Dengan perkiraan biaya investasi di atas, maka total biaya investasi untuk peremajaan dan perluasan kebun, pembangunan pabrik CPO dan biodiesel skala
kecil dan besar dalam 5 tahun ke depan adalah sekitar Rp. 28,2 trilyun Goenadi, dan Tim, 2005.
2.2. Landasan Teori 2.2.1 Investasi
Investasi dapat diartikan sebagai penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha Kasmir,
2003. Oleh karena itu, investasi dapat dibagi dalam beberapa jenis, yaitu: a. Investasi nyata real investment
Investasi nyata merupakan investasi yang dibuat dalam harta tetap fixed asset
seperti tanah, bangunan, peralatan atau mesin-mesin. b. Investasi finansial financial investment
Investasi finansial merupakan investasi dalam bentuk kontrak kerja, pembelian saham, obligasi atau surat berharga lainnya seperti sertifikat
deposito.
2.2.2 Studi Kelayakan Proyek
Proyek merupakan suatu kegiatan yang mengeluarkan biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil dan secara logika merupakan wadah untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan perencanaan, pembiayaan dan pelaksanaan dalam satu unit. Proyek merupakan elemen operasional yang paling kecil yang
disiapkan dan dilaksanakan sebagai suatu kesatuan yang terpisah dalam suatu perencanaan menyeluruh perusahaan, perencanaan nasional atau program
Universitas Sumatera Utara
pembangunan pertanian Gittinger,1986. Berdasarkan definisi tersebut maka proyek dapat diartikan sebagai suatu aktifitas yang mengeluarkan biaya untuk
mendapatkan manfaat. Kasmir 2003 menyimpulkan bahwa pengertian studi kelayakan adalah suatu
kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak
usaha dijalankan. Umar 2007 menyatakan bahwa studi kelayakan proyek merupakan penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek dibangun untuk
jangka waktu tertentu. Pemilihan proyek sebagian didasarkan kepada indikator, nilai dan hasilnya.
Manfaat suatu proyek didefenisikan sebagai segala sesuatu yang membantusuatu tujuan. Sedangkan biaya suatu proyek merupakan segala sesuatu
yang mengurangi suatu tujuan Gittinger,1986. Paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan
Kasmir, 2003 yaitu: 1 menghindari risiko, 2 memudahkan perencanaan, 3 memudahkan pelaksanaan pekerjaan, 4 memudahkan pengawasan, dan5
memudahkan pengendalian.
2.2.3 Aspek-Aspek Analisis Kelayakan
Dalam menganalisis dan merencanakan suatu proyek harus mempertimbangkan banyak aspek yang secara bersama-sama menentukan bagaimana keuntungan
yang dapat diperoleh dari suatu penanaman investasi tertentu. Masing-masing aspek saling berhubungan dan saling mempengaruhi dengan yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Gittinger 1986 aspek-aspek tersebut terdiri dari aspek teknis, aspek institusional-organisasi-manajerial, aspek sosial, aspek pasar, aspek finansial, dan
aspek ekonomi. Pada penelitian ini aspek yang dipertimbangkan dan dianalisis, yaitu aspek teknis, aspek pasar, aspek institusional-organisasi-manajerial,
aspek finansial, dan aspek sosiallingkungan. Urutan penilaian aspek mana yang harus didahulukan tergantung dari kesiapan
penilai dan kelengkapan data yang ada. Tentu saja dalam hal ini dengan mempertimbangkan prioritas mana yang harus didahulukan lebih dahulu dan
mana yang berikutnya.
2.2.3.1 Aspek Teknis
Analisis secara teknis berhubungan dengan input proyek penyediaan dan output produksi berupa barang-barang nyata dan jasa-jasa Gittinger,1986. Aspek
teknis berkaitan dengan proses pembangunan proyek secara teknis seperti lokasi proyek, kapasitas produksi, bahan baku, peralatan dan mesin, proses
produksiserta teknologi yang digunakan.
