Analisis Termal Bahan Polimer Alat dan Bahan

analisa pada jangka waktu yang lama penggunaan emas atau campuran emas dan paladium akan lebih baik.

2.9 Analisis Termal Bahan Polimer

Analisis termal bukan saja mampu untuk memberikan informasi tentang perubahan fisik sampel misalnya titik leleh dan penguapan, tetapi juga terjadi proses kimia yang mencakup polimerisasi, degradasi, dekomposisi, dan sebagainya . Differensial Thermal Analysis DTA adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk menentukan sifat termal suatu bahan polimer. DTA merupakan suatu metode yang dapat mencatat perbedaan suhu antara sampel dan senyawa pmbanding, baik terhaap waktu ataupun suhu. Dalam bidang polimer DTA sering digunakan untuk menentukan temperatur leleh T m dan temperatur gelas T g . Temperatur leleh adalah temperatur pada saat polimer mengalami pelelehan secara sempurna , sedangkan temperatur transisi gelas T g Metode DTA mempunyai kelebihan dapat memberikan hasil yang spesifik untuk suatu sampel, karena tidak ada dua materi yang memberikan suatu kurva yang sama persis walaupun mempunyai perbedaan yang sangat kecil dari struktur kristal dan komposisi kimia. Puncak-puncak yang dihasilkan akan berbeda baik dari luas ataupun bentuk puncak sehingga kurva yang dihassilkan khas untuk setiap jenis material. Kekurangan DTA adalah terlihat perbedaan yang nyata pada jangkauan temperatur yang lebar sehingga diperlukan waktu yang cukup lama untuk mencapai jangkauan tersebut, dan kurva yang dihassilkan sangat tergantung pada peralatan dan teknik penentuan sehingga untuk jenis material yang sama jika dianalisis dengan dua alat yang berbeda akan memberikan kurva yang sedikit berbeda. adalah temperatur pada saat terjadinya perubahan sifat polimer dari elastis menjadi kaku. Universita Sumatera Utara

2.1.0 Analisis Spektroskopi Infra Merah FT-IR

Spektroskoi IR merupakan suatu metoda analisis yang dipakai untuk karakterisasi bahan polimer dan analisis gugus fungsi, dengan cara menentukan dan merekam hasil spektra residu dengan serapan energi oleh molekul organik dalam daerah sinar infra merah. Daerah infra merah didefinisikan sebagai daerah yang memiliki panjang gelombang 1 – 500 nm. Setiap gugus dalam molekul umumnya mempunyai karakteristik sendiri, sehingga spektroskopi IR dapat digunakan untuk mendeteksi gugus yang spesifik pada polimer. Intensitas pita serapan merupakan ukuran konsentrasi gugus yang khas yang dimiliki oleh polimer Seymour, 1975. Untuk dapat mengidentifikasi data infra merah dari bahan polimer, diperlukan suatu persyaratan yaitu zat yang diselidiki harus homogen secara kimia. Tahap awal identifikasi bahan polimer, serapan yang karakteristik untuk masing-masing bahan polimer harus diketahui dengna membandingkan spektrum yang telah dikenal. Pita serapan yang khas akan ditunjukkan oleh monomer penyusunan material dan struktur molekulnya Billmayer, 1984 Metoda ini didasarkan pada interaksi antara radiasi infra merah dengan materi interaksi atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik. Interaksi ini berupa absorpsi pada frekuensi atau panjang gelombang tertentu yang berhubungan dengan energi transisi antara berbagai keadaan energi vibrasi, rotasi, dan molekul. Radiasi infra merah yang pentinga dalam penentuan struktur atau analisa gugus fungsi terletak pada 400 cm -1 – 650cm -1

