Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
17
pertumbuhan selama 5 tahun sebesar 9,58. Kenaikan harga daging sapi tertinggi di tahun 2013 yaitu sebesar 17,52. Fenomena terjadinya kenaikan harga
biasanya di karenakan konsumsi daging yang tinggi di hari-hari besar keagamaan dan hari raya nasional. Sementara perkembangan harga daging sapi di tahun 2015
sebesar Rp.104.328, Lampiran 3.6.
10.000 20.000
30.000 40.000
50.000 60.000
70.000 80.000
90.000 100.000
110.000 120.000
130.000
1 9
8 3
1 9
8 4
1 9
8 5
1 9
8 6
1 9
8 7
1 9
8 8
1 9
8 9
1 9
9 1
9 9
1 1
9 9
2 1
9 9
3 1
9 9
4 1
9 9
5 1
9 9
6 1
9 9
7 1
9 9
8 1
9 9
9 2
2 1
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
2 1
2 1
1 2
1 2
2 1
3 2
1 4
2 1
5
Rpkg
Gambar 3.6. Perkembangan Harga Daging Sapi di Indonesia, 1983 - 2015
Trend harga daging sapi hampir selalu naik dan tidak pernah kembali ke posisi awal. Perilaku ini disebabkan peternak tidak mampu merespon perubahan
harga yang terjadi karena siklus produksi yang lama, teknologi budidaya yang rendah dan usaha yang sambilan. Perlu ada pengendalian agar kenaikan harga
daging sapi tidak melonjak tajam seperti tahun 2014, sehingga tidak mempercepat pengurasan populasi yang menyebabkan makin langkanya sumber
daya sapi lokal.
3.6. Perkembangan Ekspor dan Impor Daging Sapi di Indonesia
Perkembangan volume dan nilai ekspor daging sapi di Indonesia pada periode 1996 sampai dengan 2015 cukup berfluktuasi, namun cenderung
meningkat Gambar 3.7.dan gambar 3.8. Selama periode tersebut selalu terjadi
defisit neraca perdagangan daging sapi yang cukup besar. Pada tahun 1996 defisit neraca perdagangan daging sapi Indonesia adalah sebesar 15.769 ton atau setara
dengan nilai US 32,43 juta naik menjadi 82.300 ton pada tahun 2015 atau setara
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
18
dengan nilai US 230,286 juta, Selama tahun 1996 - 2015, impor daging sapi tertinggi mencapai 246.609 ton atau setara US 681,229 juta terjadi di tahun
2014, hal ini di karenakan ketersediaan daging tidak mencukupi untuk kebutuhan rakyat Indonesia, serta dapat di lihat pula tidak terjadi ekspor. Lampiran 3.7..
Kecenderungan pengurangan impor daging sapi membuat harga daging sapi di pasaran mengalami kenaikan karena daging lokal dari luar jawa khususnya
kawasan timur Indonesia tidak dapat memenuhi kebutuhan daging sapi di pulau Jawa sehingga harga daging menjadi tinggi.
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 20142015 Ekspor
4 25
111 26
175 78
111 19
88 6
62 4
2 Impor
15. 23.
8.5 10.
26. 16.
11. 10.
11. 19.
24. 45.
13 90.
65. 39.
130 246
82.
-10.000 40.000
90.000 140.000
190.000 240.000
290.000
Ton
Ekspor Impor
Gambar 3.7. Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Daging Sapi di Indonesia, Tahun 1996
– 2015
1996199719981999200020012002200320042005200620072008200920102011201220132014 2015
Ekspor 6
69 152
55 172 135 450 126
34 9
11 14
3 12
Impor 32.
36. 9.8
15. 41.
23. 18.
18. 271 42. 47.
90. 126 53
289 234 164 33
681 230
-100.000 100.000
200.000 300.000
400.000 500.000
600.000 700.000
800.000 US 000
Ekspor Impor
Gambar 3.8. Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Daging Sapi di Indonesia, Tahun 1996
– 2015