Alokasi Waktu Aktivitas Pagi Hari Alokasi Waktu Aktivitas Siang Hari Alokasi Waktu Aktivitas Sore Hari

42 Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi memiliki daya dukung habitat 22.780 ekortahun. Firmansyah 2007, menemukan bahwa dengan luasan 5 ha, dan total ketersediaan pakan 131.544 kgtahun Penangkaran Rusa Jonggol memiliki daya dukung sebesar 83 ekor. Perbedaan ini disebabkan oleh kondisi fisik dan biologi masing-masing kawasan yang berbeda sehingga berpengaruh terhadap kemampuan daya dukung masing-masing kawasan terhadap populasi rusa timor.

B. Pola Aktivitas Harian Rusa Timor

Pengamatan aktivitas harian rusa dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap satwa selama 12 jam mulai pagi 06.00-10.00, siang 10.00-14.00 hingga sore 14.00 – 18.00, dimana sample satwa yang diamati dibedakan menurut kelas umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologi satwa tersebut seperti betina yang sedang menyusui dan jantan beranggah lunak velvet, dimana kondisi-kondisi fisiologis tersebut sangat berpengaruh terhadap perilaku dari satwa. Pengamatan dilakukan terhadap perilaku-perilaku satwa yaitu : perilaku makan, perilaku berpindah, perilaku istirahat dan perilaku sosial, serta lokasi tempat melakukan aktifitas hariannya.

1. Alokasi Waktu Aktivitas Pagi Hari

Pada periode pagi ditemukan bahwa aktivitas makan tertinggi dilakukan oleh individu betina menyusui sebesar 65 dan terendah pada individu anak sebesar 32. Aktivitas berpindah pada periode pagi hari tertinggi dilakukan oleh individu betina muda dan terendah pada individu betina dewasa. Individu jantan beranggah lunak velvet melakukan aktivitas istirahatberlindung tertinggi pada periode pagi hari sedangkan individu betina menyusui terendah. Untuk aktivitas sosial, individu anak memiliki proporsi aktivitas tertinggi sedangkan individu jantan beranggah lunak velvet terendah beraktivitas pada periode pagi hari. Hasil pengamatan aktivitas satwa rusa timor pada pagi hari disajikan pada Gambar 4. 43

2. Alokasi Waktu Aktivitas Siang Hari

Aktivitas makan tertinggi pada periode siang hari dilakukan oleh individu jantan beranggah lunak velvet 61 dan terendah pada anak 17. Jantan dewasa dan betina menyusui lebih banyak berpindah yakni sebesar 18 dan terendah pada jantan beranggah lunak velvet 6. Individu anak memiliki proporsi istirahat tertinggi 51 dan terendah pada individu jantan beranggah lunak velvet 15. Untuk aktivitas sosial, individu anak memiliki proporsi tertinggi 18 sedangkan pada betina menyusui terendah sebesar 12. Aktivitas satwa rusa pada periode siang hari disajikan pada Gambar 5. Gambar 4. Proporsi alokasi waktu per aktivitas rusa pada pagi hari. Gambar 5. Proporsi alokasi waktu per aktivitas rusa pada siang hari. 44