2.1.1 X-Ray Diffraction XRD

X-Ray Diffraction XRD adalah teknik analitik yang sesuai untuk menguji Kristal zat padat, seperti keramik, logam, materi elektronik, materi geologi, organic, dan polimer. Materi tersebut dapat berupa serbuk, kristal tunggal, film tipis dengan banyak lapisan multilayer thin-film, lembaran, serat fiber, atau materi dengan bentuk tak beraturan. Prinsip dasar yang digunakan untuk menentukan system kristal adalah dengan menggunakan Hukum Bragg pada persamaan 3 Universita Sumatera Utara 2 d sin Ѳ = n λ ....................................................................3 dimana d adalah jarak antar bidang kisi, Ѳ adalah sudut pengukuran, n adalah indeks, sedangkan λ adalah panjang gelombang sumber sinar-x . Prinsip kerja XRD adalah difraksi sinar –X yang disebabkan oleh adanya hubungan fasa tertentu antara dua gerak gelombang atau lebih sehinnga paduan gelombang tersebut saling menguatkan. Sinar –X dihamburkan oleh atom-atom dalam zat padat mineral. Ketika sinar –X jatuh pada kristal dari mineral maka akan terjadi hamburan ke segala arah yang bersifat koheren. Sifat hamburan sinar –X yang koheren mengakibatkan sifat saling menguatkan atau saling melemahkan pada paduan gelombang.

2.1.2 Mekanisme Reaksi

Berikut adalah kemungkinan reaksi yang terjadi pada penelitian yang dilakukan 1. Dekomposisi Peroksida Benzoil Peroksida radikal Benzoil peroksida . + CO 2 C O O O C O 2 C O O 135 o C Radikal reaksi homolisis Universita Sumatera Utara C C C C C H H CH 3 H H H CH 3 H H + radikal polipropilena C O OH asam benzoat C C C C C H H CH 3 H H H CH 3 H H H + C O O polipropilena 1. Penarik Atom H C-H Abstraction Radikal Benzoil Peroksida 2. Pemutus ß degradasi PP PPd PPd Radikal PPd Radikal PPd C C H 3 H C H H + C C H 3 H C H H H C C H C H 3 C H H C C H 3 H H i k a t a n s i l a n g p o l i p r o p i l e n a t e r d e g r a d a s i P P d Radikal PPd C C C C . C H H C H 3 H H C H 3 H H C C H H C C H 3 H H + C C H 3 H C H H H - abstraction Universita Sumatera Utara Reaksi Grafting Polipropilena Terdegradasi Dengan Maleat Anhidrida: 1. Dekomposisi Benzoil Peroksida BPO Benzoil Peroksida radikal Benzoil peroksida . + CO 2 2. Penarikan Atom H 3.Grafting Dengan Maleat Anhidrida Radikal PP Maleat anhidrida Radikal PP-g-MA C O O O C O 2 C O O 170 o C Radikal reaksi homolisis H C C H 3 C C H 2 C H 3 C H 2 + C C O O O H C C C H 2 C H 3 C H 2 C C C C O H O O H H 3 C Universita Sumatera Utara C CH 3 H C C H 2 H 3 C C H 2 C C CH C O O O H + H 3 C C C C H 2 CH 3 H C H 2 C CH 3 H C C H 2 H 3 C C H 2 C C CH C O O O H C CH 3 C C H 2 CH 3 C H 2 H ikat silang cross linking C CH 3 H C C H 2 H 3 C C H 2 C C C C O H O O + H + dismutasi 3. Transfer Rantai a. Kombinasi ∙ Radikal PP-g-MA Radikal PPd PP-g-MA PP-g-MA Universita Sumatera Utara Reaksi Esterifikasi Antara Selullosa Dengan PP-g-MA Selulosa PP-g-MA Selulosa PP-g-MA Selulosa PP-g-MA Hidayani, 2012 O H + O C C C C O O H H H C C C H 3 C H 3 C H 2 C H 2 H O HO C C C H 2 C H O O C C C H 3 C H 3 C H 2 H C H 2 O C O C H H C H C C H O O C H 3 C H 3 C H 2 H C H 2 Universita Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan

