Kekuatan Tarik UTS Ultimate Tensile Strength Scanning Electron Microscopy SEM

hidup. Sehingga penting untuk mengetahui pengaruh ekotoksik polimer terhadap tanah. Metode yang dapat dilakukan adalah : a. Keracunan pada hewan nematoda, oligovhaeta, anthropoda, dan gastropoda. b. Keracunan pada tumbuhan. c. Keracunan pada mikroba metabolisme, jumlah, pertumbuhan, kelakuan. Bastioli, 2005 Prosedur analitik untuk mengamati biodegradasi antara lain dengan : pengamatan visual, perubahan sifat mekanik dan massa molar, pengukuran pengurangan berat penentuan polimer residu, konsumsi O 2 perubahan CO 2 , penentuan biogas, pelabelan radio aktif, pembentukan daerah nyata pada cawan agar, pengukuran DOC, penurunan densitass optik, penurunan ukuran partikel, dan penentuan asam bebas. Standardisasi uji biodegradasi berdasarkan lingkungan uji yakni pengujian kompos, pengujian biodegradasi anaerobik, dan pengujian biodegradasi tanah Abubakar, 2009.

2.7 Kekuatan Tarik UTS Ultimate Tensile Strength

Kekuatan tarik tegangan merupakan salah satu sifat dasar bahan polimer yang penting dan sering digunakkan untuk karakterisasi satu bahan polimer. Pengujian tarik dilakukan untuk mengetahui perubahan bentuk sampel atau bahan yang diuji. Pertambahan panjang ∆l yang terjadi akibat kakas tarikan yang diberikan pada sampel uji disebut dengan deformasi sedangkan regangan adalah perbandingan antara pertambahan panjang dengan panjang semula.. Rumus regangan dapat dilihat pada pers 1 ɛ = ∆� � 0 x 100 ................................................................................1 keterangan : ɛ = Regangan l ∆l = Pertambahan panjang mm = Panjang mula-mula mm Universita Sumatera Utara Dengan demikian regangan merupakan ukuran kekenyalan kemuluran suatu bahan yang biasanya dinyatakan dalam . Besarnya kekuatan tarik dapat diperoleh dari kurva aluran tegangan atau regangan. Kekuatan tarik atau tegangan diukur dari besarnya beban maksimum F maks yang digunakan untuk memutuskan mematahkan spesimen bahan dibagi dengan luas penampang awal A o σ = � ���� � .........................................................................................2 dan secara matematis dapat dilihat pada pers 2. Keterangan : σ = tegangan atau kekuatan tarik kgfmm 2 F maks A = baban maksimum kgf = luas penampang mm 2

2.8 Scanning Electron Microscopy SEM

Teknik SEM merupakan pemeriksaan dan analisa permukaan spesimen. Gambar tampilan permukaan yang diperoleh merupakan gambar topografi dengan tonjolan , lekukan dan lubang pada permukaan , gambar topografi diperoleh dari penangkapan sekunder yang dipancarkan oleh spesimen. Sinyal elektron sekunder yang dihasilkan ditangkap oleh detektor dan diteruskan ke monitor sehingga diperoleh gambar khas yang menggambarkan struktur permukaan spesimen, selanjutnya gambar dimonitor dapat dipotret dengan film hitam putih. Pada dasarnya SEM menggunakan sinyal yang dihasilkan yang dipantulkan atau berkas sinar elektrom sekunder. SEM menggunakan prinsip scanning dimana berkas elektron diarahkan pada titik-titik pada permukaan spesimen. Gerakan elektron tersebut dinamakan scanning atau gerakan membaca. Sampel yang akan dianalisa dengan teknik ini harus mempunyai permukaan dengan konduktivitasnya rendah sehingga saat analisa SEM , bahan polimer harus dilapisi dengan bahan konduktor yang tipis. Konduktor yang biasa digunakan adalah perak , tetapi untuk Universita Sumatera Utara analisa pada jangka waktu yang lama penggunaan emas atau campuran emas dan paladium akan lebih baik.

2.9 Analisis Termal Bahan Polimer

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Selulosa Mikrokristal Sebagai Bahan Pengisi Tablet Ekstrak Etanol Sabut Buah Pinang (Areca Catechu L.)

5 81 94

Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Limbah Tandan Kelapa Mudan Cocos nucifera Linn) sebagai Bahan Pengisi dalam Film layak Makan Pati Tapioka dengan Gliserol sebagai Plastisiser

17 142 134

PEMBUATAN MIKROKRISTAL SELULOSA DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

6 43 55

KEMAMPUAN ALFA SELULOSA DARI SABUT KELAPA HIJAU (Cocos nucifera L.) SEBAGAI BIOADSORBEN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd).

0 2 13

Optimasi Hidrolisis Selulosa dari Tandan Kosong Kelapa Sawit menjadi Selulosa Mikrokristal dan Aplikasi sebagai Pengisi pada Komposit Polimer Termoplastik Pati Singkong

0 0 20

Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Limbah Tandan Kelapa Mudan Cocos nucifera Linn) sebagai Bahan Pengisi dalam Film layak Makan Pati Tapioka dengan Gliserol sebagai Plastisiser

0 1 7

PEMANFAATAN MIKROKRISTAL SELULOSA LIMBAH TANDAN KELAPA MUDA (Cocos nucifera Linn) SEBAGAI BAHAN PENGISI DALAM FILM LAYAK MAKAN PATI TAPIOKA DENGAN GLISEROL SEBAGAI PLASTISISER

0 0 18

Pemanfaatan Selulosa Mikrokristal Dari Tandan Kelapa (Cocos Nucifera L) Sebagai Pengisi Plastik Polipropilena Yang Terbiodegradasikan

0 1 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tandan Kelapa (Cocos Nucifera L) - Pemanfaatan Selulosa Mikrokristal Dari Tandan Kelapa (Cocos Nucifera L) Sebagai Pengisi Plastik Polipropilena Yang Terbiodegradasikan

0 0 36

PEMANFAATAN SELULOSA MIKROKRISTAL DARI TANDAN KELAPA (Cocos Nucifera L) SEBAGAI PENGISI PLASTIK POLIPROPILENA YANG TERBIODEGRADASIKAN

0 0 18