3. Alokasi Waktu Aktivitas Sore Hari

Aktivitas makan satwa rusa pada periode sore hari tertinggi pada individu betina menyusui sebesar 63 dan terendah pada individu betina dewasa sebesar 24. Aktivitas berpindah tinggi dilakukan oleh jantan muda 23 dan terendah oleh betina menyusui dan jantan dewasa sebesar 11. Individu jantan beranggah lunak velvet memiliki proporsi istirahat tertinggi sebesar 52 dan terendah pada individu betina muda sebesar 20. Untuk aktivitas sosial, anak memiliki proporsi tertinggi 28 sedangkan terendah sebesar 5 pada betina menyusui. Aktivitas satwa rusa pada periode sore hari disajikan pada Gambar 6. Hasil rekapitulasi data proporsi alokasi waktu per aktivitas satwa rusa disajikan pada Gambar 7. Aktivitas makan tertinggi pada satwa betina menyusui 52, kemudian Jantan beranggah lunak velvet 46, dimana waktu aktivitas makan terendah adalah anak sebesar 26 dan jantan dewasa 38. Betina menyusui membutuhkan banyak nutrisi untuk proses produksi susu bagi anaknya, sedangkan rusa dengan ranggah lunak velvet membutuhkan lebih banyak pakan bagi pertumbuhan ranggahnya. Individu anak persentase makan masih kurang karena masih mendapat asupan susu dari induknya, sedangkan jantan dewasa cenderung melakukan aktivitas menarik perhatian betina untuk kawin, sehingga frekuensi aktivitas makan jadi berkurang. Gambar 6. Proporsi alokasi waktu per aktivitas rusa pada sore hari. 45 Menurut Lelono 2003, individu yang paling banyak melakukan aktivitas makan berturut-turut adalah betina yang merawat anak 7,15 jam dan jantan dengan rangga lunak 7 jam, dan yang paling sedikit adalah jantan dominan 5,4 jam. Hasil penelitian Ginantra 2000 di Taman Nasional Bali Barat mendapatkan bahwa pola aktif makan rusa timor adalah campuran antara tipe diurnal siang hari dan nokturnal malam hari, dimana rusa timor cenderung aktif pada malam hari. Tiga puncak utama aktivitas makan rusa yaitu pada pagi hari antara pukul 07.00 - 09.00, siang antara pukul 11.00 - 14.00 dan sore mulai pukul 17.00 – 18.00 Lelono 2003. Marita 2004, menemukan bahwa aktivitas makan rusa timor di CATWA Pananjung Pangandaran lebih banyak dilakukan pada pagi dan sore hari, aktivitas istirahat lebih banyak dilakukan pada pagi dan siang hari, dan aktivitas berpindah dan sosial lebih banyak dilakukan pada sore hari. Hasnawati, 2006 menyatakan bahwa aktivitas makan rusa totol Axis axis berkisar antara 13 – 18 jamhari. Maulani 2009, menyatakan bahwa aktivitas makan rusa di CATWA Pananjung Pangandaran relatif tinggi 54,17, dimana aktivitas makan dominan dilakukan di malam hari di luar kawasan, selanjutnya juga dikatakan bahwa terjadi perubahan pola perilaku makan dengan munculnya perilaku handling. Gambar 7. Proporsi alokasi waktu per aktivitas satwa rusa 46 Proporsi semua individu melakukan aktivitas berpindah cenderung sama yaitu berkisar antara 12 - 16. Individu jantan muda dan betina muda paling tinggi melakukan aktivitas berpendah karena masih cenderung lebih dinamis. Sedangkan untuk individu jantan beranggah lunak velvet dan betina menyusui lebih rendah karena adanya ranggah yang masih lunak sangat riskan dan keberadaan anak yang masih lemah dan dilindungi. Aktivitas istirahatberlindung proporsi alokasi waktu tertinggi pada anak 35 dan jantan beranggah lunak velvet 33, karena anak berada dalam tahap pertumbuhan dan dilindungi karena masih lemah, sedang jantan beranggah lunak velvet karena adanya proses pertumbuhan dan melindungi ranggah baru. Proporsi terendah pada betina menyusui 24 karena adanya aktivitas menyusui anak di waktu-waktu beristirahat. Lelono 2003 menyatakan bahwa betina dominan 4,3 jam, jantan dengan rangga lunak 4,25 jam, jantan dengan rangga keras 3,96 jam, jantan dominan 3,7 jam dan yang paling sedikit adalah betina yang merawat anak 3,55 jam, dimana istirahat pagi dilakukan setelah aktivitas makan yaitu antara pukul 09.00 – 11.00 dan siang antara 14.00-17.00. Menurut Hasnawati 2006, aktivitas beristirahat rusa totol Axis axis berkisar antara 6 – 11 jamhari. Aktivitas sosial dari satwa tinggi pada anak 24 karena adanya aktivitas menyusu dan bermain, kemudian jantan dewasa 18 karena aktivitas berbiak. Jantan beranggah lunak velvet memiliki aktivitas sosial yang rendah 9 karena cenderung melindungi ranggahnya yang masih sangat lunak dan sangat riskan. Menurut Lelono 2003, yang paling banyak melakukan aktivitas lain berturut- turut adalah jantan dominan 2,9 jam, betina dominan 1,86 jam jantan dengan rangga keras 1,85 jantan dengan rangga lunak 1,4 jam dan yang paling sedikit adalah betina yang sedang merawat anak 1,3 jam.

C. Parameter Populasi Rusa Timor