Investasi Pabrik Kelapa Sawit

tahun. Sedangkan skenario dua tiga menurut kriteria investasi usaha pembangunan PKS mini dinyatakan tidak layak sama sekali. Skenario dua menggunakan harga beli TBS sebesar Rp 713 per kg dengan rendemen 21 persen dan rendemen inti 4 persen, skenario tiga menggunakan harga beli TBS sebesar Rp. 643,25 per kg dengan rendemen minyak 19 persen dan rendemen inti 3,5 persen. Hal ini dapat disimpulkan bahwa harga beli TBS dan kualitas rendemen sangat berpengaruh terhadap kelayakan PKS mini. Hasil analisis eksternalitas atau dampak adanya PKS mini menimbulkan eksternalitas positif maupun negatif bagi lingkungan sekitar. Eksternalitas positif yang ditimbulkan, yaitu 1 sarana dan prasarana pendukung yang lebih baik seperti listrik, telepon, dan jalan raya; 2 biaya transportasi TBS yang dimiliki oleh kebun rakyat dan swasta lebih rendah dan pendapatan masyarakat menjadi meningkat. Eksternalitas negatif antara lain 1 kerusakan yang ditimbulkan PKS mini seperti air sungai yang jelek, kebisingan mesin PKS yang bekerja 20 jam per hari dan kendaraan angkut minyak CPO maupun TBS, dan polusi udara; 2 keamanan dari lingkungan di kebun rakyat dan swasta seperti pencurian TBS; 3 penyelewengan yang dilakukan oleh pihak pabrik masalah timbangan TBS yang masuk ke pabrik. Pada penelitian terdahulu Harahap dan Hartopo sama-sama menganalisis pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 5 ton TBS per jam mini dengan alat analisis yang sama. Sedangkan pada penelitian kali ini yang dianalisis adalah pabrik kelapasawit dengan kapasitas 30 ton TBS per jam serta berbeda dalam pendekatan penggunaan indikator sensitivitas yang digunakan dalam penelitian.