2.2.3.2 Aspek Pasar
Aspek-aspek pasar dari suatu proyek adalah rencana pemasaran output yang dihasilkan oleh proyek dan rencana penyediaan input yang dibutuhkan untuk
kelangsungan dan pelaksanaan proyek Gittinger, 1986. Analisis pemasaran penting dilakukan untuk mengetahui tingkat permintaan dan penawaran terhadap
barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan dari pelaksanaan proyek. Atau
Universitas Sumatera Utara
dengan kata lain, seberapa besar potensi pasar yang ada untuk produk atau jasa yang ditawarkan dan seberapa besar market share yang dikuasai oleh para
pesaing. Kemudian bagaimana strategi pemasaran yang akan dijalankan untuk menangkap peluang pasar dan pasar potensial yang ada.
2.2.3.3 Aspek Institusional-Organisasi-Manajerial
Aspek ini berkaitan dengan pengorganisasian dan pengelolaan sumberdaya- sumber daya yang terlibat dalam pelaksanaan proyek. Analisis dilakukan
berkenaan dengan model dan personal manajerial yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan-keputusan yang berhubungan dengan perencanaan dan
operasional harus sesuai dengan bentuk dan tujuan dari proyek.
2.2.3.4 Aspek Sosial dan Lingkungan
Analisis sosial berkaitan dengan kebiasaan-kebiasaan dan implikasi sosial yang lebih luas dari investasi yang diusulkan, dimana pertimbangan-pertimbangan
sosial harus dipikirkan secara cermat agar dapat menentukan apakah suatu proyek yang diusulkan tanggap responsive terhadap keadaan sosial
Gittinger,1986. Sejauh mana proyek dapat memberi manfaat secara inplisit dan eksplisit terhadap pendistribusian pendapatan serta penciptaan lapangan
pekerjaan. Selain itu analisis juga perlu mempertimbangkan pengaruh negatif dari pelaksanaan proyek terhadap dampak sosial seperti kehilangan pekerjaan
akibat adopsi tehnologi atau penerapan alat-alat mekanis yang mengurangi keterlibatan tenaga kerja manusia.
Kualitas hidup masyarakat haruslah merupakan bagian dari rancangan proyek. Analisis proyek juga harus mempertimbangkan dampak lingkungan yang
Universitas Sumatera Utara
merugikan dari proyek yang direncanakan. Pembangunan proyek mungkin saja akan merusak sumber-sumber air bersih dari limbah yang dihasilkan oleh proyek.
Lokasi pelaksanaan proyek harus dipilih dan ditinjau secara langsung untuk
menghindari rusaknya kelestarian lingkungan. 2.2.3.5 Aspek Finansial
Aspek-aspek finansial dari persiapan dan analisis proyek menerangkan pengaruh- pengaruh finansial dari suatu proyek yang diusulkan terhadap pihak-pihak yang
terlibat di dalamnya. Tujuan utama analisis finansial adalah untuk menentukan proyeksi mengenai anggaran yang akan digunakan secara efisien dengan cara
mengestimasi penerimaan dan pengeluaran pada saat pelaksanaan proyek serta pada masa-masa yang akan datang setiap tahunnya Gittinger,1986.
Rencana anggaran dari suatu proyeksi analisis finansial dilakukan untuk mengetahui berapa besar investasi yang dibutuhkan dan sumber dana yang
digunakan untuk membiayai pelaksanaan proyek. Analisis finansial dapat juga digunakan sebagai pertimbangan dalam permohonan kredit investasi dan kredit
modal kerja serta penjadwalan pelunasan kredit yang digunakan untuk membiayai pembangunan proyek. Dalam analisis ini kriteria-kriteria yang
digunakan adalah payback period, net present value NPV, internal rate return IRR, profitability index serta rasio-rasio keuangan.
2.2.4 Analisis Sensitivitas