3.1.1 Alat yang digunakan pada penelitian. No Nama Alat Spesifikasi 1. Neraca Analitik Sartorius 2. Hot Plate stirer Thermolyne 3. Termometer 4. Alat-alat gelas Pyex 5. Spatula 6. Kertas Saring no.42 Whatman 7. Labu alas 500ml Pyrex 8. Alat Pemanas Stirer PMC 9. Pendingin Liebig 10. Seperangkat Alat Uji Tarik MGF SC-2DE 11. Seperangkat Alat FTIR shimadzu FTIR-820IPC 12. Magnetic Bar 13. Oven Blower 14. Ayakan sieve-shaker 15. Glassy Plate 16. Indikator pH 17. Waterbath 18. Hot Press Torsee SC-2DE 19. Pompa Vakum 20. Seperangkat alat uji tarik Type SC-2DE,CAP 2000 kgf 21. Seperangkat alat SEM JEOL type JSM-6360LA 22. Seperangkat alat DTA DT-30 Shimatzu Japan 23. Seperangkat alat XRD Universita Sumatera Utara 3.1.2 Bahan yang digunakan dalam penelitian. No Nama Bahan Keterangan 1. Serbuk Tandan Kelapa 2. Aquades 3. Larutan Asam Nitrat 3,5 Teknis 4. Kristal Natrium Nitrit p.a. 5. Larutan Natrium Hidroksida 2 Teknis 6. Larutan Natrium Sulfit 2 Teknis 7. Larutan Natrium Hipoklorit 1,75 Teknis 8. Larutan Natrium Hidroksida 17,5 Teknis 9. Larutan Asam Klorida 2,5 N Teknis 10. Polipropillena Yuhwa, Ltd. Korea 11. Xylena Teknis 12. Maleat Anhidrat 3 p.a 13. Benzoil Peroksida p.a 3.2 Prosedur Penelitian 3.2.1 Penyediaan Serat Tandan Kelapa

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Selulosa Mikrokristal Sebagai Bahan Pengisi Tablet Ekstrak Etanol Sabut Buah Pinang (Areca Catechu L.)

5 81 94

Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Limbah Tandan Kelapa Mudan Cocos nucifera Linn) sebagai Bahan Pengisi dalam Film layak Makan Pati Tapioka dengan Gliserol sebagai Plastisiser

17 142 134

PEMBUATAN MIKROKRISTAL SELULOSA DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

6 43 55

KEMAMPUAN ALFA SELULOSA DARI SABUT KELAPA HIJAU (Cocos nucifera L.) SEBAGAI BIOADSORBEN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd).

0 2 13

Optimasi Hidrolisis Selulosa dari Tandan Kosong Kelapa Sawit menjadi Selulosa Mikrokristal dan Aplikasi sebagai Pengisi pada Komposit Polimer Termoplastik Pati Singkong

0 0 20

Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Limbah Tandan Kelapa Mudan Cocos nucifera Linn) sebagai Bahan Pengisi dalam Film layak Makan Pati Tapioka dengan Gliserol sebagai Plastisiser

0 1 7

PEMANFAATAN MIKROKRISTAL SELULOSA LIMBAH TANDAN KELAPA MUDA (Cocos nucifera Linn) SEBAGAI BAHAN PENGISI DALAM FILM LAYAK MAKAN PATI TAPIOKA DENGAN GLISEROL SEBAGAI PLASTISISER

0 0 18

Pemanfaatan Selulosa Mikrokristal Dari Tandan Kelapa (Cocos Nucifera L) Sebagai Pengisi Plastik Polipropilena Yang Terbiodegradasikan

0 1 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tandan Kelapa (Cocos Nucifera L) - Pemanfaatan Selulosa Mikrokristal Dari Tandan Kelapa (Cocos Nucifera L) Sebagai Pengisi Plastik Polipropilena Yang Terbiodegradasikan

0 0 36

PEMANFAATAN SELULOSA MIKROKRISTAL DARI TANDAN KELAPA (Cocos Nucifera L) SEBAGAI PENGISI PLASTIK POLIPROPILENA YANG TERBIODEGRADASIKAN

0 0 18