Dea Sekar Komala, 2013 Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif
Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
7. Tahap pengujian hipotesis, yaitu tahap pengujian terhadap proposisi-proposisi
yang dibuat apakah proposisi tersebut ditolak atau diterima, serta bermakna atau tidak. Atas dasar pengujian hipotesis inilah selanjutnya keputusan dibuat.
Teknik analisis data dalam penelitian dibagi menjadi dua macam, yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.
3.2.7.1. Teknik Analisis Deskriptif
Penelitian yang dilakukan pada sampel dari populasi penelitian menggunakan teknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif adalah analisis
penelitian secara deskriptif yang dilakukan melalui statistik deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskriptifkan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil peneitian. Karena anggota yang dilibatkan
dalam penelitian ini adalah sampel, maka kesimpulan yang dibuat adalah untuk sampel, tetapi dapat mewakili dari seluruh anggota populasi.
Teknik analisis data deskriptif ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah, yaitu pada rumusan
masalah no. 1 dan no. 2. Dalam teknik analisis deskriptif ini yaitu untuk mengetahui efektivitas gaya komunikasi guru dan tingkat berpikir kreatif siswa
pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di kelas XI SMK Negeri 11 Bandung.
Yang termasuk dalam teknik analisis deskriptif pada penelitian ini antara lain penyajian data dalam bentuk tabel, diagram, kategori, persentase, frekuensi.
Dea Sekar Komala, 2013 Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif
Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Langkah kerja analisis data deskriptif meliputi : 1.
Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan
kuesioner sehingga data siap diproses. 2.
Melakukan input data tabulasi, berdasarkan data yang diperoleh responden.
3. Menghitung frekuensi data yang diperoleh.
4. Menyajikan data yang sudah diperoleh, baik dalam bentuk tabel ataupun
grafik. 5.
Melakukan analisis berdasarkan data yang sudah disajikan. Dalam penelitian ini data yang disajikan berbentuk skala ordinal dan
interval yang sebelumnya dijelaskan dalam operasional variabel. Langkah-langkah membuat gambaran variabel penelitian untuk data
kategori adalah : 1.
Masukan tabulasi data yang sudah terkumpul ke dalam sebuah tabel pembantu, kemudian hitung jumlah perolehan skor masing-masing
responden. 2.
Tentukan ukuran variabel yang akan digambarkan. Ukuran variabel gaya komunikasi guru adalah efektivitas gaya komunikasi
guru Efektif – Cukup Efektif - Kurang Efektif– Tidak Efektif
Ukuran variabel berpikir kreatif siswa adalah tingkat berpikir kreatif siswa Tinggi
– Sedang – Rendah
Dea Sekar Komala, 2013 Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif
Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Buatlah tabel distribusi frekuensi data terkumpul dengan langkah-langkah
sebagai berikut : a.
Menghitung skor maksimum ideal Skor
Maks
yang diperoleh responden, yaitu hasil perkalian antara alternatif jawaban skor terbesar dengan
banyaknya jumlah item instrumen angket. b.
Menghitung skor minimum ideal Skor
Min
yang diperoleh responden, yaitu hasil perkalian antara alternatif jawaban skor terkecil dengan
banyaknya jumlah item instrumen angket. c.
Menghitung rentang skor R, yaitu hasil selisih skor maksimum ideal dengan skor minimum ideal, dibagi dengan banyaknya ukuran variabel n
yang telah ditentukan pada point b, sehingga: R = Skor
Maks
- Skor
Min
n d.
Menentukan rentang skor pada masing-masing kategori atau ukuran. e.
Menghitung frekuensi data, yaitu dengan melakukan tally terhadap data yang diperoleh untuk dikelompokan pada kategori atau ukuran yang sudah
ditentukan. f.
Menghitung persentase perolehan data untuk masing-masing kategori, yaitu hasil bagi frekuensi pada masing-masing kategori dengan jumlah
responden, dikali seratus persen.
1 Variabel Gaya Komunikasi Guru
Peneliti ingin menggambarkan variabel gaya komunikasi guru. Ukuran yang ditentukan ada empat macam yaitu efektif
– cukup efektif
Dea Sekar Komala, 2013 Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif
Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
- kurang efektif – tidak efektif. Selanjutnya perhatikan contoh pada
point a, pada tabel tersebut diperoleh informasi, yaitu jumlah item angket adalah 25 bulir. Angket yang dikembangkan, misalnya
mengikuti model skala Likert, dimana alternatif jawaban responden terdiri atas lima jawaban yaitu “Selalu” diberi skor 5, “Sering” diberi
skor 4, “Jarang” diberi skor 3, “Pernah” diberi skor 2, dan “Tidak Pernah
” diberi skor 1. Berdasarkan informasi tersebut, maka dapat dihitung :
a. Skor maksimum ideal Skor
Maks
= Alternatif jawaban skor terbesar dikali banyaknya jumlah item instrumen angket =
5 x 25 = 125. b.
Skor minimum ideal Skor
Min
= Alternatif jawaban skor terkecil dikali banyaknya jumlah item instrumen angket = 1 x 25 = 25
c. Rentang skor = Selisih skor maksimum ideal Skor
Maks
dengan skor minimum ideal Skor
Min
, dibagi dengan banyaknya ukuran variabel = Skor
Maks
- Skor
Min
n = 125 – 25 4 = 25
d. Rentang skor untuk masing-masing kategori.
Tabel 3.6 Kriteria Penafsiran Deskripsi Gaya Komunikasi Guru
Kategori Rentang Skor
Dea Sekar Komala, 2013 Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif
Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Efektif 101 - 125
Cukup Efektif 76 - 100
Kurang Efektif 51 - 75
Tidak Efektif 25 - 50
e. Frekuensi data pada masing-masing kategori.
f. Persentase perolehan data untuk masing-masing kategori.
2 Variabel Berpikir Kreatif Siswa
Peneliti ingin menggambarkan variabel berpikir kreatif siswa. Ukuran yang ditentukan ada tiga macam yaitu tinggi
– sedang – rendah. Selanjutnya perhatikan contoh pada point a, pada tabel tersebut
diperoleh informasi, yaitu jumlah item lembar tes adalah 7 bulir. Lembar tes diberi alternatif jawaban skor antara 0
– 3. Berdasarkan informasi tersebut, maka dapat dihitung :
a. Skor maksimum ideal Skor
Maks
= Alternatif jawaban skor terbesar dikali banyaknya jumlah item instrumen lembar tes =
45 x 7 = 315. b.
Skor minimum ideal Skor
Min
= Alternatif jawaban skor terkecil dikali banyaknya jumlah item instrumen angket = 0 x 7 = 0
c. Rentang skor = Selisih skor maksimum ideal Skor
Maks
dengan skor minimum ideal Skor
Min
, dibagi dengan banyaknya ukuran variabel = Skor
Maks
- Skor
Min
n = 315 – 0 3 = 105
d. Rentang skor untuk masing-masing kategori.
Dea Sekar Komala, 2013 Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif
Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.7 Kriteria Penafsiran Deskripsi Berpikir Kreatif Siswa
Kategori Rentang Skor
Tinggi 211
– 315 Sedang
106 – 210
Rendah 0 - 105
e. Frekuensi data pada masing-masing kategori.
f. Persentase perolehan data untuk masing-masing kategori.
4. Memberikan penafsiran atas tabel kriteria penafsiran deskripsi yang sudah di
buat untuk mendapatkan informasi yang diharapkan, sesuai dengan tujuan penelitian yang dirumuskan.
3.2.7.2. Teknik Analisis Inferensial