Uji Validitas Pengujian Instrumen Penelitian

Dea Sekar Komala, 2013 Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber : Hasil pembuatan angket dan lembar tes, 2013 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa jumlah item angket yang akan diujicobakan sebanyak 34 item dan jumlah item lembar tes yang akan diujicobakan sebanyak 7 item. Sehingga untuk total seluruh item berjumlah 41 item yang akan diujicobakan.

3.2.6.1. Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengukur ketepatan suatu alat ukur. Pengujian validitas instrumen yaitu menggunakan teknik korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut : ] ] Sumber : Sambas Ali Muhidin, 2010 : 26 Keterangan : r xy : Koefisien korelasi antara Variabel X dan Y N : Jumlah responden X : Skor Variabel X Y : Skor Variabel Y ΣX : Jumlah skor Variabel X ΣY : Jumlah skor Variabel Y X 2 : Kuadrat skor Variabel X Y 2 : Kuadrat skor Variabel Y Σ X 2 : Jumlah kuadrat skor Variabel X r xy = Dea Sekar Komala, 2013 Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Σ Y 2 : Jumlah kuadrat skor Variabel Y Σ XY : Jumlah hasil kali skor Variabel X dengan skor Variabel Y Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian menurut Sambas Ali Muhidin 2010 : 26 adalah sebagai berikut : 1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. 2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen. 3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket. 4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya. 5. Memberikan atau menempatkan skor scoring terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu. 6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir atau item angket dari skor-skor yang diperoleh. Gunakan tabel pembantu perhitungan korelasi. Untuk membuat tabel pembantu perhitungan korelasi, perhatikan unsur-unsur yang ada pada rumus korelasi yang digunakan. Unsur- unsur tersebut selanjutnya akan digunakan sebagai judul kolom pada tabel. 7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas db = n -2. 8. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya : 1. Jika nilai hitung r xy nilai tabel r, maka dinyatakan valid. 2. Jika nilai hitung r xy ≤ nilai tabel r, maka dinyatakan tidak valid. Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel. Setelah diperoleh nilai r xy kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel dengan dk = n - 2 dimana n = 20 dk = 20 -2 = 18 = 0,444 dengan taraf nyata α = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 . Jika r hitung r tabel maka item tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya jika r hitung r tabel maka item tersebut dinyatakan tidak valid. Setelah r hitung tersebut dibandingkan dengan r tabel , selanjutnya cari t hitung Dea Sekar Komala, 2013 Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dikarenakan jenis penelitian ini merupakan penelitian sampel. Jika dalam instrumen penelitian dinyatakan valid, maka item tersebut dapat digunakan dalam kuesioner penelitian.

3.2.6.2. Uji Reliabilitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG.

0 0 50

HUBUNGAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PROFITA BANDUNG.

0 1 57

PENGARUH MANAJEMEN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X DI SMK NEGERI 3 BANDUNG.

0 1 46

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG.

0 0 57

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI KELAS XI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG.

1 12 55

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG.

0 4 55

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 CIANJUR.

0 0 51

PENGARUH KOMUNIKASI INTERAKSIONAL GURU DENGAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 3 BANDUNG : Studi Perspektif Siswa terhadap Komunikasi Interaksional Guru dengan Siswa.

0 1 63

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI KELAS X SMK NEGERI 11 BANDUNG.

0 0 41

HUBUNGAN KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN 2015/2016.

0 0 16