2.1.5. Investasi Pabrik Kelapa Sawit

Universitas Sumatera Utara Keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit mutlak adanya guna menunjang industri minyak sawit baik dalam perusahaan maupun petani. Bahkan saat ini jumlah PMKS dengan luas kebun sawit sangat belum seimbang, sehingga dibutuhkan pembangunan PMKS baru dalam jumlah yang cukup banyak untuk seluruh wilayah Indonesia. Dampak dari kurangnya pabrik ini sangat dirasakan oleh para petani sawit di daerah antara lain pihak pengelola dapat mempermainkan harga TBS di pabrik atau over load PMKS, sehingga para petani merasa dirugikan. Pembangunan PMKS merupakan investasi padat modal yang membutuhkan nilai investasi besar. Hal inilah yang menginspirasi beberapa kelompok tani atau pengusaha daerah untuk membangun PMKS mini sehingga dapat menampung TBS petani untuk segera diolah. Kapasitas PMKS mini mulai dari 1 ton hingga 10 ton perjam, meskipun mini, nilai investasinya juga lumayan besar dengan kisaran 2-3 miliar rupiah perton tergantung daerah lokasi pembangunannya. Namun tetap lebih kecil dibandingkan dengan pembangunan pabrik dengan kapasitas di atas 30 ton per jam. Harga tersebut merupakan harga pembangunan fisik PMKS tanpa bangunan perumahan karyawan atau tergantung kesepakatan dengan pihak kontraktornya nanti. Berinvestasi dalam pembangunan PMKS ini sebaiknya berhubungan dengan konsultan pabrik agar dapat ditentukan kapasitas pabrik yang dibutuhkan, survey lokasi pembangunannya, pengurusan perizinan dengan pihak terkait dan memperhitungkan nilai investasinya secara fix. Hal ini guna menghindari biaya yang terlalu mahal dan pembangunan pabrik yang kurang tepat lokasinya tentunya berujung pada kerugian atau penutupan pabrik. Karena setelah pabrik berdiri Universitas Sumatera Utara biasanya para pengusaha harus mempersiapkan dana untuk membeli TBS dari petani atau pemasok ke pabrik, alangkah lebih baik jika pengusaha sudah memiliki perkebunan sendiri meskipun tidak terlalu luas Purnomo, 2013. Menurut Goenadi dan Tim 2005, Pabrik biodiesel minyak sawit yang dibangun berkapasitas produksi 1 tonjam atau 20 tonhari atau 6.000 tontahun atau 6.600 kilo litertahun dan 100.000 tontahun atau 110.000 kilo litertahun. Struktur biaya produksi biodiesel sangat tergantung dari harga bahan baku CPO dan methanol. a. Pabrik Biodiesel Skala Kecil 6.000 ton = 6.600 kl per tahun Biaya produksi pabrik skala kecil ini sekitar Rp. 4,164lt hingga Rp.4,840lt pada tingkat harga CPO di pasar internasional berkisar antaraUS 300ton hingga US 375ton. Modal kerja yang dibutuhkan untuk mengoperasikan Pilot Plant berkisar antara US 254,46 atau Rp. 2,3 milyar hingga diperlukan US 295,803 atau Rp. 2,6 milyar. Dengan perhitungan ini, maka biaya untuk membangun dan mengoperasikan satu unit pabrik biodiesel skala kecil berkisar antara Rp. 14,3 milyar hingga Rp. 14,6 milyar tergantung harga CPO. b. Pabrik Biodiesel Skala Besar 100.000 ton = 110.000 kl per tahun Pada tingkat harga CPO seperti di atas, biaya produksi dari pabrik biodiesel skala besar antara Rp. 3,547lt hingga Rp 4,224lt. Sedangkan untuk mengoperasikan pabrik biodiesel skala besardiperlukan sekitar US Universitas Sumatera Utara 4,060,976 atau Rp. 36,548,787,500 hingga US 4,750,039 atau Rp. 42,750,350,000. Pabrik Biodiesel dirancang sederhana, bernilai tambah dan ramah lingkungan. Proses yang digunakan meliputi refined pretreatment, transesterifikasi dan yang terakhir purifikasi. Proses refined yang dilakukan adalah degumming, dan juga deodorizing. Untuk transesterifikasi dilakukan dengan dua tahap. Purifikasi dengan pencucian, pengeringan dan terakhir filtrasi. Selain biodiesel, produk samping yang dihasilkan adalah crude gliserol yang dapat dimurnikan dan juga bernilai ekonomis. Pabrik Biodiesel sangat berguna sebagai buffer harga untuk minyak sawit, minyak sawit dapat dijadikan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Tabel 1. Biaya Investasi, Modal Kerja dan Biaya Produksi Pabrik Biodiesel No Komponen Satuan Pabrik Biodiesel Skala Kecil Kapasitas 6.600 kltahun Pabrik Biodiesel Skala Besar Kapasitas 110.000 kltahun 1 Biaya Investasi US Rp 1,333,333 11,999,997,000 20,000,000 180,000,000,000 2 Modal Kerja CPO = US 300ton US Rp 254,460 2,290,135,677 4,060,976 36,548,787,500 CPO = US 375ton US Rp 295,803 2,662,229,427 4,750,039 42,750,350,000 3 Biaya Produksi CPO = US 300ton USton USkilo liter Rpkg Rplt 509 463 4,580 4,164 434 394 3,902 3,547 CPO = US 375ton USton USkilo liter Rpkg Rplt 592 538 5,324 4,840 516 469 4,646 4,224 Catatan: US 1 = Rp. 9.000 Universitas Sumatera Utara Dengan perkiraan biaya investasi di atas, maka total biaya investasi untuk peremajaan dan perluasan kebun, pembangunan pabrik CPO dan biodiesel skala kecil dan besar dalam 5 tahun ke depan adalah sekitar Rp. 28,2 trilyun Goenadi, dan Tim, 2005. 2.2. Landasan Teori 2.2.1 Investasi Investasi dapat diartikan sebagai penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha Kasmir, 2003. Oleh karena itu, investasi dapat dibagi dalam beberapa jenis, yaitu: a. Investasi nyata real investment Investasi nyata merupakan investasi yang dibuat dalam harta tetap fixed asset seperti tanah, bangunan, peralatan atau mesin-mesin. b. Investasi finansial financial investment Investasi finansial merupakan investasi dalam bentuk kontrak kerja, pembelian saham, obligasi atau surat berharga lainnya seperti sertifikat deposito.

2.2.2 Studi Kelayakan Proyek

Proyek merupakan suatu kegiatan yang mengeluarkan biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil dan secara logika merupakan wadah untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan perencanaan, pembiayaan dan pelaksanaan dalam satu unit. Proyek merupakan elemen operasional yang paling kecil yang disiapkan dan dilaksanakan sebagai suatu kesatuan yang terpisah dalam suatu perencanaan menyeluruh perusahaan, perencanaan nasional atau program Universitas Sumatera Utara