Jenis dan Sumber Data Populasi dan Sampel Penelitian

Dea Sekar Komala, 2013 Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang berbeda 4. Mampu mengubah cara pendekatan atau pemikiran Interval 3. Kemampuan berpikir original originality 1. Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik 2. Memikirkan cara-cara yang tak lzim untuk mengungkapkan diri 3. Mampu membuat kombinasi- kombinasi yang tak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur Interval Interval Interval 4. Kemampuan berpikir memerinci elaboration 1. Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk 2. Menambah atau merinci detail- detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik Interval Interval 5. Kemampuan berpikir menilai evaluation 1. Menentukan patokan penilaian sendiri dan menentukan apakah suatu pernyataan benar atau suatu tindakan bijaksana 2. Mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang terbuka 3. Tidak hanya mencetuskan gagasan tetapi juga melaksanakannya Interval Interval Interval

3.2.3. Jenis dan Sumber Data

Sumber data merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan mengenai suatu data. Sumber data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder. 1. Sumber data primer merupakan sumber data yang diperoleh penulis secara langsung dari objek penelitian melalui penyebaran angket dan lembar tes Dea Sekar Komala, 2013 Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berpikir kreatif yang diberikan pada siswa kelas XI AP SMK Negeri 11 Bandung. 2. Sumber data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh penulis secara tidak langsung dengan objek penelitian. Sumber data sekunder dalam penelitian yaitu buku-buku literatur, hasil observasi, maupun laporan-laporan dari SMK Negeri 11 Bandung.

3.2.4. Populasi dan Sampel Penelitian

Uep dan Sambas 2009 : 131 menyatakan pendapat bahwa : Populasi population atau universe adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian pengamatan. Pendapat lain dari menurut S. Margono 2009 : 118 menyatakan bahwa : “Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi, populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya ”. “Pengertian lain, menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai, tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki krakteristik tertentu di dalam suatu penelitian ” Hadari, Nawawi, 1983 : 141. Dapat dikatakan bahwa populasi merupakan keseluruhan atas objeksubjek berupa orang atau benda yang memiliki karakteristik tertentu dan yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian. Dea Sekar Komala, 2013 Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas XI AP SMK Negeri 11 Bandung tahun pelajaran 20122013 yang berjumlah 146 orang yang meliputi 4 kelas. Gambaran mengenai jumlah populasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.3 Populasi Penelitian Siswa Kelas XI AP SMK Negeri 11 Bandung Tahun Pelajaran 20122013 No. Kelas Jumlah Siswa 1. XI AP 1 35 2. XI AP 2 35 3. XI AP 3 37 4. XI AP 4 39 Jumlah 146 Sumber : Ketua Prodi Administrasi Perkantoran SMK Negeri 11 Bandung Dalam suatu penelitian, terkadang tidak semua unit populasi dapat dijadikan sebagai objek penelitian karena adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan oleh peneliti. Oleh karena itu, peneliti pun diperbolehkan untuk mengambil sebagian objek dari populasi penelitian. Dengan catatan, sebagian objek penelitian yang diambil dapat mewakili dari populasi penelitian. Dea Sekar Komala, 2013 Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sebagian objek penelitian yang diambil dari populasi penelitian tersebut disebut dengan sampel penelitian. Uep dan Sambas 2009 : 131 menyatakan pendapat bahwa “sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya”. Sementara itu, menurut S. Margono 2009 : 121 bahwa “sampel adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh monster yang diambil dengan menggunakan cara- cara tertentu”. Teknik sampling merupakan teknik dalam pengambilan sampel penelitian dari suatu populasi. Teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simple random sampling sampel acak sederhana. “Teknik simple random sampling sampel acak sederhana yaitu sebuah metode seleksi terhadap unit-unit populasi, unit-unit tersebut diacak seluruhnya. Masing-masing unit atau unit satu dengan unit lainnya memiliki peluang yang sama untuk dipilih ” Uep dan Sambas, 2011 : 140. Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang ada, digunakan rumus Slovin menurut Bambang dan Lina 2010 sebagai berikut : n = Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir Dea Sekar Komala, 2013 Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10 Berdasarkan rumusan di atas, maka dapat dihitung besarnya sampel sebagai berikut : n = = = 59,35 ≈ 60 Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh ukuran sampel yaitu sebesar 60. Dengan kata lain, responden dalam penelitian ini yaitu berjumlah 60 siswa kelas XI AP SMK Negeri 11 Bandung tahun pelajaran 20122013. Dari jumlah sampel tersebut kemudian ditentukan jumlah masing-masing dari tiap kelas secara proporsional dengan rumus menurut Al-Rasyid 1994 : n 1 = x n Keterangan : n 1 = banyaknya sampel masing-masing unit n = banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit NI = banyaknya populasi dari masing-masing unit ΣN = Jumlah populasi dari seluruh unit Berdasarkan rumusan di atas, maka diperoleh sampel dari masing-masing kelas sebagai berikut : Tabel 3.4 Penyebaran Proporsi Sampel No. Kelas Jumlah Siswa Perhitungan Sampel Dea Sekar Komala, 2013 Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. XI AP 1 35 35146x60 14 2. XI AP 2 35 35146x60 14 3. XI AP 3 37 37146x60 15 4. XI AP 4 39 39146x60 17 Jumlah Seluruh Siswa 146 60 Berdasarkan hasil perhitungan proporsi sampel di atas, maka dihasilkan sampel sebanyak 60 orang yang tersebar secara proporsional di kelas AP. Untuk kelas XI AP 1 sebaran sampel secara proporsional sebanyak 14 orang responden, kelas XI AP 2 sebaran sampel secara proporsional sebanyak 14 orang responden, kelas XI AP 3 sebaran sampel secara proporsional sebanyak 15 orang responden dan kelas XI AP 4 sebaran sampel secara proporsional sebanyak 14 orang responden. Karena setiap responden memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sebagai sampel penelitian, maka dari setiap proporsi sampel penelitian akan dapat mewakili dari tiap-tiap kelas yang dipilih melalui cara pengundian terlampir.

3.2.5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG.

0 0 50

HUBUNGAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PROFITA BANDUNG.

0 1 57

PENGARUH MANAJEMEN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X DI SMK NEGERI 3 BANDUNG.

0 1 46

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG.

0 0 57

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI KELAS XI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG.

1 12 55

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG.

0 4 55

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 CIANJUR.

0 0 51

PENGARUH KOMUNIKASI INTERAKSIONAL GURU DENGAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 3 BANDUNG : Studi Perspektif Siswa terhadap Komunikasi Interaksional Guru dengan Siswa.

0 1 63

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI KELAS X SMK NEGERI 11 BANDUNG.

0 0 41

HUBUNGAN KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN 2015/2016.

0 0 16