Bekas Padang Rumput Badeto Ekosistem Hutan Pantai

31 lapangan serta rendahnya indeks kemerataan jenis pada kedua padang rumput tersebut. Kerapatan vegetasi di padang rumput Cikamal dan Nanggorak disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Kerapatan jenis vegetasi tumbuhan bawah di padang rumput Cikamal dan Nanggorak Nama Lokal Nama Ilmiah Famili Krpt KR Jampang kawat Cynodon dactylon Graminae 6.315.882,35 41,635 Domdoman Chrysopogon aciculatus Graminae 6.135.000,00 40,442 Mata kancil Desmodium triflorum Poaceae 1.004.411,76 6,621 Jukut piit Eragrotis nigra Poaceae 1.097.647,06 7,236 Bulu mata munding Fimbristylis Sp. Cyperaceae 258.823,53 1,706 Kirinyuh Eupatorium odoratum Asteraceae 72.647,06 0,479 Alang-alang Imperata cylindrica Graminae 86.764,71 0,572 Harendong Melastoma malabathricum Melastomaceae 31.470,59 0,207 Meniran Phylantus Sp. Euphorbiacea 26.470,59 0,174 Sembung Blumea balsamifera Asteraceae 9.705,88 0,064 Kebo jalu Sauropus rhamnoides Euphorbiacea 8.235,29 0,054 Teki Cyperus Sp. Cyperaceae 22.941,18 0,151 Ki baceta Clausena excavata Rutaceae 8.529,41 0,056 Nanangkaan Euphorbia hirta Euphorbiacea 4.411,76 0,029 Marong Cratxylon formosum Clusiaceae 5.294,12 0,035 Terjadi invasi vegetasi semak kirinyuh Eupatorium odoratum, harendong Melastoma malabathricum dan sembung Blumea balsamifera, yang mulai menutupi padang rumput. Invasi ini diikuti adanya suksesi hutan sekunder muda dari tumbuhan seperti jati Tectona grandis, marong Cratxylon formosum , dan beberapa jenis lain yang mulai mempersempit areal terbuka di padang rumput. Suprajitno 2008 menunjukkan bahwa di Taman Nasional Wasur terjadi invasi jenis semak ekor tikusjarong Stachytarpheta urticaefolia famili Verbenaceae yang menutupi padang rumput . . Hasil analisa vegetasi pada Padang Rumput Cikamal dan Nanggorak disajikan pada Lampiran 2.

b. Bekas Padang Rumput Badeto

Pada awalnya daerah ini merupakan suatu padang rumput dengan luasan sebesar 10 ha dan merupakan sumber pakan satwa, namun saat ini daerah Badeto telah tertutup oleh invasi vegetasi semak yang kemudian diikuti oleh suksesi hutan sekunder muda. Pada daerah Badeto sudah tidak terdapat areal yang terbuka, seluruh wilayah telah tertutup semak belukar dan suksesi hutan sekunder muda. Kondisi penutupan lahan pada daerah bekas padang rumput Badeto dapat dilihat pada Gambar 3. 32 Pada bekas Padang Rumput Badeto, didapatkan 25 jenis tumbuhan dari 15 famili tumbuhan, yang di dominasi oleh jenis permudaan pohon ki hoe Guioa diplopetala dengan kerapatan relatif sebesar 28,66, kemudian diikuti oleh jenis semak ki kores Psychotoria valentonii sebesar 13,74. Indeks keragaman jenis pada daerah ini sedang yakni sebesar 2,3258, sedangkan indeks kemerataan jenis tinggi yakni sebesar 0,7225. Kerapatan vegetasi pada daerah ini disajikan pada Tabel 3, dan secara lengkap disajikan pada Lampiran 3. Tabel 3. Kerapatan jenis vegetasi tumbuhan bawah di bekas padang rumput Badeto Nama Lokal Nama Ilmiah Famili Krpt IndvHa. KR Ki hoe Guioa diplopetala Sapindaceae 78.250,00 28,6630 Ki kores Psychotoria valentonii Rubiaceae 37.500,00 13,7363 Jampang kawat Cynodon dactylon Graminae 43.250,00 15,8425 Mata kancil Desmodium triflorum Poaceae 21.500,00 7,8755 Marong Cratxylon formosum Clusiaceae 12.000,00 4,3956 Ipis kulit Decaspermum fruticosum Myrtaceae 9.500,00 3,4799 Bulu mata munding Fimbristylis Sp. Cyperaceae 19.500,00 7,1429 Kebo jalu Sauropus rhamnoides Euphorbiacea 9.750,00 3,5714 Teki Cyperus Sp. Cyperaceae 11.750,00 4,3040 Jarong Stachytarpheta javaicensis Verbenaceae 6.500,00 2,3810 Gambar 3. Bekas Padang Rumput Badeto yang telah tertutup oleh vegetasi semak dan permudaan suksesi hutan sekunder muda 33

c. Ekosistem Hutan Pantai

Analisa vegetasi tumbuhan bawah di ekosistem hutan pantai mendapatkan 51 jenis tumbuhan dari 34 family, dengan kerapatan relatif tertinggi pada anakan pohon bayur Pterospermum javanicum sebesar 26,01, kemudian jenis burutu Polygonum cininse sebesar 15,78. Ekosistem ini memiliki indeks keragaman jenis sedang sebesar 2,7994 dengan indeks kemerataan jenis tinggi sebesar 0,7193. Hasil analisa vegetasi tumbuhan bawah di hutan pantai secara lengkap disajikan pada Lampiran 4. Hutan pantai dalam kawasan Pangandaran berada dalam wilayah Taman Wisata Alam TWA, di bagian utara kawasan. yaitu pada daerah pantai timur dan pantai barat. Kerapatan vegetasi tumbuhan bawah di hutan pantai disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Kerapatan jenis vegetasi tumbuhan bawah di hutan pantai Nama Lokal Nama Ilmiah Famili Krpt KR Bayur Pterospermum javanicum Sterculiaceae 30.500 26,01 Burutu Polygonum cinense Polygonaceae 18.500 15,78 Kirinyuh Eupatorium odoratum Asteraceae 12.250 10,45 Ki kores Psychotoria valentonii Rubiaceae 5.250 4,48 Kangkung pantai Epomeae pescaprae Papilionaceae 10.500 8,96 Ki balera Tetrastigma lanceolarium Vitaceae 4.500 3,84 Sulangkar Leea aequata Ampelidaceae 3.000 2,56 Kebo jalu Sauropus rhamnoides Euphorbiacea 2.500 2,13 Kajar-kajar Valeriana hardwickii Valerinaceae 2.750 2,35 Huru manuk Litsea mappaceae Lauraceae 1.500 1,28 Berbeda dengan hasil penelitian Nugraha 2007 di Pangandaran yang mendapatkan 43 jenis dari 25 famili, dengan dominansi tertinggi untuk tingkat semai pada jenis bayur dan pancang untuk jenis kihapit. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan metode analisa vegetasi yang digunakan.

d. Ekosistem Hutan Dataran Rendah