commit to user
Sumberlawang. Keadaan alam Kabupaten Sragen mendukung untuk dibudidayakan tanaman mangga yaitu tanah yang subur dan berdrainase
baik. Komoditi mangga mempunyai nilai laju pertumbuhan yang rendah
sehingga laju pertumbuhannya lambat. Laju pertumbuhan komoditi mangga selalu bernilai negatif setiap tahunnya. Kondisi ini karena nilai
produksi mangga mengalami penurunan setiap tahun dari tahun 2005-2008. Nilai produksi yang selalu menurun menyebabkan laju
pertumbuhannya negatif. Laju pertumbuhan rata-rata komoditi mangga lebih rendah dibandingkan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Sragen.
Komoditi padi dan mangga sudah mampu memberikan kontribusi yang besar akan tetapi laju pertumbuhannya lambat. Kedua komoditi ini
mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi komoditi prima. Kontribusi yang besar perlu diperhatikan dan laju pertumbuhan perlu
ditingkatkan agar dapat menjadi komoditi prima.
3. Komoditi Berkembang
Komoditi berkembang adalah komoditi tanaman bahan makanan yang mempunyai kriteria yaitu laju pertumbuhan cepat dan kontribusi
kecil. Berdasarkan hasil analisis Tipologi Klassen, komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Sragen yang termasuk dalam komoditi
berkembang adalah ubi jalar, kedelai, ketimun, kangkung, rambutan, jeruk, pepaya dan nanas. Komoditi ubi jalar dan kedelai termasuk kelompok
komoditi tanaman pangan. Komoditi ketimun dan kangkung termasuk kelompok komoditi sayur-sayuran. Komoditi rambutan, jeruk, pepaya dan
nanas termasuk kelompok komoditi buah-buahan. Komoditi tanaman pangan palawija yang termasuk dalam komoditi
berkembang adalah ubi jalar dan kedelai. Laju pertumbuhan komoditi ubi jalar yaitu sebesar 183,89, nilai ini terbesar dibandingkan nilai laju
pertumbuhan komoditi tanaman bahan makanan yang lain. Laju pertumbuhan komoditi kedelai yaitu sebesar 27,5813. Kedua komoditi
palawija tersebut mempunyai nilai laju pertumbuhan yang lebih besar
commit to user
dibandingkan nilai laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Sragen, akan tetapi kontribusi komoditi palawija tersebut lebih kecil dibanding kontribusi
PDRB Kabupaten Sragen. Laju pertumbuhan yang besar pada komoditi ubi jalar karena pada tahun 2007 terjadi penambahan luas panen sebesar
20 Ha dari tahun sebelumnya, sehingga produksi dapat meningkat tajam. Sedangkan komoditi kedelai mempunyai nilai laju pertumbuhan yang
besar karena pada tahun 2006 dan 2008 terjadi penambahan luas panen dari tahun sebelumnya sehingga produksinya meningkat.
Komoditi sayur-sayuran yang termasuk dalam komoditi berkembang adalah ketimun dan kangkung. Laju pertumbuhan komoditi ketimun
sebesar 78,61 dan laju pertumbuhan komoditi kangkung sebesar 69,42. Kedua komoditi tersebut mempunyai nilai laju pertumbuhan
terbesar diantara komoditi sayur-sayuran. Laju pertumbuhan yang besar untuk komoditi ketimun karena pada tahun 2007 terjadi penambahan luas
panen sebesar 26 Ha dari tahun sebelumnya. Lahan budidaya ketimun memanfaatkan lahan yang belum dimanfaatkan di kecamatan Mondokan
dan Sukodono. Kedua kecamatan inilah yang dikenal sebagai penghasil komoditi ketimun di Kabupaten Sragen. Laju pertumbuhan yang besar
untuk komoditi kangkung karena terjadi peningkatan produksi pada tahun 2006 dan 2008 dari tahun sebelumnya.
Komoditi buah-buahan yang termasuk dalam komoditi berkembang adalah rambutan, jeruk, pepaya dan nanas. Komoditi buah-buahan yang
mempunyai nilai laju pertumbuhan yang terbesar adalah jeruk sebesar 163,55. Semua komoditi buah-buahan yang termasuk dalam komoditi
berkembang mempunyai nilai laju pertumbuhan yang lebih besar jika dibandingkan dengan nilai laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Sragen
sehingga disebut laju pertumbuhannya cepat. Meskipun demikian, kontribusi komoditi tersebut kecil jika dibandingkan dengan kontribusi
PDRB Kabupaten Sragen terhadap PDRB Provinsi Jawa Tengah. Terdapat 8 komoditi tanaman bahan makanan yang termasuk
komoditi berkembang. Komoditi tersebut mempunyai laju pertumbuhan
commit to user
yang cepat, akan tetapi kontribusinya kecil terhadap PDRB Kabupaten Sragen. Komoditi berkembang mempunyai potensi untuk dapat
dikembangkan, mengingat laju pertumbuhannya yang cepat. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kontribusi dari komoditi
ini agar memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan perekonomian daerah Kabupaten Sragen.
4. Komoditi Terbelakang