoditi kangkung mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini karena produksi kangkung meningkat sebesar 99.400 kg dari tahun sebelumnya. Komoditi sayur- sayuran yang mengalami laju pertumbuhan negatif adalah kacang panjang, cabe, ketimun, bayam dan terong. Komoditi yang laju pertumbuhan negatifnya terbesar adalah ketimun sebesar -58,49, berarti nilai produksi komoditi ketimun mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. hal ini karena luas panen yang menurun drastis sebesar 20 Ha sehingga produksi dari 231.600 kg di tahun 2005 menjadi 86.100 kg di tahun 2006 BPS Kabupaten Sragen, 2009. Komoditi sayur-sayuran banyak yang mengalami laju pertumbuhan negatif karena keadaan kekeringan yang commit to user melanda Kabupaten Sragen sehingga produksi komoditi sayur-sayuran menurun. Pada tahun 2007, komoditi sayur-sayuran yang mengalami laju pertumbuhan positif adalah cabe, ketimun, bayam dan terong. Laju pertumbuhan positif terbesar pada komoditi bayam sebesar 24,62, berarti nilai produksi komoditi bayam mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Hal ini karena produksi bayam meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 32.100 kg. Komoditi sayur-sayuran yang mengalami laju pertumbuhan negatif adalah kacang panjang, tomat dan kangkung. Komoditi yang laju pertumbuhan negatifnya terbesar adalah tomat sebesar -43,91, berarti nilai produksi komoditi tomat mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini karena produksi tomat menurun sebesar 78.300 kg dari tahun sebelumnya BPS Kabupaten Sragen, 2009. Pada tahun 2008, komoditi sayur-sayuran yang mengalami laju pertumbuhan positif adalah kacang panjang, cabe, ketimun, kangkung, bayam dan terong. Komoditi yang laju pertumbuhan positifnya terbesar adalah ketimun sebesar 289,20, berarti nilai produksi komoditi ketimun mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai produksi terjadi karena produksi ketimun meningkat sebesar 345.900 kg dari tahun sebelumnya. Komoditi sayur-sayuran yang mengalami laju pertumbuhan negatif adalah tomat dengan nilai laju pertumbuhan sebesar -15,85. Komoditi tomat mengalami laju pertumbuhan negatif karena harga jual tomat mengalami penurunan sebesar Rp 1.075,00kg dari tahun sebelumnya. Komoditi sayur-sayuran yang memiliki rata-rata laju pertumbuhan tertinggi pada tahun 2006-2008 adalah ketimun sebesar 78,61 dan sayur- sayuran yang memiliki rata-rata laju pertumbuhan terendah pada tahun 2006-2008 adalah tomat sebesar -18,48. Rata-rata laju pertumbuhan komoditi sayur-sayuran di Kabupaten Sragen tahun 2006-2008 disajikan pada Gambar 3. commit to user Gambar 3. Grafik Rata-rata Laju Pertumbuhan Nilai Produksi Komoditi Sayur-sayuran di Kabupaten Sragen Tahun 2006-2008 Jenis komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Sragen selain komoditi tanaman pangan dan sayur-sayuran adalah komoditi buah-buahan. Laju pertumbuhan nilai produksi komoditi buah-buahan di Kabupaten Sragen disajikan pada Tabel 25. Tabel 25. Laju Pertumbuhan Nilai Produksi Komoditi Buah-buahan di Kabupaten Sragen Tahun 2006-2008 No Komoditi 2006 2007 2008 Rata-rata 1 Semangka -60,53 88,19 -27,71 -0,02 2 Pisang 70,40 121,74 55,55 82,56 3 Mangga -33,93 -8,56 -11,28 -17,92 4 Rambutan 93,19 -8,41 150,74 78,51 5 Melon -39,62 -3,82 44,15 0,24 6 Jeruk 13,34 -42,42 519,73 163,55 7 Sawo -3,29 6,54 -24,93 -7,23 8 Pepaya 4,43 -0,82 76,01 26,54 9 Nanas -46,54 37,62 58,35 16,48 Sumber : Analisis Data Sekunder Lampiran 12 Berdasarkan Tabel 25, diketahui bahwa laju pertumbuhan nilai produksi komoditi buah-buahan di Kabupaten Sragen tahun 2006-2008 secara umum berfluktuatif. Pada tahun 2006, komoditi buah-buahan yang commit to user mengalami laju pertumbuhan positif adalah pisang, rambutan, jeruk dan pepaya. Komoditi rambutan merupakan komoditi yang nilai laju pertumbuhan positifnya terbesar yaitu 93,19, berarti nilai produksi komoditi rambutan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini karena produksi meningkat sebesar 357.200 kg dari tahun sebelumnya. Komoditi buah-buahan yang mengalami laju pertumbuhan negatif adalah semangka, mangga, melon, sawo dan nanas. Komoditi semangka adalah komoditi yang nilai laju pertumbuhan negatifnya terbesar yaitu -60,53, berarti nilai produksi komoditi semangka mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini karena produksi komoditi semangka menurun drastis sebesar 1.918.500 kg dari tahun sebelumnya BPS Kabupaten Sragen, 2009. Pada tahun 2007, komoditi buah-buahan yang mengalami laju pertumbuhan positif adalah semangka, pisang, sawo dan nanas. Komoditi pisang merupakan komoditi yang nilai laju pertumbuhan positifnya terbesar sebesar 121,74, berarti nilai produksi komoditi pisang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini karena produksi pisang mengalami peningkatan produksi yaitu lebih dari 2 kali lipat dari tahun sebelumnya. Komoditi buah-buahan yang menngalami laju pertumbuhan negatif adalah mangga, rambutan, melon, jeruk, pepaya. Dari kelima komoditi yang laju pertumbuhan negatifnya paling besar adalah komoditi -42,42, berarti nilai produksi komoditi jeruk mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai produksi karena terjadi penurunan jumlah produksi sebesar 41.100 kg dari tahun sebelumnya BPS Kabupaten Sragen, 2009. Pada tahun 2008, komoditi buah-buahan yang mengalami laju pertumbuhan positif adalah pisang, rambutan, melon, jeruk, pepaya dan nanas. Komoditi jeruk merupakan komoditi dengan nilai laju pertumbuhan positif yang terbesar yaitu 519,73, berarti nilai produksi komoditi jeruk mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini karena produksi jeruk meningkat sebesar 338.800 kg dari tahun sebelumnya. Komoditi commit to user buah-buahan yang mengalami laju pertumbuhan negatif adalah semangka, mangga dan sawo. Komoditi semangka memiliki laju pertumbuhan negatif terbesar yaitu -27,71, berarti nilai produksi komoditi semangka mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini karena produksi komoditi semangka mengalami penurunan sebesar 420.600 kg dari tahun sebelumnya BPS Kabupaten Sragen, 2009. Komoditi buah-buahan yang memiliki rata-rata laju pertumbuhan tertinggi pada tahun 2006-2008 adalah jeruk sebesar 163,55 dan komoditi buah-buahan yang memiliki rata-rata laju pertumbuhan terendah pada tahun 2006-2008 adalah mangga sebesar -17,92. Rata-rata laju pertumbuhan komoditi buah-buahan di Kabupaten Sragen tahun 2006-2008 disajikan pada Gambar 4. Gambar 4. Grafik Rata-rata Laju Pertumbuhan Nilai Produksi Komoditi Buah-buahan di Kabupaten Sragen Tahun 2006-2008

2. Kontribusi Nilai Produksi Komoditi Tanaman Bahan Makanan di