Batasan Operasional Defenisi dan Batasan Operasional 1. Definisi

4. NetBC merupakan perbandingan antara NPV total dari manfaat bersih terhadap total dari biaya bersih. 5. Payback Period merupakan salah satu metode dalam menilai kelayakan suatu investasi, yang digunakan untuk mengukur periode pengembalian modal.

3.5.2. Batasan Operasional

Sebagai dasar perhitungan finansial dalam studi kelayakan investasi, asumsi-asumsi yang digunakan adalah sebagai beriku: 1. Umur ekonomis proyek 15 tahun, ditentukan berdasarkan umur teknis bangunan pabrik. 2. Kapasitas terpasang pabrik, yaitu 30 ton TBSJam. 3. Jumlah jam kerja maksimal 20 jamhari, ditentukan berdasarkan jam operasional rata-rata pabrik kelapa sawit di Sumatra Utara dan Riau pada kondisi normal. Sedangkan di Provinsi NAD dalam satu dekade terakhir kondisinya tidak normal karena faktor keamanan sehingga tidak dijadikan sebagai tolok ukur. 4. Jumlah hari kerja, 25 hari per bulan, 300 hari per tahun, dengan asumsi hari minggu libur serta hari libur nasional dan hari besar keagamaan. 5. Kebutuhan bahan baku TBS akan dipenuhi dari kebun sendiri, kebun rakyat dan kebun swasta yang ada di Kabupaten Nagan Raya dan daerah sekitarnya berdasarkan proyeksi ketersedian bahan baku per tahun. 6. Analisis di kelompokkan menjadi dua skenario berdasarkan struktur pendanaan sumber modal. Dengan komposisi pendanaan sebagai berikut : Skenario I: seluruh biaya investasi menggunakan dana sendiri. Skenario II: seluruh biaya investasi menggunakan fasilitas kredit perbankan. Universitas Sumatera Utara 7. Jangka waktu pinjaman kredit selama 10 tahun. 8. Tingkat suku bunga kredit investasi 15 persen per tahun, berdasarkan suku bunga kredit investasi yang berlaku pada Bank di Wilayah Kabupaten Nagan Raya untuk kredit investasi, yaitu sebesar 15 persen. 9. Rendemen CPO 19 persen dan Kernel 5 persen. Asumsi ini berdasarkan potensi rata-rata rendemen CPO dan Kernel di Provinsi NAD. 10. Asumsi harga TBS, CPO dan Kernel sebagai berikut: a. Harga TBS Rp. 1.026 b Harga CPO Rp. 5.700 c Harga Kernel Rp. 2.633 11. Biaya modal faktor diskonto untuk skenario I dana sendiri, 1 persen. Skenario II pinjaman, 15 persen. 12. Asumsi biaya-biaya lain: a Biaya penyusutan dihitung dengan metode garis lurus. b Biaya asuransi sebesar 1,5 persen dihitung dari total biaya investasi pabrik proyeksi. c Biaya pemeliharaan pabrik 2,0 persen dihitung dari total biaya investasi pabrik proyeksi. d. Perhitungan pajak penghasilan berdasarkan Undang-Undang No. 17 tahun 2000 tentang pajak penghasilan badan usaha. e Perhitungan pajak perolehan hak guna usaha HGU berdasarkan Undang- undang No. 12 tahun 1994. f. Nilai sisa dari hasil penjualan asset dikenai pajak penjualan sebesar 10 persen. Universitas Sumatera Utara 13. Penelitian dilakukan pada tahun 2013. Universitas Sumatera Utara BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK SAMPEL

4.1. Geografis